Pendahuluan
Setiap manusia pasti ingin bahagia. Sangatlah mustahil jika ada seseorang yang tidak menginginkan hidup bahagia. Jika kita ditanya apa tujuan hidup di dunia ini, pasti jawabannya ingin bahagia. Karena itu sering dalam penutup setiap doa kita membaca:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” (Al-Baqarah:201)
Hal tersebut adalah wajar, karena fitrah manusia memang diciptakan dengan memiliki perasaan yaitu perasaan bahagia.
Pertanyaannya adalah; Bagaimanakah bentuk kebahagiaan itu?
- Apakah bahagia karena berlimpahnya harta?
- Apakah yang dimaksud bahagia karena badan sehat?
- Apakah yang dimaksud bahagia karena wajah tampan atau cantik?
- Apakah bahagia itu karena punya jabatan dan kekuasaan?
- Apakah bahagia itu karena punya rumah yang luas, tanah yang lapang, kebun yang indah, mobil yang mewah? Dan lain sebagainya?
Berbagai pertanyaan di atas bisa dijawab dengan berbagai macam sisi yang berbeda; bisa jadi bahagia itu adalah karena punya harta berlimpah; bisa jadi karena berbadan sehat; bisa jadi karena memiliki wajah yang tampan atau cantik; bisa jadi karena punya jabatan; bisa jadi karena punya kewibawaan; bisa juga karena kharisma; bisa jadi karena punya rumah yang luas, tanah yang lapang, kebun yang indah dan mobil yang mewah.
Dalam Islam, yang di maksud bahagia adalah ketika seseorang telah memiliki iman, berhati lapang serta ridha terhadap apa yang ada di tangannya, sekalipun dari sisi materi, menurut sebagian orang hidup di bawah standar dari bahagia, namun bagi yang memiliki sifat seperti hal di atas tetap merasa bahagia.
Di antara wujud dari kebahagiaan itu adalah ibadah dan taat kepada Allah swt; dengan menunaikan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Menurut Al-Qur’an jalan satu-satunya untuk menemukan kedamaian, ketenteraman, ketenangan, kebahagiaan dan kepuasan batin adalah ibadah kepada Allah swt. sebagai-mana yang difirmankan Allah swt.:
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”. (Ar-Ra’d:28)
Selain kebahagiaan batin, orang yang beriman dan melakukan berbagai amal shalih juga akan merasakan kenikmatan lahiriah. Allah swt. berfirman:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beri-man, maka sesungguhnya akan Kami beri¬kan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pa¬hala yang lebih baik dari apa yang te¬lah mereka kerjakan”. (An-Nahl:97)
Melalui tulisan ringan ini, penulis ingin memberikan suguhan tentang bagaimana meraih kebahagiaan dari salah satu ibadah yang Allah swt. wajibkan, yaitu shaum atau puasa Ramadhan.
Jakarta, Sya’ban 1431 H/ Juli 2010 M
Abu ANaS
Indahnya Bulan Ramadhan
Syukur al-hamdulillah, Allah SWT masih memberikan kesempatan kepada untuk berjumpa dengan bulan Ramadhan, semoga kita semua dapat berpuasa sesuai dengan perintah Allah SWT, dan menjadikannya sebagai saat-saat dan kesempatan yang berharga untuk memperbanyak ibadah, amal shalih dan aktivitas lainnya demi meraih ridha Allah SWT.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang banyak memiliki keistimewaan, nama yang tidak asing bagi umat Islam. Sayyidus suhur (penghulu bulan-bulan) adalah merupakan julukan yang sangat indah, syahru nuzulil Quran, (bulan diturunkannya Al-Qur’an), syahrut tarbiyah (bulan pendidikan), Syahrul Muwasah (bulan toleransi dan peduli), dan julukan-julukan indah lainnya, adalah nama-nama yang indah yang begitu melekat pada bulan Ramadhan.
Namun dari sekian banyak keistimewaan dan keutamaannya serta keindahannya, sangat sedikit dari umat Islam yang menyadari -atau mungkin mereka sadar tapi belum menyentuh lubuk hati mereka- sehingga saat Ramadhan tiba, tidak ada raut wajah sumringah atau bergembira menyambutnya. Tidak ada antusiasme masyarakat untuk mengikuti amaliyah dan ibadah Ramadhan kecuali sekadar menjalankan kegiatan ritual belaka; sekadar melepas atau menggugurkan kewajiban atau hanya karena adat dan tradisi serta kebiasaan yang sudah biasa dilakukan pada setiap bulan Ramadhan hadir. Sehingga setiap kali selesai bulan Ramadhan kepribadian seseorang tidak meningkat dan berubah, tetap seperti yang lama, yang berubah hanyalah umurnya saja yang semakin hari memang terus bertambah dan tua.
Karena itulah agar puasa tidak sia-sia, sebelum memasuki bulan suci Ramadhan, maka hendaknya setiap orang melakukan persiapan diri dengan beberapa cara berikut ini:
1. Persiapan Ma’nawi (spiritual); dengan cara membersihkan hati dari penyakit yang dapat menggugurkan aqidah dan nilai ibadah, juga agar dapat melahirkan niat yang ikhlas dalam menjalankan segala aktivitas dan ibadah Ramadhan, terutama puasa.
2. Persiapan fikri (pemahaman); melalui pembekalan diri dengan ilmu-ilmu dan pengetahuan agama, terutama yang terkait langsung dengan amaliyah dan ibadah di bulan suci Ramadhan.
3. Persiapan Jasadi (Fisik); dengan menjaga kesehatan badan dan anggota tubuh lainnya, menciptakan lingkungan bersih serta mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dan teratur.
4. Persiapan Materi; dengan menyiapkan diri untuk menabung dan menyisihkan sejumlah dana sehingga dapat memperbanyak infak, memberi ifthar kepada orang lain dan membantu orang yang membutuhkan.
Dengan beberapa persiapan tersebut diharapkan seorang muslim mampu melaksanakan berbagai aktivitas atau amaliyah di bulan Ramadhan secara optimal dan berhasil menjadi hamba rabbani baik qobla (pra), atsna’a (pada saat) dan ba’da (pasca) Ramadhan. Rasulullah saw bersabda :
“Andaikan umatku mengetahui apa yang ada dalam Ramadhan, maka ia bakal berharap satu tahun itu puasa terus.”(Ibnu Khuzaimah)
Dalam hadits lain Rasulullah memotivasi umatnya, para pelaku kebaikan atau kejahatan yang mengikuti Ramadhan dengan baik.
فِي رَمَضَانَ تُغَلَّقُ فِيهِ أَبْوَابُ النَّارِ وَتُفَتَّحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَتُصَفَّدُ فِيهِ الشَّيَاطِينُ قَالَ وَيُنَادِي فِيهِ مَلَكٌ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَبْشِرْ يَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ
“Bulan Ramadhan; di dalamnya pintu surga dibuka, pintu neraka di tutup dan syaitan-syaitan dibelenggu, di dalamnya pada setiap malamnya ada seruan; wahai para pencari kebaikan marilah kemari, dan wahai para pelaku kejahatan berhentilah”. (Thabrani)
Dalam hadits nabi yang lainnya juga disebutkan
أُعْطِيَتْ أُمَّتِي خَمْسَ خِصَالٍ فِي رَمَضَانَ لَمْ تُعْطَهَا أُمَّةٌ قَبْلَهُمْ خُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ وَتَسْتَغْفِرُ لَهُمْ الْمَلَائِكَةُ حَتَّى يُفْطِرُوا وَيُزَيِّنُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ كُلَّ يَوْمٍ جَنَّتَهُ ثُمَّ يَقُولُ يُوشِكُ عِبَادِي الصَّالِحُونَ أَنْ يُلْقُوا عَنْهُمْ الْمَئُونَةَ وَالْأَذَى وَيَصِيرُوا إِلَيْكِ وَيُصَفَّدُ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ فَلَا يَخْلُصُوا إِلَى مَا كَانُوا يَخْلُصُونَ إِلَيْهِ فِي غَيْرِهِ وَيُغْفَرُ لَهُمْ فِي آخِرِ لَيْلَةٍ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَهِيَ لَيْلَةُ الْقَدْرِ قَالَ لَا وَلَكِنَّ الْعَامِلَ إِنَّمَا يُوَفَّى أَجْرَهُ إِذَا قَضَى عَمَلَهُ
“Pada bulan Ramadhan, umatku diberikan lima perkara yang tidak diberikan kepada umat sebelum mereka: (1) bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih wangi daripada bau minyak kasturi, (2) para malaikat memohonkan ampunan untuk mereka hingga mereka berbuka puasa, setiap hari Allah menghias surga-Nya lalu berkata (kepada surga), ‘Hamba-hamba-Ku yang berpuasa hampir menanggung beban dan sakit agar dapat sampai kepadamu,’ (3) para setan dibelenggu sehingga mereka tidak leluasa (untuk menggoda manusia) seperti yang biasa mereka lakukan pada bulan yang lain, dan (5) mereka diberi ampunan pada akhir suatu malam.’ Ditanyakan kepada Rasulullah, ‘Ya Rasulullah, apakah malam tersebut adalah Lailatul Qadar?’ Beliau menjawab, ‘Tidak, tapi seorang pekerja akan mendapatkan upah jika ia telah menuntaskan pekerjaannya.’” (Ahmad)
Allahumma Ballighna Ramadhan
Judul di atas merupakan penggalan dari hadits Nabi saw yang berupa doa beliau ketika memasuki bulan Rajab dan Sya’ban. Secara lengkap doa yang disampaikan oleh Nabi saw adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانٍ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
“Ya Allah SWT berkahilah hidup kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami hingga bulan Ramadhan”.
Adapun nash lengkap hadits seperti yang termaktub dalam Musnad Imam Ahmad adalah sebagai berikut:
Menceritakan kepada kami Abdullah, dari Ubaidullah bin Umar, dari Zaidah bin Abi ar-Raaqod, dari Ziyad an-Numairi, dari Anas bin Malik berkata ia, Adalah Nabi saw apabila masuk bulan Rajab, beliau berdoa ; “Ya Allah SWT berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami kepada Bulan Ramadhan. beliau selalu berkata, “Pada malam jumat nya ada kemuliaan, dan siangnya ada keagungan.
Doa Nabi saw di atas bentuknya umum, yang berarti ketika membaca doa ini, seakan seorang muslim memohon kepada Allah SWT tiga permohonan;
1. Memohon kepada Allah agar diberikan panjang umur sehingga dapat memasuki bulan Ramadhan;
2. Memohon kepada Allah SWT agar selain diberikan usia panjang, juga diberi kemampuan dan kesehatan sehingga dapat menunaikan aktivitas dan ibadah yang ada pada bulan Ramadhan secara optimal dan maksimal;
3. Memohon kepada Allah SWT agar –melalui ibadah Ramadhan- agar diberikan hidayah dan rahmat, iman dan taqwa, sehingga kelak –setelah mengikuti amaliyah Ramadhan- termasuk orang-orang yang mendapatkan keberkahan, ampunan dan terbebas dari api neraka serta meraih berbagai kenikmatan dan kebahagiaan serta taqwa.
Kenapa demikian? Karena betapa banyak orang yang tadinya sehat wal afiat, usia ada namun ketika menjelang Ramadhan tiba, ruhnya dipanggil oleh yang Maha Kuasa sehingga tidak dapat berjumpa dengan bulan Ramadhan.
Dan betapa banyak orang yang diberikan usia panjang hingga dapat memasuki bulan Ramadhan, namun tidak dapat menjalankan ibadah dan amaliyah yang ada pada bulan Ramadhan karena sakit, kondisi fisik yang lemah dan lain-lainnya. Dan lebih mengenaskan lagi, betapa banyak orang yang diberikan kesempatan hidup, umur panjang, badan sehat dan fisik yang kuat, namun tidak di dalamnya mendapatkan keberkahan, kebaikan dan ampunan Allah SWT; karena tidak ada iman, tidak mampu mengendalikan hawa nafsu, amarah dan angkara murka serta perkataan dan perbuatan tercela lainnya.
Nabi saw bersabda:
رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الْجُوعُ وَالْعَطَشُ
“Betapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan pahala dari puasanya kecuali hanya lapar dan haus belaka” (Musnad Ahmad)
Dalam hadits lainnya juga disebutkan:
أتاكم رمضان شهر بركة ، فيه خير يغشيكم الله [ فيه ] ، فتنزل الرحمة ، وتحط الخطايا ، ويستجاب فيه الدعاء ، فينظر الله إلى تنافسكم ، ويباهي بكم ملائكته ، فأروا الله من أنفسكم خيرا ، فإن الشقي من حرم فيه رحمة الله عز وجل
“Telah datang pada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh keberkahan, di dalamnya terdapat kebaikan yang meliputi kalian karena Allah (ada di dalamnya), maka turunlah rahmat, berguguran segala kesalahan dan dosa, di dalamnya doa dikabulkan, maka Allah melihat semangat berlomba kalian, dan para malaikat sangat dengan kalian, maka perlihatkan di hadapan Allah yang terbaik dari jiwa-jiwa kalian, karena sesungguhnya celaka bagi siapa yang diharamkan di dalamnya rahmat Allah SWT”(Thabrani)
Karena itu mari senantiasa kita membaca doa seperti yang diajarkan nabi di atas, dan juga membaca doa yang selalu dipanjatkan oleh para pendahulu kita… kelak semoga Allah SWT mengabulkannya..
اللَّهُمَّ سَلِّمْنِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِي رَمَضَانَ وَتَسْلِمْهُ مِنِّي مُتَقَبَّلاً
“Ya Allah selamatkanlah kami hingga bulan Ramadhan ke depan, dan pertemukan untuk bulan Ramadhan dan terimalah seluruh amal kami pada bulan Ramadhan”.
Dan doa yang ada dalam Al-Qur’an:
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
“Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau jadikan hati Kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada Kami, dan karuniakanlah kepada Kami rahmat dari sisi Engkau; karena Sesungguhnya Engkau-lah Maha pemberi (karunia)”. (Ali Imran:8)
TRANSLATE BAHASA
Rabu, 22 Juni 2011
Bahagia Saat Bekerja Mencari Nafkah di Bulan Ramadhan
Hari-hari pada bulan Ramadhan adalah rentang waktu berlipat pahala yang tidak ada batasnya. Jam-demi jamnya adalah rangkuman kasih sayang Allah kepada hamba-hambanya. Menit demi menit adalah hembusan angin surga yang menyejukkan. Detik demi detiknya adalah kesempatan yang tidak ternilai dalam bentangan umur manusia.
Banyak di antara umat Islam yang tetap memiliki rutinitas mencari nafkah, belajar dan bekerja pada bulan Ramadhan. Bahkan tidak jarang di antara mereka memiliki semangat kerja yang membara pada bulan Ramadhan.
Memang pada hakikatnya bulan Ramadhan yang di dalamnya terdapat kewajiban puasa, bukan berarti membuat umat Islam menjadi lemah dan lesu dalam bekerja, bahkan bermalas-malasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Namun sejatinya, pada saat bulan Ramadhan tiba umat Islam diarahkan untuk meningkatkan amal ibadah dan taqarrub kepada Allah, dan mencari nafkah juga bagian dari ibadah serta sarana bertaqarrub kepada Allah. Karena Rasulullah saw pernah bersabda:
Dalam hadits Saad bin Malik diceritakan bahwa Nabi bersabda :
وَإِنَّكَ مَهْمَا أَنْفَقْتَ مِنْ نَفَقَةٍ فَإِنَّهَا صَدَقَةٌ حَتَّى اللُّقْمَةُ الَّتِي تَرْفَعُهَا إِلَى فِي امْرَأَتِكَ
“Sesungguhnya, meskipun engkau memberikan nafkah kepada keluargamu sendiri, engkau tetap memperoleh pahala, sampai sekerat makanan yang engkau suapkan ke mulut istrimu.” (Bukhari)
Dalam hadits lain juga disebutkan:
دِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي رَقَبَةٍ وَدِينَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذِي أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ
“Harta yang engkau infak-kan di jalan Allah, harta yang engkau infak-kan untuk memerdekakan budak, harta yang engkau sedekahkan untuk orang-orang miskin dan harta yang engkau infak-kan untuk keluargamu, ganjaran yang lebih besar adalah yang engkau infakqan untuk keluargamu”. (Muslim dan Ahmad)
Menafkahi istri adalah bentuk ibadah dan taqarrub yang paling besar yang dapat dilakukan oleh seorang hamba. Nafkah itu sendiri mencakup makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, dan segala yang dibutuhkan oleh seorang istri, baik jasmani maupun rohani.
Allah berfirman:
وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ
“…Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya….”(Al-Baqarah : 233)
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ
“Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka” (An-Nisa:34)
Dalam hadits nabi saw disebutkan dari Muawiyyah bin Hidah berkata:
يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا حَقُّ زَوْجَةِ أَحَدِنَا عَلَيْهِ قَالَ أَنْ تُطْعِمَهَا إِذَا طَعِمْتَ وَتَكْسُوَهَا إِذَا اكْتَسَيْتَ أَوْ اكْتَسَبْتَ وَلَا تَضْرِبْ الْوَجْهَ وَلَا تُقَبِّحْ وَلَا تَهْجُرْ إِلَّا فِي الْبَيْتِ
قَالَ أَبُو دَاوُد وَلَا تُقَبِّحْ أَنْ تَقُولَ قَبَّحَكِ اللَّهُ
“Aku pernah bertanya kepada Rasulullah: “Apa hak seorang istri terhadap diri suaminya?” Beliau menjawab: “Hendaknya kamu memberi makan sebagaimana kamu makan, dan memberi pakaian sebagaimana kamu berpakaian, janganlah kamu menjelek-jelekkan wajahnya dan jangan kamu memukulnya.” (Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad)
Dalam hadits Abu Hurairah diriwayatkan bahwa ia berkata:
لَأَنْ يَغْدُوَ أَحَدُكُمْ فَيَحْطِبَ عَلَى ظَهْرِهِ فَيَتَصَدَّقَ بِهِ وَيَسْتَغْنِيَ بِهِ مِنْ النَّاسِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ رَجُلًا أَعْطَاهُ أَوْ مَنَعَهُ ذَلِكَ فَإِنَّ الْيَدَ الْعُلْيَا أَفْضَلُ مِنْ الْيَدِ السُّفْلَى وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ
“Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda: “Apabila seorang di antara kamu pergi dan mencari kayu bakar, lalu menjualnya, untuk mencukupi kebutuhannya, kemudian ia sedekahkan, itu lebih baik daripada ia meminta kepada orang lain, diberi ataupun tidak. Karena tangan yang di atas itu lebih baik daripada tangan yang di bawah. Namun mulailah dari orang yang berhak engkau nafkah”. (Muslim)
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa ada orang bertanya:
“Siapakah yang berhak aku nafkahi, wahai Rasulullah. “Beliau menjawab: “Istrimu termasuk yang berhak engkau nafkahi.” (Ahmad)
Tentunya untuk mendapatkan dan mengumpulkan harta agar bisa berinfak adalah bekerja dan mencari nafkah.
Karena itu, pada bulan Ramadhan tidak menghalangi seorang muslim untuk mencari nafkah, sehingga tetap bisa memberikan nafkah kepada anak dan istrinya, atau keluarga lainnya, bahkan juga dapat memberi sedekah dan memberi makan (ifthar) kepada orang yang berpuasa. Namun demikian jangan sampai karena mencari nafkah melalaikan ibadah yang ada pada bulan Ramadhan terutama ibadah puasa dan shalat tarawih pada malam harinya, tetaplah melakukan keseimbangan antara keduanya; mencari nafkah tetap berjalan dan puasa tidak ketinggalan.
Paling tidak ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan bagi siapa yang melaksanakan aktivitas mencari nafkah pada bulan Ramadhan:
1. Hendaknya mencari nafkah tidak mengurangi diri untuk tetap berpuasa dan menjaga nilai-nilai ibadah lainnya; baik ibadah wajib maupun sunnah. Karena ibadah-ibadah yang dilakukan pada bulan Ramadhan berbeda ganjarannya dengan ibadah yang dilakukan di luar bulan Ramadhan artinya bahwa pada bulan Ramadhan, setiap kewajiban amalnya dikalikan 70. Ibadah sunnahnya dinilai sama dengan ibadah wajib, dan ibadah wajibnya dikalikan 70, sebagaimana hadits nabi saw:
مَنْ تَقَرَّبَ فِيهِ بِخَصْلَةٍ مِنَ الْخَيْرِ ، كَانَ كَمَنْ أَدَّى فَرِيضَةً فِيمَا سِوَاهُ ، وَمَنْ أَدَّى فِيهِ فَرِيضَةً كَانَ كَمَنْ أَدَّى سَبْعِينَ فَرِيضَةً فِيمَا سِوَاهُ
“Barangsiapa yang bertaqarrub (mendekatkan diri kepada Allah) di dalam bulan Ramadhan dengan satu bentuk kebaikan, maka samalah dengan orang yang mengerjakan satu fardhu (kewajiban) di bulan lainnya. Dan siapa yang mengerjakan satu fardhu di bulan Ramadhan, maka samalah dengan orang yang mengerjakan tujuh puluh fardhu di bulan lainnya”. (Ibnu Khuzaimah)
2. Dalam mencari nafkah tidak melupakan diri untuk berdzikir kepada Allah, sebagaimana yang Allah ingatkan dalam ayat Al-Qur’an:
رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ
“Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi guncang”. (An-Nuur:37)
3. Niatkan diri karena Allah ketika keluar rumah untuk mencari nafkah, karena yang demikian merupakan jihad di jalan Allah.
عَنْ كَعْبِ بن عُجْرَةَ، قَالَ: مَرَّ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ، فَرَأَى أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ جِلْدِهِ وَنَشَاطِهِ، فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ: لَوْ كَانَ هَذَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ؟، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:”إِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى وَلَدِهِ صِغَارًا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَإِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى أَبَوَيْنِ شَيْخَيْنِ كَبِيرَيْنِ فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَإِنْ كَانَ يَسْعَى عَلَى نَفْسِهِ يُعِفُّهَا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَإِنْ كَانَ خَرَجَ رِيَاءً وَمُفَاخَرَةً فَهُوَ فِي سَبِيلِ الشَّيْطَانِ
Dalam hadits Ka’ab bin Ajizzah diriwayatkan bahwa ada seseorang lelaki yang lewat di hadapan Nabi. Para sahabat melihat ada yang menakjubkan pada kulit dan semangatnya. Mereka bertanya: “Wahai Rasulullah, bagus nian apabila keadaannya itu karena berjuang di jalan Allah?” Rasulullah menanggapi: “kalau ia keluar rumah demi menghidupi anak-anaknya yang masih kecil, berarti ia di jalan Allah; kalau ia keluar rumah untuk menghidupi ayah ibunya yang sudah tua renta, berarti ia di jalan Allah; dan apabila ia keluar rumah demi menghidupi dirinya sendiri agar terpelihara, maka ia juga di jalan Allah. Tetapi kalau ia keluar rumah karena rasa sombong dan membanggakan diri, maka ia berada di jalan setan.” (At-Thabrani).
4. Bagi wanita yang keluar rumah mencari nafkah, meskipun tidak ada dalil yang qath’i tentang haramnya wanita keluar rumah, namun para ulama tetap menempatkan beberapa syarat atas kebolehan wanita keluar rumah. Sebab memang ada peraturannya, tidak asal keluar rumah begitu saja, sebagaimana para wanita di dunia barat yang tidak punya nilai etika.
Adapun adab dan etika wanita keluar rumah adalah sebagai berikut:
- Hendaknya mengenakan pakaian yang menutup aurat,
- Tidak tabarruj atau memamerkan perhiasan dan kecantikan,
- Tidak ikhtilath,
- Tidak melunakkan, memerdukan atau mendesahkan suara,
- Menjaga pandangan,
- Aman dari fitnah,
- Mendapatkan izin dari orang tua atau suaminya.
Berbahagialah bagi siapa yang mendapatkan kesempatan mendapatkan bulan ramadhan, dan berbahagialah bagi siapa yang mampu bekerja dengan baik di bulan Ramadhan, memberikan nafkah untuk anak dan istri serta keluarga besarnya. Bekerjalah dengan niat karena Allah, niscaya setiap langkah yang kita lakukan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Dan bekerjalah dengan baik, sesuai dengan syariat Allah dan sunnah nabi saw, karena itu merupakan tujuan diciptakan kematian dan kehidupan oleh Allah sebagai sarana ujian siapakah yang terbaik bukan terbanyak amalnya di muka bumi ini. Allah berfirman:
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
“(Dialah Allah) yang telah menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kalian siapakah diantara kalian yang terbaik amalnya, dan Allah Maha Perkasa dan Maha Pengampun”. (Al-Mulk:2)
Dan Bekerjalah niscaya Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman akan melihat hasil kerja kalian.
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”. (At-Taubah:105)
قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَى شَاكِلَتِهِ فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ أَهْدَى سَبِيلًا
Katakanlah: “Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing”. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalanNya”.
Banyak di antara umat Islam yang tetap memiliki rutinitas mencari nafkah, belajar dan bekerja pada bulan Ramadhan. Bahkan tidak jarang di antara mereka memiliki semangat kerja yang membara pada bulan Ramadhan.
Memang pada hakikatnya bulan Ramadhan yang di dalamnya terdapat kewajiban puasa, bukan berarti membuat umat Islam menjadi lemah dan lesu dalam bekerja, bahkan bermalas-malasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Namun sejatinya, pada saat bulan Ramadhan tiba umat Islam diarahkan untuk meningkatkan amal ibadah dan taqarrub kepada Allah, dan mencari nafkah juga bagian dari ibadah serta sarana bertaqarrub kepada Allah. Karena Rasulullah saw pernah bersabda:
Dalam hadits Saad bin Malik diceritakan bahwa Nabi bersabda :
وَإِنَّكَ مَهْمَا أَنْفَقْتَ مِنْ نَفَقَةٍ فَإِنَّهَا صَدَقَةٌ حَتَّى اللُّقْمَةُ الَّتِي تَرْفَعُهَا إِلَى فِي امْرَأَتِكَ
“Sesungguhnya, meskipun engkau memberikan nafkah kepada keluargamu sendiri, engkau tetap memperoleh pahala, sampai sekerat makanan yang engkau suapkan ke mulut istrimu.” (Bukhari)
Dalam hadits lain juga disebutkan:
دِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي رَقَبَةٍ وَدِينَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذِي أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ
“Harta yang engkau infak-kan di jalan Allah, harta yang engkau infak-kan untuk memerdekakan budak, harta yang engkau sedekahkan untuk orang-orang miskin dan harta yang engkau infak-kan untuk keluargamu, ganjaran yang lebih besar adalah yang engkau infakqan untuk keluargamu”. (Muslim dan Ahmad)
Menafkahi istri adalah bentuk ibadah dan taqarrub yang paling besar yang dapat dilakukan oleh seorang hamba. Nafkah itu sendiri mencakup makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, dan segala yang dibutuhkan oleh seorang istri, baik jasmani maupun rohani.
Allah berfirman:
وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ
“…Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya….”(Al-Baqarah : 233)
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ
“Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka” (An-Nisa:34)
Dalam hadits nabi saw disebutkan dari Muawiyyah bin Hidah berkata:
يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا حَقُّ زَوْجَةِ أَحَدِنَا عَلَيْهِ قَالَ أَنْ تُطْعِمَهَا إِذَا طَعِمْتَ وَتَكْسُوَهَا إِذَا اكْتَسَيْتَ أَوْ اكْتَسَبْتَ وَلَا تَضْرِبْ الْوَجْهَ وَلَا تُقَبِّحْ وَلَا تَهْجُرْ إِلَّا فِي الْبَيْتِ
قَالَ أَبُو دَاوُد وَلَا تُقَبِّحْ أَنْ تَقُولَ قَبَّحَكِ اللَّهُ
“Aku pernah bertanya kepada Rasulullah: “Apa hak seorang istri terhadap diri suaminya?” Beliau menjawab: “Hendaknya kamu memberi makan sebagaimana kamu makan, dan memberi pakaian sebagaimana kamu berpakaian, janganlah kamu menjelek-jelekkan wajahnya dan jangan kamu memukulnya.” (Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad)
Dalam hadits Abu Hurairah diriwayatkan bahwa ia berkata:
لَأَنْ يَغْدُوَ أَحَدُكُمْ فَيَحْطِبَ عَلَى ظَهْرِهِ فَيَتَصَدَّقَ بِهِ وَيَسْتَغْنِيَ بِهِ مِنْ النَّاسِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ رَجُلًا أَعْطَاهُ أَوْ مَنَعَهُ ذَلِكَ فَإِنَّ الْيَدَ الْعُلْيَا أَفْضَلُ مِنْ الْيَدِ السُّفْلَى وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ
“Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda: “Apabila seorang di antara kamu pergi dan mencari kayu bakar, lalu menjualnya, untuk mencukupi kebutuhannya, kemudian ia sedekahkan, itu lebih baik daripada ia meminta kepada orang lain, diberi ataupun tidak. Karena tangan yang di atas itu lebih baik daripada tangan yang di bawah. Namun mulailah dari orang yang berhak engkau nafkah”. (Muslim)
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa ada orang bertanya:
“Siapakah yang berhak aku nafkahi, wahai Rasulullah. “Beliau menjawab: “Istrimu termasuk yang berhak engkau nafkahi.” (Ahmad)
Tentunya untuk mendapatkan dan mengumpulkan harta agar bisa berinfak adalah bekerja dan mencari nafkah.
Karena itu, pada bulan Ramadhan tidak menghalangi seorang muslim untuk mencari nafkah, sehingga tetap bisa memberikan nafkah kepada anak dan istrinya, atau keluarga lainnya, bahkan juga dapat memberi sedekah dan memberi makan (ifthar) kepada orang yang berpuasa. Namun demikian jangan sampai karena mencari nafkah melalaikan ibadah yang ada pada bulan Ramadhan terutama ibadah puasa dan shalat tarawih pada malam harinya, tetaplah melakukan keseimbangan antara keduanya; mencari nafkah tetap berjalan dan puasa tidak ketinggalan.
Paling tidak ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan bagi siapa yang melaksanakan aktivitas mencari nafkah pada bulan Ramadhan:
1. Hendaknya mencari nafkah tidak mengurangi diri untuk tetap berpuasa dan menjaga nilai-nilai ibadah lainnya; baik ibadah wajib maupun sunnah. Karena ibadah-ibadah yang dilakukan pada bulan Ramadhan berbeda ganjarannya dengan ibadah yang dilakukan di luar bulan Ramadhan artinya bahwa pada bulan Ramadhan, setiap kewajiban amalnya dikalikan 70. Ibadah sunnahnya dinilai sama dengan ibadah wajib, dan ibadah wajibnya dikalikan 70, sebagaimana hadits nabi saw:
مَنْ تَقَرَّبَ فِيهِ بِخَصْلَةٍ مِنَ الْخَيْرِ ، كَانَ كَمَنْ أَدَّى فَرِيضَةً فِيمَا سِوَاهُ ، وَمَنْ أَدَّى فِيهِ فَرِيضَةً كَانَ كَمَنْ أَدَّى سَبْعِينَ فَرِيضَةً فِيمَا سِوَاهُ
“Barangsiapa yang bertaqarrub (mendekatkan diri kepada Allah) di dalam bulan Ramadhan dengan satu bentuk kebaikan, maka samalah dengan orang yang mengerjakan satu fardhu (kewajiban) di bulan lainnya. Dan siapa yang mengerjakan satu fardhu di bulan Ramadhan, maka samalah dengan orang yang mengerjakan tujuh puluh fardhu di bulan lainnya”. (Ibnu Khuzaimah)
2. Dalam mencari nafkah tidak melupakan diri untuk berdzikir kepada Allah, sebagaimana yang Allah ingatkan dalam ayat Al-Qur’an:
رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ
“Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi guncang”. (An-Nuur:37)
3. Niatkan diri karena Allah ketika keluar rumah untuk mencari nafkah, karena yang demikian merupakan jihad di jalan Allah.
عَنْ كَعْبِ بن عُجْرَةَ، قَالَ: مَرَّ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ، فَرَأَى أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ جِلْدِهِ وَنَشَاطِهِ، فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ: لَوْ كَانَ هَذَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ؟، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:”إِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى وَلَدِهِ صِغَارًا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَإِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى أَبَوَيْنِ شَيْخَيْنِ كَبِيرَيْنِ فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَإِنْ كَانَ يَسْعَى عَلَى نَفْسِهِ يُعِفُّهَا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَإِنْ كَانَ خَرَجَ رِيَاءً وَمُفَاخَرَةً فَهُوَ فِي سَبِيلِ الشَّيْطَانِ
Dalam hadits Ka’ab bin Ajizzah diriwayatkan bahwa ada seseorang lelaki yang lewat di hadapan Nabi. Para sahabat melihat ada yang menakjubkan pada kulit dan semangatnya. Mereka bertanya: “Wahai Rasulullah, bagus nian apabila keadaannya itu karena berjuang di jalan Allah?” Rasulullah menanggapi: “kalau ia keluar rumah demi menghidupi anak-anaknya yang masih kecil, berarti ia di jalan Allah; kalau ia keluar rumah untuk menghidupi ayah ibunya yang sudah tua renta, berarti ia di jalan Allah; dan apabila ia keluar rumah demi menghidupi dirinya sendiri agar terpelihara, maka ia juga di jalan Allah. Tetapi kalau ia keluar rumah karena rasa sombong dan membanggakan diri, maka ia berada di jalan setan.” (At-Thabrani).
4. Bagi wanita yang keluar rumah mencari nafkah, meskipun tidak ada dalil yang qath’i tentang haramnya wanita keluar rumah, namun para ulama tetap menempatkan beberapa syarat atas kebolehan wanita keluar rumah. Sebab memang ada peraturannya, tidak asal keluar rumah begitu saja, sebagaimana para wanita di dunia barat yang tidak punya nilai etika.
Adapun adab dan etika wanita keluar rumah adalah sebagai berikut:
- Hendaknya mengenakan pakaian yang menutup aurat,
- Tidak tabarruj atau memamerkan perhiasan dan kecantikan,
- Tidak ikhtilath,
- Tidak melunakkan, memerdukan atau mendesahkan suara,
- Menjaga pandangan,
- Aman dari fitnah,
- Mendapatkan izin dari orang tua atau suaminya.
Berbahagialah bagi siapa yang mendapatkan kesempatan mendapatkan bulan ramadhan, dan berbahagialah bagi siapa yang mampu bekerja dengan baik di bulan Ramadhan, memberikan nafkah untuk anak dan istri serta keluarga besarnya. Bekerjalah dengan niat karena Allah, niscaya setiap langkah yang kita lakukan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Dan bekerjalah dengan baik, sesuai dengan syariat Allah dan sunnah nabi saw, karena itu merupakan tujuan diciptakan kematian dan kehidupan oleh Allah sebagai sarana ujian siapakah yang terbaik bukan terbanyak amalnya di muka bumi ini. Allah berfirman:
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
“(Dialah Allah) yang telah menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kalian siapakah diantara kalian yang terbaik amalnya, dan Allah Maha Perkasa dan Maha Pengampun”. (Al-Mulk:2)
Dan Bekerjalah niscaya Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman akan melihat hasil kerja kalian.
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”. (At-Taubah:105)
قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَى شَاكِلَتِهِ فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ أَهْدَى سَبِيلًا
Katakanlah: “Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing”. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalanNya”.
Akhirnya, Salafi pun Bolehkan Pemilu
Perubahan pemikiran yang dianut komunitas Muslim yang menyatakan diri mereka sebagai pengikut salaf atau Salafi, semakin mencolok pasca terjadinya “revolusi Mesir”. Bukan hanya mengoreksi ulang pendapat mereka mengenai demonstrasi dan menyampaikan kritik secara terang-terangan kepada penguasa (baca artikel sebelumnya, Tatkala Salafi Memilih Berdemonstrasi), namun pendapat fiqih yang berkenaan dengan masalah pemilu juga tudak luput dari koreksi.
Pada hari Jumat (18/2), sebagaimana dilansir oleh situs berita lokal Mesir, Al Yaum As Sabi’ (19/2), komunitas ini melaksanakan muktamar di Manshurah, Mesir. Awalnya muktamar ini merupakan bentuk dukungan agar UU Pasal 2, yang menyatakan bahwa syari’at adalah sumber hukum Mesir, agar tidak diutak-atik. Namun pembicaraan juga berisi seruan untuk meninjau ulang pandangan mengenai pemilu.
Syeikh Muhammad Hasan selaku salah satu pembicara menyatakan,”Saya meminta kepada para syeikh kita untuk meninjau kembali, terhadap hal-hal yang telah diterima pada tahun-tahun sebelumnya, seperti masalah pencalonan dalam parlemen dan syura, serta (pencalonan) presiden dan pemerintahan. Saya meminta kepada para syeikh kita untuk berkumpul untuk mengurai masalah ini, agar para pemuda kita terhindar dari fitnah dan bercerai berai.”
Sepertinya, usulan Syeikh Muhammad Hasan kepada para tokoh Salafi untuk mengoreksi ulang pendapat mengenai hukum mengikuti pemilu, mendapatkan sambutan. Syeikh Ahmad Farid, yang juga salah satu tokoh komunitas Salafi Iskandariyah juga menyatakan bahwa pembentukan partai politik masih merupakan kemungkinan-kemungkinan. Demikian dikutip Al Mafkarah (6/3), dari Koran As Syuruq. Hal ini menunjukkan tekad komunitas ini berpartisipasi dalam pemilu.
Respon terhadap usulan itu semakin besar dengan berkumpulnya para tokoh Salafi yang tergabung dalam jama’ah Anshar As Sunnah Al Muhammadiyah untuk membahas hukum berpartisipasi dalam pemilu. Akhirnya, pada tanggal 12 Maret 2011 Anshar As Sunnah Al Muhammadiyah Pusat secara resmi mengumumkan pandangan mereka dalam situs resminya, elsunna.com. Salah satu poin dari keputusan menyebutkan,”Kami tidak melihat adanya larangan syar’i untuk berpartisipasi dalam perpolitikan, baik di parlemen, syura, serta parlemen lokal, karena hal itu merupakan wasilah dakwah kepada masyarakat umum.”
Demikian juga, mereka menyarankan agar para dai tidak mencalonkan diri, hingga menyebabkan aktivitas dakwah terganggu. Disamping itu, himbauan ditujukan kepada umat Islam agar dalam pemilu penentuan presiden, mereka memilih calon yang paling memiliki perhatian kepada urusan umat Islam. Keputusan ini hasil dari musyawarah Ahli Syura jama’ah ini, diantaranya adalah Dr. Abdullah Syakir, Syeikh Muhammad Husein Ya’kub, Syeikh Muhammad Hasan, Dr. Jamal Al Murakibi, Syeikh Musthafa Al Adawi, Syeikh Abu Bakr Al Hanbali, Syeikh Wahid Abdussalam Bali, serta Syeikh Jamal Abdurrahman.
Menurut sebagian komunitas Salafi, mereka ikut pemilu agar jangan sampai posisi penting diduduki ahlul bid’ah yang bisa mengancam Ahlu Sunnah.
Sebelum diturunkannya berita mengenai bolehnya mengikuti pemilu oleh dua tokoh Salafi Yordan, Masyhur Hasan Salman dan Ali Al Halabi, oleh Al Jazeera, beberapa komunitas yang juga mengaku sebagai Salafi telah memilih berpartisipasi dalam pemilu, dan mencalonkan diri sebagai anggota perlemen, walau sebelumnya mereka menolak.
Adalah Tajammu Al Islami As Salafi, komunitas Salafi Kuwait, telah memilih bergabung dalam parlemen. Sebelumnya, komunitas Salafi Kuwait yang saat itu diwakili oleh Jama ah Ihya At Turats menolak mengikuti pemilu pada tahun 1981, dengan alasan bahwa parlemen tidak berhak membuat hukum. Hanya Allah lah yang menentukan hukum, namun setelah itu mereka memilih masuk perlemen sebagaimana tercatat dalam profil peserta pemilu Kuwait yang dipublikasikan oleh koran Al Qabas (11/4/2009).
Akan tetapi, Khalid Sulthan, salah satu anggota parlemen dari At Tajammu` menyatakan bahwa organisasi itu bukan sayap politik Ihya At Turats. Namun, menurutnya, kedua-duanya adalah Salafi yang tidak bertentangan satu sama lain, sebagaimana dipublikasikan dalam situs resminya, alislami.org.
Masih menurut koran Al Qabas, salah satu pijakan yang digunakan oleh komunitas ini dalam mengikuti pemilu adalah fatwa yang menyatakan bolehnya mengikuti pemilu. Menurut fatwa itu, dengan mengikuti pemilu, beberapa posisi penting tidak diduduki oleh orang-orang yang tidak benar dan ahlul bid ah, di mana mereka bisa memaksakan kekuasaan kepada ahli Sunnah dan pihak-pihak yang melakukan perbaikan. Hal ini adalah ancaman yang membahayakan orang-orang baik.
Sebagaimana ditulis dalam situs resminya, alislami.org, organisasi ini bercita-cita mewujudkan perbaikan dalam masyarakat Kuwait, dengan Al Qur`an dan As Sunnah sesuai dengan manhaj salaf as shalih. Dalam pemilu tahun 2008 Tajammu Al Islami As Salafi tercatat memperoleh 4 kursi di parlemen Kuwait.
Selain, At Tajammu , komunitas Salafi di Bahrain, Jam iyah Al Ashalah Al Islamiah, juga mendirikan organisasi politik yang dipimpin oleh Syaikh Adil Al Mu awidah, seorang tokoh Salafi. (sumber: Hidayatullah.com)
Dianut Tokoh Salafi Yordan
Sebenarnya, pendapat bolehnya mengikuti pemilu bukan hanya pandangan sejumlah tokoh Salafi Mesir pasca revolusi saja. Sebelumnya beberapa tokoh Salafi di luar Mesir juga telah meninjau ulang pendapat yang mereka anut mengenai pemilu. Dua tokoh Salafi Yordan yang saat ini masih dijadikan rujukan sebagian komunitas Salafi Indonenesia, yakni Syeikh Ali Al Halabi dan Syeikh Masyhur Hasan Ali Salman telah menyatakan bahwa berpartisipasi dalam pemilu merupakan hal yang dibolehkan, sebagaimana dilansir Al Jazeera (26/10).
“Sesungguhnya Salafiyin tidak mendukung pencalonan untuk Pemilu, namun mereka memandang bahwa memilih siapa yang lebih utama dan lebih baik serta paling banyak positifnya dan paling minim negatifnya untuk maslahat umum adalah hal yang diperbolehkan.” Kata Syeikh Ali Hasan kepada Al Jazeera.
Masih menurut Syeikh Al Halabi, “Syeikh Al Albani juga memiliki pendapat membolehkan berpertisipasi dalam Pemilu, di saat itu beberapa muridnya menyeselisihi dengan dengan menggunakan adab.Hari ini, sebagai dampak dari perkembangan pemikiran dan memandang sebagai maslahat umum, kami kembali kepada pendapat Syeikh Al Albani, tentang bolehnya mengikuti pemilu parlemen.” Ungkap Al Halabi
Demikian pula Syeikh Masyhur Hasan Ali Salman menyatakan, “Pemerintah telah meminta kepada kalian untuk mengikuti Pemilu, dan hal itu bukanlah keharaman. Janganlah kalian melakukan pemboikotan. Pemboikotan bukanlah ibadah. Adalah orang yang salah jika ia berfikir melakukan ibadah kepada Allah dengan melakukan pemboikotan”
Namun, perubahan pendapat beberapa tokoh Salafi Mesir dan Yordan masih terhitung “lambat” dibanding saudara-saudara mereka di Kuwait dan Bahrain. Di KuwaitAt Tajammu’ As Islami As Salafi telah bergabung dengan parlemen. Sebelumnya, tahun 1981 komunitas Salafi yang saat itu diwakili Ihya’ At Turats memboikot pemilu, namun setelah itu mereka bergabung dalam parlemen.
Walau dalam situs resminya ( alislami.org), Khalid Sulthan, salah satu anggota parlemen dari At Tajammu` menyatakan bahwa organisasi itu bukan sayap politik Ihya At Turats. Namun, menurutnya, kedua-duanya adalah Salafi yang tidak bertentangan satu sama lain.
Sedangkan di Bahrain, komunitas Salafi juga sudah bergabung dengan parlemen. Di bawah komando Syeikh Adil Al Mua’wwidah, pada 6 Mei 2002, didirikanlah Al Ashalah Al Islamiyah, organisasi politik yang pada pemilu tahun 2010 lalu memperolah 4 kursi.
Berhadapan dengan Realita
Yang dialami Salafi sebenarnya pernah juga dialami oleh Al Ikhwan Al Muslimun di masa awal, dimana akhirnya mereka terjun ke wilayah politik walau sebelumnya menolak. Keputusan itu diambil ketika idealisme yang mereka miliki terpaksa harus berhadapan dengan realita, seperti dikatakan oleh pengamat gerakan Salafi Timur Tengah, Bassam Nashir, sebagaimana dikutip Al Jazeera (26/10)
Syeikh Al Qaradhawi sendiri, sebagaimana dilansir situs resmi beliau, qaradawi.net (22/12), juga pernah menyinggung mengenai perubahan pendangan fiqih komunitas Salafi, khususnya dalam masalah pemilu.
Beliau memandang perubahan ini terjadi karena beberapa faktor,”Tidak diragukan lagi, bahwa realitalah yang mengharuskan mereka berubah. Termasuk di dalamnya, karena persinggungan dengan dunia luar dan keluarnya mereka ke nagara-negara di dunia, setelah sebelumnya banyak dari mereka tidak keluar dari negara-negara mereka, yang menyebabkan tidak adanya perubahan dan pemikiran menuju perubahan.”
Beliau melanjutkan,“Ketika Salafi keluar dan berbaur dengan berbagai bangsa, ia akan mengitropeksi diri. Sebagaima ada yang memperluas bacaannya dan menelaah kitab-kitab yang tidak sempat ditelaah sebelumnya. Manusia bukanlah batu, ada hal-hal yang bisa memberi bekas kepada peribadi seseorang.”
Walhasil, pasca jatuhnya Mubarak, semakin banyak barisan tokoh-tokoh Salafi yang akhirnya setuju dengan pemilu. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa ada juga sebagian tokoh komunitas ini yang masih memandang bahwa berpartisipasi dalam pemilu merupakan perkara yang diharamkan. (sumber: Hidayatullah.com)
Pada hari Jumat (18/2), sebagaimana dilansir oleh situs berita lokal Mesir, Al Yaum As Sabi’ (19/2), komunitas ini melaksanakan muktamar di Manshurah, Mesir. Awalnya muktamar ini merupakan bentuk dukungan agar UU Pasal 2, yang menyatakan bahwa syari’at adalah sumber hukum Mesir, agar tidak diutak-atik. Namun pembicaraan juga berisi seruan untuk meninjau ulang pandangan mengenai pemilu.
Syeikh Muhammad Hasan selaku salah satu pembicara menyatakan,”Saya meminta kepada para syeikh kita untuk meninjau kembali, terhadap hal-hal yang telah diterima pada tahun-tahun sebelumnya, seperti masalah pencalonan dalam parlemen dan syura, serta (pencalonan) presiden dan pemerintahan. Saya meminta kepada para syeikh kita untuk berkumpul untuk mengurai masalah ini, agar para pemuda kita terhindar dari fitnah dan bercerai berai.”
Sepertinya, usulan Syeikh Muhammad Hasan kepada para tokoh Salafi untuk mengoreksi ulang pendapat mengenai hukum mengikuti pemilu, mendapatkan sambutan. Syeikh Ahmad Farid, yang juga salah satu tokoh komunitas Salafi Iskandariyah juga menyatakan bahwa pembentukan partai politik masih merupakan kemungkinan-kemungkinan. Demikian dikutip Al Mafkarah (6/3), dari Koran As Syuruq. Hal ini menunjukkan tekad komunitas ini berpartisipasi dalam pemilu.
Respon terhadap usulan itu semakin besar dengan berkumpulnya para tokoh Salafi yang tergabung dalam jama’ah Anshar As Sunnah Al Muhammadiyah untuk membahas hukum berpartisipasi dalam pemilu. Akhirnya, pada tanggal 12 Maret 2011 Anshar As Sunnah Al Muhammadiyah Pusat secara resmi mengumumkan pandangan mereka dalam situs resminya, elsunna.com. Salah satu poin dari keputusan menyebutkan,”Kami tidak melihat adanya larangan syar’i untuk berpartisipasi dalam perpolitikan, baik di parlemen, syura, serta parlemen lokal, karena hal itu merupakan wasilah dakwah kepada masyarakat umum.”
Demikian juga, mereka menyarankan agar para dai tidak mencalonkan diri, hingga menyebabkan aktivitas dakwah terganggu. Disamping itu, himbauan ditujukan kepada umat Islam agar dalam pemilu penentuan presiden, mereka memilih calon yang paling memiliki perhatian kepada urusan umat Islam. Keputusan ini hasil dari musyawarah Ahli Syura jama’ah ini, diantaranya adalah Dr. Abdullah Syakir, Syeikh Muhammad Husein Ya’kub, Syeikh Muhammad Hasan, Dr. Jamal Al Murakibi, Syeikh Musthafa Al Adawi, Syeikh Abu Bakr Al Hanbali, Syeikh Wahid Abdussalam Bali, serta Syeikh Jamal Abdurrahman.
Menurut sebagian komunitas Salafi, mereka ikut pemilu agar jangan sampai posisi penting diduduki ahlul bid’ah yang bisa mengancam Ahlu Sunnah.
Sebelum diturunkannya berita mengenai bolehnya mengikuti pemilu oleh dua tokoh Salafi Yordan, Masyhur Hasan Salman dan Ali Al Halabi, oleh Al Jazeera, beberapa komunitas yang juga mengaku sebagai Salafi telah memilih berpartisipasi dalam pemilu, dan mencalonkan diri sebagai anggota perlemen, walau sebelumnya mereka menolak.
Adalah Tajammu Al Islami As Salafi, komunitas Salafi Kuwait, telah memilih bergabung dalam parlemen. Sebelumnya, komunitas Salafi Kuwait yang saat itu diwakili oleh Jama ah Ihya At Turats menolak mengikuti pemilu pada tahun 1981, dengan alasan bahwa parlemen tidak berhak membuat hukum. Hanya Allah lah yang menentukan hukum, namun setelah itu mereka memilih masuk perlemen sebagaimana tercatat dalam profil peserta pemilu Kuwait yang dipublikasikan oleh koran Al Qabas (11/4/2009).
Akan tetapi, Khalid Sulthan, salah satu anggota parlemen dari At Tajammu` menyatakan bahwa organisasi itu bukan sayap politik Ihya At Turats. Namun, menurutnya, kedua-duanya adalah Salafi yang tidak bertentangan satu sama lain, sebagaimana dipublikasikan dalam situs resminya, alislami.org.
Masih menurut koran Al Qabas, salah satu pijakan yang digunakan oleh komunitas ini dalam mengikuti pemilu adalah fatwa yang menyatakan bolehnya mengikuti pemilu. Menurut fatwa itu, dengan mengikuti pemilu, beberapa posisi penting tidak diduduki oleh orang-orang yang tidak benar dan ahlul bid ah, di mana mereka bisa memaksakan kekuasaan kepada ahli Sunnah dan pihak-pihak yang melakukan perbaikan. Hal ini adalah ancaman yang membahayakan orang-orang baik.
Sebagaimana ditulis dalam situs resminya, alislami.org, organisasi ini bercita-cita mewujudkan perbaikan dalam masyarakat Kuwait, dengan Al Qur`an dan As Sunnah sesuai dengan manhaj salaf as shalih. Dalam pemilu tahun 2008 Tajammu Al Islami As Salafi tercatat memperoleh 4 kursi di parlemen Kuwait.
Selain, At Tajammu , komunitas Salafi di Bahrain, Jam iyah Al Ashalah Al Islamiah, juga mendirikan organisasi politik yang dipimpin oleh Syaikh Adil Al Mu awidah, seorang tokoh Salafi. (sumber: Hidayatullah.com)
Dianut Tokoh Salafi Yordan
Sebenarnya, pendapat bolehnya mengikuti pemilu bukan hanya pandangan sejumlah tokoh Salafi Mesir pasca revolusi saja. Sebelumnya beberapa tokoh Salafi di luar Mesir juga telah meninjau ulang pendapat yang mereka anut mengenai pemilu. Dua tokoh Salafi Yordan yang saat ini masih dijadikan rujukan sebagian komunitas Salafi Indonenesia, yakni Syeikh Ali Al Halabi dan Syeikh Masyhur Hasan Ali Salman telah menyatakan bahwa berpartisipasi dalam pemilu merupakan hal yang dibolehkan, sebagaimana dilansir Al Jazeera (26/10).
“Sesungguhnya Salafiyin tidak mendukung pencalonan untuk Pemilu, namun mereka memandang bahwa memilih siapa yang lebih utama dan lebih baik serta paling banyak positifnya dan paling minim negatifnya untuk maslahat umum adalah hal yang diperbolehkan.” Kata Syeikh Ali Hasan kepada Al Jazeera.
Masih menurut Syeikh Al Halabi, “Syeikh Al Albani juga memiliki pendapat membolehkan berpertisipasi dalam Pemilu, di saat itu beberapa muridnya menyeselisihi dengan dengan menggunakan adab.Hari ini, sebagai dampak dari perkembangan pemikiran dan memandang sebagai maslahat umum, kami kembali kepada pendapat Syeikh Al Albani, tentang bolehnya mengikuti pemilu parlemen.” Ungkap Al Halabi
Demikian pula Syeikh Masyhur Hasan Ali Salman menyatakan, “Pemerintah telah meminta kepada kalian untuk mengikuti Pemilu, dan hal itu bukanlah keharaman. Janganlah kalian melakukan pemboikotan. Pemboikotan bukanlah ibadah. Adalah orang yang salah jika ia berfikir melakukan ibadah kepada Allah dengan melakukan pemboikotan”
Namun, perubahan pendapat beberapa tokoh Salafi Mesir dan Yordan masih terhitung “lambat” dibanding saudara-saudara mereka di Kuwait dan Bahrain. Di KuwaitAt Tajammu’ As Islami As Salafi telah bergabung dengan parlemen. Sebelumnya, tahun 1981 komunitas Salafi yang saat itu diwakili Ihya’ At Turats memboikot pemilu, namun setelah itu mereka bergabung dalam parlemen.
Walau dalam situs resminya ( alislami.org), Khalid Sulthan, salah satu anggota parlemen dari At Tajammu` menyatakan bahwa organisasi itu bukan sayap politik Ihya At Turats. Namun, menurutnya, kedua-duanya adalah Salafi yang tidak bertentangan satu sama lain.
Sedangkan di Bahrain, komunitas Salafi juga sudah bergabung dengan parlemen. Di bawah komando Syeikh Adil Al Mua’wwidah, pada 6 Mei 2002, didirikanlah Al Ashalah Al Islamiyah, organisasi politik yang pada pemilu tahun 2010 lalu memperolah 4 kursi.
Berhadapan dengan Realita
Yang dialami Salafi sebenarnya pernah juga dialami oleh Al Ikhwan Al Muslimun di masa awal, dimana akhirnya mereka terjun ke wilayah politik walau sebelumnya menolak. Keputusan itu diambil ketika idealisme yang mereka miliki terpaksa harus berhadapan dengan realita, seperti dikatakan oleh pengamat gerakan Salafi Timur Tengah, Bassam Nashir, sebagaimana dikutip Al Jazeera (26/10)
Syeikh Al Qaradhawi sendiri, sebagaimana dilansir situs resmi beliau, qaradawi.net (22/12), juga pernah menyinggung mengenai perubahan pendangan fiqih komunitas Salafi, khususnya dalam masalah pemilu.
Beliau memandang perubahan ini terjadi karena beberapa faktor,”Tidak diragukan lagi, bahwa realitalah yang mengharuskan mereka berubah. Termasuk di dalamnya, karena persinggungan dengan dunia luar dan keluarnya mereka ke nagara-negara di dunia, setelah sebelumnya banyak dari mereka tidak keluar dari negara-negara mereka, yang menyebabkan tidak adanya perubahan dan pemikiran menuju perubahan.”
Beliau melanjutkan,“Ketika Salafi keluar dan berbaur dengan berbagai bangsa, ia akan mengitropeksi diri. Sebagaima ada yang memperluas bacaannya dan menelaah kitab-kitab yang tidak sempat ditelaah sebelumnya. Manusia bukanlah batu, ada hal-hal yang bisa memberi bekas kepada peribadi seseorang.”
Walhasil, pasca jatuhnya Mubarak, semakin banyak barisan tokoh-tokoh Salafi yang akhirnya setuju dengan pemilu. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa ada juga sebagian tokoh komunitas ini yang masih memandang bahwa berpartisipasi dalam pemilu merupakan perkara yang diharamkan. (sumber: Hidayatullah.com)
Kamis, 16 Juni 2011
O-D-A-P BISNIS ONLINE DENGAN PENGHASILAN JUTAAN RUPIAH PER MINGGU!!!
“Kami Membutuhkan Bantuan Anda !
Kami membuka kesempatan bagi 200 orang di seluruh Indonesia yang berminat untuk mendapatkan gaji Rp. 3.000.000 hingga Rp. 15.000.000 per minggu dengan bekerja paruh waktu dari rumah saja.”
(Sebagai Tambahan Dari Insentif Mingguan Anda Sebesar Rp. 3 – 15 Juta Rupiah, Kami Juga Memberikan Gaji Pokok Rp. 2.000.000 Setiap Bulannya*)
Mulailah kumpulkan uang segera setelah Anda bergabung !
Ini adalah sebuah program kerja di rumah yang menguntungkan dan memungkinkan Anda untuk mendapatkan bayaran uang tunai. Bila Anda bergabung hari ini juga sebagai tanda terima kasih kami atas antusiasme Anda, kami akan langsung memberi bonus sebesar Rp 200.000,- pada account Anda.
Ini adalah sebuah program kerja paruh waktu yang bebas dari penipuan – Anda dibayar untuk mengisi formulir online.
Pekerjaan yang sangat sederhana – tidak memerlukan keahlian khusus, atau pengalaman kerja di bidang tertentu.
Sangat mudah dikerjakan, disertai instruksi detail langkah demi langkah yang harus Anda lakukan.
Pekerjaan yang sangat mudah, cepat, dan menguntungkan.
Dikerjakan pada paruh waktu dan dibayar tunai, segera, tanpa ditunda-tunda.
Dapatkan Rp. 3 juta hingga Rp. 15 juta setiap minggu, silakan Anda habiskan, tak ada potongan apapun, dalam bentuk apa pun, atas alasan apa pun.
Dapatkan uang tunai instan dan cepat, silakan Anda belanjakan atau bayarkan untuk kepentingan Anda sendiri.
Pekerjaannya terjamin dan berkesinambungan – jaminan Anda untuk selalu bisa dapat uang.
Bisa Anda mulai segera – Anda tinggal gabung dan mulai kerja.
Waktu kerja yang singkat – hanya 1 – 2 jam per hari, sehingga cukup waktu bagi Anda untuk melakukan kegiatan lainnya.
Anda bisa kerja dimanapun – bisa dari rumah, dari warnet, dari HP, dari BB, selama ada koneksi internet Anda bisa bekerja.
Inilah Kerja Paruh Waktu Yang Harus Anda Lakukan :
1. Daftarkan diri Anda.
2. Login ke akun Anda.
3. Isilah data online yang ada sesuai yang diperlukan lalu kirimkan isian tadi kepada kami.
4. Ulangi langkah 2 dan 3.
5. Selesai, Anda akan menerima pembayaran atas pekerjaan Anda yang kami bayarkan setiap akhir bulan.
Inilah pekerjaan yang Anda butuhkan !
Yang paling menariknya lagi, program ini BISA DIKERJAKAN OLEH SEMUA ORANG, DIMANAPUN, KAPANPUN... Semua orang bisa dapat uang dari program ini.
Program ini sama sekali tidak membutuhkan keahlian khusus, pelatihan khusus, strata pendidikan, ataupun pengalaman kerja tertentu. Benar-benar untuk semua orang.
Yang Anda butuhkan hanyalah akses ke internet cukup beberapa kali dalam seminggu. Ini adalah model program sempurna yang memungkinkan Anda untuk mencari uang dari rumah. Tidak peduli apakah Anda seorang pengangguran, seorang karyawan baru (yang masih berjuang mencapai sukses), seorang ibu rumah tangga yang sehari-hari tinggal di rumah, seorang pelajar, seorang pensiunan, atau apapun status Anda, bila Anda ingin mendapatkan penghasilan extra, maka program inilah jawabannya. Inilah peluang yang paling ideal untuk Anda mulai dan tekuni sekarang juga.
Program paruh waktu ini dapat dikerjakan dari manapun juga di seluruh Indonesia, selama Anda dapat tersambung ke internet. Member kami berasal dari seluruh pelosok Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
Hanya dengan 20 menit sehari, sudah lebih dari cukup untuk mendapatkan penghasilan tambahan yang jauh lebih besar dari yang Anda bayangkan. Anda tidak perlu lagi bingung memikirkan masa depan Anda lagi.
Baca dengan seksama dan pelajari dulu penawaran saya, agar Anda tidak menyesal nanti. Akan saya tunjukkan beberapa bukti bahwa program ini benar-benar berhasil!
Jangan lewatkan peluang ini. Kesempatan seperti ini belum tentu datang sekali dalam seumur hidup!
Ucapkan selamat tinggal pada problem keuangan dan kewajiban Anda kerja banting tulang, sekali dan untuk selamanya. Ikuti program ini dan dapatkan uang tunai pada menit yang sama saat Anda mulai kerja. Tanpa harus menunggu, tanpa repot, tanpa basa-basi.
Program ini telah berjalan selama beberapa tahun, memiliki banyak sekali member setia yang berbahagia dengan bekerja untuk kami. Hal yang sama dapat terjadi pada Anda.
Kami sangat berpengalaman dalam bidang ini sehingga telah tercipta stabilitas dan profitabilitas usaha dalam program ini yang mampu menuntun Anda setapak demi setapak menuju sukses tanpa halangan.
Yang kami tawarkan adalah suatu program nyata bukan tipuan dan menjamin keberlangsungan pekerjaan serta pembayaran jasa Anda, sehingga Anda dapat bekerja selama mungkin, tanpa takut kekurangan uang lagi, selamanya.
Program ini unik, eksklusif bagi kami dan tidak tersedia dimanapun. Kami telah mematenkan formulasi sukses ini dan hingga kini masih belum tertandingi. DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM LAINNYA : MIRIP-PUN TIDAK.
Kami bahkan memberikan tambahan bonus sebesar Rp 200.000,- sebagai hadiah perkenalan bagi member baru kami untuk menunjukkan penghargaan kami atas antusiasme Anda.
Dapatkan penghasilan extra yang benar-benar signifikan cukup hanya dari bekerja di rumah Anda! Tidak ada jam kerja, Anda boss nya!
Tidak perlu jualan
Tidak perlu membeli produk, jasa, sampel, atau stok barang
Tidak perlu menjual produk atau jasa
Tidak perlu website
Tidak perlu mengontak atau berurusan dengan pembeli
Tidak perlu jungkir-balik banting-tulang
Anda akan mendapat bayaran untuk setiap form sederhana yang Anda kirimkan online! Kami benar-benar menghargai pekerjaan Anda Rp 10.000,- per pengiriman. Pikirkan lagi... Berapa banyak yang dapat Anda isi setiap hari ???
Bukan hanya itu, daftarkan diri Anda sekarang dan ikuti instruksinya, lalu saksikan uang mengalir masuk ke rekening Anda hari demi hari, bulan demi bulan!!!!
Tidak hanya sampai di situ, kami juga menambahkan gaji tetap sebesar Rp 2.000.000,- per bulan di luar pendapatan Anda per pengiriman data untuk setiap total pembayaran Rp 2.000.000,- atau lebih. Misalnya Anda pada bulan ini mendapatkan pembayaran sebesar Rp 2.400.000,-, maka Anda mendapatkan tambahan bonus gaji sebesar Rp 2.000.000,-, sehingga yang Anda dapatkan pada bulan itu adalah Rp 4.400.000,-.
Anda Menerima Rp 10.000,- Per Submit
Submit Pendapatan anda
Per Hari Per Hari Per Minggu Per Bulan + Basic Total
20 Rp 200.000,- Rp 1.400.000,- Rp 6.000.000,- Rp 2.000.000,- Rp 8.000.000,-
50 Rp 500.000,- Rp 3.500.000,- Rp 15.000.000,- Rp 2.000.000,- Rp 17.000.000,-
100 Rp 1.000.000,- Rp 7.000.000,- Rp 30.000.000,- Rp 2.000.000,- Rp 32.000.000,-
200 Rp 2.000.000,- Rp 14.000.000,- Rp 60.000.000,- Rp 2.000.000,- Rp 62.000.000,-
Mudah bukan ? Sama sekali TIDAK perlu berjualan atau mengontak siapapun dan sudah pasti Anda tidak perlu website.
Program ini sepenuhnya dijalankan dari rumah Anda sendiri..
Tidak memerlukan waktu lama dan Anda bisa mulai kerja segera.
Cukup 20 menit setiap harinya untuk mendapatkan jutaan rupiah setiap minggu.
Program ini TIDAK DIBATASI QUOTA, dan tidak diawasi oleh siapapun.
Anda dapat bekerja banyak ataupun sedikit, sepenuhnya sesuka hati Anda. Kami akan membayar sebesar Rp 10.000,- per data yang Anda kirim.
BEBERAPA BUKTI PEMBAYARANNYA
Bukti-bukti tersebut asli, hanya sedikit contoh dari banyak sekali pembayaran yang lainnya. Pembayaran yang kami layani saat ini hanya melalui transfer BCA dan MANDIRI. Kami memilih BCA dan MANDIRI karena alasan keamanan dan kecepatan transfernya yang sudah teruji selama sekian lama tidak satu pun member kami yang mengeluh terlambat transfer. Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan dalam waktu dekat akan kami buka juga rekening di Bank lainnya.
Inilah Alasan Mengapa Program Ini Cocok Sekali Untuk Anda
Dibandingkan dengan program-program kerja paruh waktu lainnya, program ini paling banyak diminati karena lebih terjamin dapat dikerjakan oleh siapa saja.
Pendapatan Anda TIDAK TERBATAS, dan hanya Anda sendiri yang menentukan berapa yang ingin Anda capai. Ketika tercapai batas pembayaran dalam account Anda, KAMI PASTI MEMBAYARNYA.
Kami telah meramu program ini agar mudah dikerjakan, sederhana, dan cepat, karena kami memahami sepenuhnya Anda ingin segera mengumpulkan uang secepatnya.
Kami memberi Anda akses ke dalam account member – Anda login, masukkan data dan kirim secara online. Anda akan melihat statistik real-time untuk memudahkan Anda memantau berapa Rupiah yang Anda kumpulkan setiap hari – lihatlah sendiri saldo Anda meningkat dengan cepat.
Penawaran di atas hanya berlaku hari ini saja –
Kamis, 16 Juni 2011
*** Garansi Kepuasan 100% ***
Untuk menghilangkan kegelisahan pikiran serta keragu-raguan atau ketidakpastian yang mungkin menyelimuti Anda, saya sangat percaya diri untuk memberi Anda sebuah jaminan absolut dengan mempertaruhkan nama baik saya. Silakan coba program ini selama 30 hari, ikuti instruksi yang tertera pada member area Anda langkah demi langkah. Meski tidak pernah terjadi sebelumnya, bila ternyata program ini tidak berhasil bagi Anda, kirimkan email kepada saya dilampiri bukti bahwa Anda sudah mencobanya dengan jujur dan rajin tetapi tidak berhasil, saya akan langsung mengembalikan uang Anda 100%, tanpa ada potongan apapun dan seluruh bonus yang ada di member area silakan tetap Anda miliki sebagai ucapan terima kasih dari saya atas waktu yang telah Anda curahkan untuk mencoba program ini. Dengan demikian saya menawarkan kepada Anda satu kesempatan dahsyat untuk mendapatkan banyak uang dan mengubah gaya hidup Anda selamanya dengan resiko NOL besar alias tanpa resiko. Saya sudah siap untuk melakukan hal ini dengan mata tertutup dan senyum lebar karena saya yakin seyakin-yakinnya bahwa Anda PASTI akan berhasil. Satu-satunya yang akan menggagalkan Anda adalah kemalasan yang amat sangat… Demi kebaikan Anda sendiri, saya sarankan agar Anda mencoba program ini dengan jujur… dan Anda akan merasakan nikmatnya sukses yang saya jabarkan di atas tadi.
Catatan : Garansi tidak akan dilayani bila Anda hanya coba-coba saja, atau berubah pikiran sesaat setelah Anda bergabung. Kesempatan ini BUKAN uji coba gratis, jangan membuang waktu kami. Anda wajib mencoba program ini dengan jujur dengan mengikuti instruksi yang tertulis secara terperinci – bila setelah itu Anda tidak berhasil, silakan mengajukan permohonan refund dalam batas 30 hari.
Keanggotaan ini bersifat terbatas dan menganut prinsip "siapa cepat dia dapat". Segera setelah quota kepegawaian paruh waktu ini terpenuhi, pendaftaran program ini akan ditutup. Jadi... segeralah bergabung bersama program ini!
Daftar Sekarang !
KLIK DISINI
PERHATIAN :
BILA ANDA ADALAH SEORANG YANG SKEPTIS, MUDAH MENYERAH, GAMPANG PUTUS ASA, ATAU HANYA INGIN COBA-COBA –
HARAP TIDAK BERGABUNG DENGAN PROGRAM INI DAN
JANGAN BUANG WAKTU KAMI!!!
KAMI HANYA MENCARI ORANG-ORANG YANG SERIUS INGIN BEKERJA UNTUK BENAR-BENAR KAMI BAYAR MAHAL.
Bergabunglah sekarang dan Anda juga akan mendapatkan Bonus dahsyat di bawah ini. Bonus ini bukan sembarang bonus, tapi telah kami persiapkan untuk bekerja pada Anda, sehingga menambah kekayaan dan pendapatan Anda. Bonus seperti ini tidak akan pernah Anda dapatkan secara GRATIS di manapun juga!
Bonus #1
Full Ebook Site
bonus #1
Bonus ini bukan bonus biasa. Ini adalah poin yang paling dicari oleh semua orang yang berharap dapat memiliki website penjualan yang dahsyat.
HANYA di sini, paket ini kami berikan secara GRATIS. Dengan memiliki paket ini, Anda dapat memiliki website otomatis yang menjual lebih dari 5.000 ebook yang seluruhnya berlisensi resmi, dengan keuntungan 100% untuk Anda sendiri. Benar sekali, bukan bajakan, bukan warez, bukan copy dari tempat manapun.
Paket ini biasa dijual dengan lisensi resmi berbandrol Rp. 2.250.000 per paket.
Disini kami beri Anda GRATIS !
Bonus #2
Kick In Templates
bonus #1
Ini adalah koleksi template killer yang sanggup mempercantik web jualan Anda sehingga dapat mendatangkan sorotan dan lonjakan traffic yang luar biasa.
Koleksi ini kami berikan untuk Anda, member setia kami GRATIS !
Bonus #3
EZ Banner
bonus #1
Sebuah program sederhana yang menghasilkan ciptaan karya grafis yang memukau. Anda dapat membuat banner seperti layaknya seorang maestro design dalam waktu singkat.
Disini kami beri Anda
GRATIS !
Bonus #4
Internet Riches Guide for Beginner
bonus #1
Anda lelah bekerja dengan pola jam 9 pagi – 5 sore setiap hari ? Ingin bekerja dari rumah ? Nah, sebagai paket tambahan pekerjaan Anda di rumah, bonus ini kami sertakan bagi Anda.
Buku ini akan membimbing Anda dengan mudah dan jelas bagaimana Anda dapat melakukannya dengan waktu singkat, membuat sebuah kerajaan pribadi dengan mesin uang otomatis, langsung dari penulisnya.
Buku ini biasanya dijual dengan harga Rp. 350.000
Bagi Anda member setia kami,
buku ini GRATIS!
Bonus #5
Paid Survey Database
bonus #1
Pernah mendengar tentang "Survey Berbayar" ? Begitu banyak orang yang mencari database survey berbayar ini kesana-kemari dan mengeluarkan begitu banyak Rupiah untuk mendapatkannya. Survey database ini telah kami pilih secara seksama sehingga dapat Anda kerjakan dari rumah Anda, sebagai tambahan aliran uang di sela-sela waktu Anda.
Harga keanggotaan untuk database survey berbayar ini biasa dipasarkan dengan harga Rp. 550.000. Sebagai wujud komitmen kami terhadap keseriusan Anda untuk mendapatkan penghasilan extra, database survey berbayar ini kami berikan GRATIS !!!
...Dan Masih Banyak Lagi...
Masih banyak lagi bonus-bonus lainnya yang seluruhnya telah kami pilih dengan seksama untuk memaksimalkan bonus yang Anda dapatkan dengan bergabung di sini.
Kami senantiasa menambah bonus ini secara berkala karena kami tahu kebutuhan Anda akan produk bermutu dengan harga yang terjangkau. Untuk itulah kami memilih HANYA bonus yang bermanfaat, dan kami buang produk-produk sampah yang tidak bermanfaat yang hanya membuang waktu Anda saja.
Jangan lewatkan kesempatan yang hanya anda dapatkan sekali seumur-hidup ini!!!
INFO LANJUT KLIK DISINI
Kami membuka kesempatan bagi 200 orang di seluruh Indonesia yang berminat untuk mendapatkan gaji Rp. 3.000.000 hingga Rp. 15.000.000 per minggu dengan bekerja paruh waktu dari rumah saja.”
(Sebagai Tambahan Dari Insentif Mingguan Anda Sebesar Rp. 3 – 15 Juta Rupiah, Kami Juga Memberikan Gaji Pokok Rp. 2.000.000 Setiap Bulannya*)
Mulailah kumpulkan uang segera setelah Anda bergabung !
Ini adalah sebuah program kerja di rumah yang menguntungkan dan memungkinkan Anda untuk mendapatkan bayaran uang tunai. Bila Anda bergabung hari ini juga sebagai tanda terima kasih kami atas antusiasme Anda, kami akan langsung memberi bonus sebesar Rp 200.000,- pada account Anda.
Ini adalah sebuah program kerja paruh waktu yang bebas dari penipuan – Anda dibayar untuk mengisi formulir online.
Pekerjaan yang sangat sederhana – tidak memerlukan keahlian khusus, atau pengalaman kerja di bidang tertentu.
Sangat mudah dikerjakan, disertai instruksi detail langkah demi langkah yang harus Anda lakukan.
Pekerjaan yang sangat mudah, cepat, dan menguntungkan.
Dikerjakan pada paruh waktu dan dibayar tunai, segera, tanpa ditunda-tunda.
Dapatkan Rp. 3 juta hingga Rp. 15 juta setiap minggu, silakan Anda habiskan, tak ada potongan apapun, dalam bentuk apa pun, atas alasan apa pun.
Dapatkan uang tunai instan dan cepat, silakan Anda belanjakan atau bayarkan untuk kepentingan Anda sendiri.
Pekerjaannya terjamin dan berkesinambungan – jaminan Anda untuk selalu bisa dapat uang.
Bisa Anda mulai segera – Anda tinggal gabung dan mulai kerja.
Waktu kerja yang singkat – hanya 1 – 2 jam per hari, sehingga cukup waktu bagi Anda untuk melakukan kegiatan lainnya.
Anda bisa kerja dimanapun – bisa dari rumah, dari warnet, dari HP, dari BB, selama ada koneksi internet Anda bisa bekerja.
Inilah Kerja Paruh Waktu Yang Harus Anda Lakukan :
1. Daftarkan diri Anda.
2. Login ke akun Anda.
3. Isilah data online yang ada sesuai yang diperlukan lalu kirimkan isian tadi kepada kami.
4. Ulangi langkah 2 dan 3.
5. Selesai, Anda akan menerima pembayaran atas pekerjaan Anda yang kami bayarkan setiap akhir bulan.
Inilah pekerjaan yang Anda butuhkan !
Yang paling menariknya lagi, program ini BISA DIKERJAKAN OLEH SEMUA ORANG, DIMANAPUN, KAPANPUN... Semua orang bisa dapat uang dari program ini.
Program ini sama sekali tidak membutuhkan keahlian khusus, pelatihan khusus, strata pendidikan, ataupun pengalaman kerja tertentu. Benar-benar untuk semua orang.
Yang Anda butuhkan hanyalah akses ke internet cukup beberapa kali dalam seminggu. Ini adalah model program sempurna yang memungkinkan Anda untuk mencari uang dari rumah. Tidak peduli apakah Anda seorang pengangguran, seorang karyawan baru (yang masih berjuang mencapai sukses), seorang ibu rumah tangga yang sehari-hari tinggal di rumah, seorang pelajar, seorang pensiunan, atau apapun status Anda, bila Anda ingin mendapatkan penghasilan extra, maka program inilah jawabannya. Inilah peluang yang paling ideal untuk Anda mulai dan tekuni sekarang juga.
Program paruh waktu ini dapat dikerjakan dari manapun juga di seluruh Indonesia, selama Anda dapat tersambung ke internet. Member kami berasal dari seluruh pelosok Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
Hanya dengan 20 menit sehari, sudah lebih dari cukup untuk mendapatkan penghasilan tambahan yang jauh lebih besar dari yang Anda bayangkan. Anda tidak perlu lagi bingung memikirkan masa depan Anda lagi.
Baca dengan seksama dan pelajari dulu penawaran saya, agar Anda tidak menyesal nanti. Akan saya tunjukkan beberapa bukti bahwa program ini benar-benar berhasil!
Jangan lewatkan peluang ini. Kesempatan seperti ini belum tentu datang sekali dalam seumur hidup!
Ucapkan selamat tinggal pada problem keuangan dan kewajiban Anda kerja banting tulang, sekali dan untuk selamanya. Ikuti program ini dan dapatkan uang tunai pada menit yang sama saat Anda mulai kerja. Tanpa harus menunggu, tanpa repot, tanpa basa-basi.
Program ini telah berjalan selama beberapa tahun, memiliki banyak sekali member setia yang berbahagia dengan bekerja untuk kami. Hal yang sama dapat terjadi pada Anda.
Kami sangat berpengalaman dalam bidang ini sehingga telah tercipta stabilitas dan profitabilitas usaha dalam program ini yang mampu menuntun Anda setapak demi setapak menuju sukses tanpa halangan.
Yang kami tawarkan adalah suatu program nyata bukan tipuan dan menjamin keberlangsungan pekerjaan serta pembayaran jasa Anda, sehingga Anda dapat bekerja selama mungkin, tanpa takut kekurangan uang lagi, selamanya.
Program ini unik, eksklusif bagi kami dan tidak tersedia dimanapun. Kami telah mematenkan formulasi sukses ini dan hingga kini masih belum tertandingi. DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM LAINNYA : MIRIP-PUN TIDAK.
Kami bahkan memberikan tambahan bonus sebesar Rp 200.000,- sebagai hadiah perkenalan bagi member baru kami untuk menunjukkan penghargaan kami atas antusiasme Anda.
Dapatkan penghasilan extra yang benar-benar signifikan cukup hanya dari bekerja di rumah Anda! Tidak ada jam kerja, Anda boss nya!
Tidak perlu jualan
Tidak perlu membeli produk, jasa, sampel, atau stok barang
Tidak perlu menjual produk atau jasa
Tidak perlu website
Tidak perlu mengontak atau berurusan dengan pembeli
Tidak perlu jungkir-balik banting-tulang
Anda akan mendapat bayaran untuk setiap form sederhana yang Anda kirimkan online! Kami benar-benar menghargai pekerjaan Anda Rp 10.000,- per pengiriman. Pikirkan lagi... Berapa banyak yang dapat Anda isi setiap hari ???
Bukan hanya itu, daftarkan diri Anda sekarang dan ikuti instruksinya, lalu saksikan uang mengalir masuk ke rekening Anda hari demi hari, bulan demi bulan!!!!
Tidak hanya sampai di situ, kami juga menambahkan gaji tetap sebesar Rp 2.000.000,- per bulan di luar pendapatan Anda per pengiriman data untuk setiap total pembayaran Rp 2.000.000,- atau lebih. Misalnya Anda pada bulan ini mendapatkan pembayaran sebesar Rp 2.400.000,-, maka Anda mendapatkan tambahan bonus gaji sebesar Rp 2.000.000,-, sehingga yang Anda dapatkan pada bulan itu adalah Rp 4.400.000,-.
Anda Menerima Rp 10.000,- Per Submit
Submit Pendapatan anda
Per Hari Per Hari Per Minggu Per Bulan + Basic Total
20 Rp 200.000,- Rp 1.400.000,- Rp 6.000.000,- Rp 2.000.000,- Rp 8.000.000,-
50 Rp 500.000,- Rp 3.500.000,- Rp 15.000.000,- Rp 2.000.000,- Rp 17.000.000,-
100 Rp 1.000.000,- Rp 7.000.000,- Rp 30.000.000,- Rp 2.000.000,- Rp 32.000.000,-
200 Rp 2.000.000,- Rp 14.000.000,- Rp 60.000.000,- Rp 2.000.000,- Rp 62.000.000,-
Mudah bukan ? Sama sekali TIDAK perlu berjualan atau mengontak siapapun dan sudah pasti Anda tidak perlu website.
Program ini sepenuhnya dijalankan dari rumah Anda sendiri..
Tidak memerlukan waktu lama dan Anda bisa mulai kerja segera.
Cukup 20 menit setiap harinya untuk mendapatkan jutaan rupiah setiap minggu.
Program ini TIDAK DIBATASI QUOTA, dan tidak diawasi oleh siapapun.
Anda dapat bekerja banyak ataupun sedikit, sepenuhnya sesuka hati Anda. Kami akan membayar sebesar Rp 10.000,- per data yang Anda kirim.
BEBERAPA BUKTI PEMBAYARANNYA
Bukti-bukti tersebut asli, hanya sedikit contoh dari banyak sekali pembayaran yang lainnya. Pembayaran yang kami layani saat ini hanya melalui transfer BCA dan MANDIRI. Kami memilih BCA dan MANDIRI karena alasan keamanan dan kecepatan transfernya yang sudah teruji selama sekian lama tidak satu pun member kami yang mengeluh terlambat transfer. Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan dalam waktu dekat akan kami buka juga rekening di Bank lainnya.
Inilah Alasan Mengapa Program Ini Cocok Sekali Untuk Anda
Dibandingkan dengan program-program kerja paruh waktu lainnya, program ini paling banyak diminati karena lebih terjamin dapat dikerjakan oleh siapa saja.
Pendapatan Anda TIDAK TERBATAS, dan hanya Anda sendiri yang menentukan berapa yang ingin Anda capai. Ketika tercapai batas pembayaran dalam account Anda, KAMI PASTI MEMBAYARNYA.
Kami telah meramu program ini agar mudah dikerjakan, sederhana, dan cepat, karena kami memahami sepenuhnya Anda ingin segera mengumpulkan uang secepatnya.
Kami memberi Anda akses ke dalam account member – Anda login, masukkan data dan kirim secara online. Anda akan melihat statistik real-time untuk memudahkan Anda memantau berapa Rupiah yang Anda kumpulkan setiap hari – lihatlah sendiri saldo Anda meningkat dengan cepat.
Penawaran di atas hanya berlaku hari ini saja –
Kamis, 16 Juni 2011
*** Garansi Kepuasan 100% ***
Untuk menghilangkan kegelisahan pikiran serta keragu-raguan atau ketidakpastian yang mungkin menyelimuti Anda, saya sangat percaya diri untuk memberi Anda sebuah jaminan absolut dengan mempertaruhkan nama baik saya. Silakan coba program ini selama 30 hari, ikuti instruksi yang tertera pada member area Anda langkah demi langkah. Meski tidak pernah terjadi sebelumnya, bila ternyata program ini tidak berhasil bagi Anda, kirimkan email kepada saya dilampiri bukti bahwa Anda sudah mencobanya dengan jujur dan rajin tetapi tidak berhasil, saya akan langsung mengembalikan uang Anda 100%, tanpa ada potongan apapun dan seluruh bonus yang ada di member area silakan tetap Anda miliki sebagai ucapan terima kasih dari saya atas waktu yang telah Anda curahkan untuk mencoba program ini. Dengan demikian saya menawarkan kepada Anda satu kesempatan dahsyat untuk mendapatkan banyak uang dan mengubah gaya hidup Anda selamanya dengan resiko NOL besar alias tanpa resiko. Saya sudah siap untuk melakukan hal ini dengan mata tertutup dan senyum lebar karena saya yakin seyakin-yakinnya bahwa Anda PASTI akan berhasil. Satu-satunya yang akan menggagalkan Anda adalah kemalasan yang amat sangat… Demi kebaikan Anda sendiri, saya sarankan agar Anda mencoba program ini dengan jujur… dan Anda akan merasakan nikmatnya sukses yang saya jabarkan di atas tadi.
Catatan : Garansi tidak akan dilayani bila Anda hanya coba-coba saja, atau berubah pikiran sesaat setelah Anda bergabung. Kesempatan ini BUKAN uji coba gratis, jangan membuang waktu kami. Anda wajib mencoba program ini dengan jujur dengan mengikuti instruksi yang tertulis secara terperinci – bila setelah itu Anda tidak berhasil, silakan mengajukan permohonan refund dalam batas 30 hari.
Keanggotaan ini bersifat terbatas dan menganut prinsip "siapa cepat dia dapat". Segera setelah quota kepegawaian paruh waktu ini terpenuhi, pendaftaran program ini akan ditutup. Jadi... segeralah bergabung bersama program ini!
Daftar Sekarang !
PERHATIAN :
BILA ANDA ADALAH SEORANG YANG SKEPTIS, MUDAH MENYERAH, GAMPANG PUTUS ASA, ATAU HANYA INGIN COBA-COBA –
HARAP TIDAK BERGABUNG DENGAN PROGRAM INI DAN
JANGAN BUANG WAKTU KAMI!!!
KAMI HANYA MENCARI ORANG-ORANG YANG SERIUS INGIN BEKERJA UNTUK BENAR-BENAR KAMI BAYAR MAHAL.
Bergabunglah sekarang dan Anda juga akan mendapatkan Bonus dahsyat di bawah ini. Bonus ini bukan sembarang bonus, tapi telah kami persiapkan untuk bekerja pada Anda, sehingga menambah kekayaan dan pendapatan Anda. Bonus seperti ini tidak akan pernah Anda dapatkan secara GRATIS di manapun juga!
Bonus #1
Full Ebook Site
bonus #1
Bonus ini bukan bonus biasa. Ini adalah poin yang paling dicari oleh semua orang yang berharap dapat memiliki website penjualan yang dahsyat.
HANYA di sini, paket ini kami berikan secara GRATIS. Dengan memiliki paket ini, Anda dapat memiliki website otomatis yang menjual lebih dari 5.000 ebook yang seluruhnya berlisensi resmi, dengan keuntungan 100% untuk Anda sendiri. Benar sekali, bukan bajakan, bukan warez, bukan copy dari tempat manapun.
Paket ini biasa dijual dengan lisensi resmi berbandrol Rp. 2.250.000 per paket.
Disini kami beri Anda GRATIS !
Bonus #2
Kick In Templates
bonus #1
Ini adalah koleksi template killer yang sanggup mempercantik web jualan Anda sehingga dapat mendatangkan sorotan dan lonjakan traffic yang luar biasa.
Koleksi ini kami berikan untuk Anda, member setia kami GRATIS !
Bonus #3
EZ Banner
bonus #1
Sebuah program sederhana yang menghasilkan ciptaan karya grafis yang memukau. Anda dapat membuat banner seperti layaknya seorang maestro design dalam waktu singkat.
Disini kami beri Anda
GRATIS !
Bonus #4
Internet Riches Guide for Beginner
bonus #1
Anda lelah bekerja dengan pola jam 9 pagi – 5 sore setiap hari ? Ingin bekerja dari rumah ? Nah, sebagai paket tambahan pekerjaan Anda di rumah, bonus ini kami sertakan bagi Anda.
Buku ini akan membimbing Anda dengan mudah dan jelas bagaimana Anda dapat melakukannya dengan waktu singkat, membuat sebuah kerajaan pribadi dengan mesin uang otomatis, langsung dari penulisnya.
Buku ini biasanya dijual dengan harga Rp. 350.000
Bagi Anda member setia kami,
buku ini GRATIS!
Bonus #5
Paid Survey Database
bonus #1
Pernah mendengar tentang "Survey Berbayar" ? Begitu banyak orang yang mencari database survey berbayar ini kesana-kemari dan mengeluarkan begitu banyak Rupiah untuk mendapatkannya. Survey database ini telah kami pilih secara seksama sehingga dapat Anda kerjakan dari rumah Anda, sebagai tambahan aliran uang di sela-sela waktu Anda.
Harga keanggotaan untuk database survey berbayar ini biasa dipasarkan dengan harga Rp. 550.000. Sebagai wujud komitmen kami terhadap keseriusan Anda untuk mendapatkan penghasilan extra, database survey berbayar ini kami berikan GRATIS !!!
...Dan Masih Banyak Lagi...
Masih banyak lagi bonus-bonus lainnya yang seluruhnya telah kami pilih dengan seksama untuk memaksimalkan bonus yang Anda dapatkan dengan bergabung di sini.
Kami senantiasa menambah bonus ini secara berkala karena kami tahu kebutuhan Anda akan produk bermutu dengan harga yang terjangkau. Untuk itulah kami memilih HANYA bonus yang bermanfaat, dan kami buang produk-produk sampah yang tidak bermanfaat yang hanya membuang waktu Anda saja.
Jangan lewatkan kesempatan yang hanya anda dapatkan sekali seumur-hidup ini!!!
INFO LANJUT
Selasa, 14 Juni 2011
5 Air Terjun dengan Panorama Eksotis di Indonesia
Wisata air menghadirkan suasana rileksasi yang menenangkan jiwa. Bagi Anda yang suka wisata air alami tapi kurang nyaman dengan pantai, tak ada salahnya menyimak air terjun yang memiliki keunikan di Tanah Air.
Air terjun adalah formasi geologi dari arus air yang mengalir melalui suatu formasi bebatuan yang mengalami erosi dan jatuh ke bawah dari ketinggian. Air terjun dapat berupa buatan yang biasa digunakan di taman atau yang terbentuk di lingkungan pegunungan akibat erosi.
Berikut ini beberapa air terjun yang terkenal karena keunikannya.
Lembah Anai
Terletak di tepi Jalan Raya Padang-Bukittinggi, air terjun ini sebenarnya terletak di kawasan cagar alam Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Di sekitar air terjun terdapat monyet berkeliaran. Air terjun dengan ketinggian sekira 60 meter ini punya pemandangan luar biasa. Pada musim liburan, air terjun ini dikunjungi oleh ratusan pengunjung.
Moramo
Keunikan air terjun ini terletak pada bentuk undakannya. Air terjun Moramo terletak di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Ada yang menghitungnya punya tujuh tingkat, ada yang bilang 10 tingkat, dengan ketinggiannya sekira 100 meter. Konon, air terjun yang terletak di hutan suaka alam Tanjung Peropa ini juga terkenal akan legenda tempat mandi bidadari.
Resun
Air terjun Resun terletak di Daik, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau. Airnya berasal dari sungai-sungai yang mengairi Gunung Daik dan banyak dikunjungi wisatawan lokal saat hari libur. Kawasan Gunung Daik (1.165 mdpl) dengan tiga cabang pun sebenarnya bisa menjadi tujuan pendakian.
Selain Gunung Daik dan air terjun Resun, ada juga tempat pemandian putri Sultan Mahmud Muhazam Syah, Batu Babi dan Batu Buaya (karena berbentuk mirip seperti babi dan buaya), Batu Belah, pemandian Lubuk Papan, dan air terjun Cik Latif.
Jembatan Batu
Air terjun Jembatan Batu terletak di Halmahera Utara, Maluku Utara. Sebenarnya, air terjun ini tidak terlalu tinggi, hanya sekira 10 meter. Tetapi yang istimewa, bebatuannya berbentuk seperti jembatan batu alami. Selain itu, ada air terjun mini yang memungkinkan aktivitas panjat tebing.
Taman Nasional Bantimurung
Air terjun setinggi 15 meter dengan lebar 20 meter ini memberikan daerah yang luas bagi pengunjung untuk menikmati curahan air sejuk. Di sekitar air terjun, terdapat cekungan-cekungan sungai yang biasa dimanfaatkan sebagai tempat berenang.
Selain menikmati keindahan air terjun, pengunjung Taman Nasional Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan, juga bisa mengunjungi Gua Mimpi yang terkenal dengan stalaktit beningnya. Bantimurung juga terkenal sebagai "Kerajaan Kupu-kupu" karena taman ini adalah habitat bagi ribuan kupu-kupu.
Sumber: http://thegaulia.blogspot.com/2011/06/5-air-terjun-dengan-panorama-eksotis-di.html#ixzz1PGI0gpdv
Air terjun adalah formasi geologi dari arus air yang mengalir melalui suatu formasi bebatuan yang mengalami erosi dan jatuh ke bawah dari ketinggian. Air terjun dapat berupa buatan yang biasa digunakan di taman atau yang terbentuk di lingkungan pegunungan akibat erosi.
Berikut ini beberapa air terjun yang terkenal karena keunikannya.
Lembah Anai
Terletak di tepi Jalan Raya Padang-Bukittinggi, air terjun ini sebenarnya terletak di kawasan cagar alam Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Di sekitar air terjun terdapat monyet berkeliaran. Air terjun dengan ketinggian sekira 60 meter ini punya pemandangan luar biasa. Pada musim liburan, air terjun ini dikunjungi oleh ratusan pengunjung.
Moramo
Keunikan air terjun ini terletak pada bentuk undakannya. Air terjun Moramo terletak di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Ada yang menghitungnya punya tujuh tingkat, ada yang bilang 10 tingkat, dengan ketinggiannya sekira 100 meter. Konon, air terjun yang terletak di hutan suaka alam Tanjung Peropa ini juga terkenal akan legenda tempat mandi bidadari.
Resun
Air terjun Resun terletak di Daik, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau. Airnya berasal dari sungai-sungai yang mengairi Gunung Daik dan banyak dikunjungi wisatawan lokal saat hari libur. Kawasan Gunung Daik (1.165 mdpl) dengan tiga cabang pun sebenarnya bisa menjadi tujuan pendakian.
Selain Gunung Daik dan air terjun Resun, ada juga tempat pemandian putri Sultan Mahmud Muhazam Syah, Batu Babi dan Batu Buaya (karena berbentuk mirip seperti babi dan buaya), Batu Belah, pemandian Lubuk Papan, dan air terjun Cik Latif.
Jembatan Batu
Air terjun Jembatan Batu terletak di Halmahera Utara, Maluku Utara. Sebenarnya, air terjun ini tidak terlalu tinggi, hanya sekira 10 meter. Tetapi yang istimewa, bebatuannya berbentuk seperti jembatan batu alami. Selain itu, ada air terjun mini yang memungkinkan aktivitas panjat tebing.
Taman Nasional Bantimurung
Air terjun setinggi 15 meter dengan lebar 20 meter ini memberikan daerah yang luas bagi pengunjung untuk menikmati curahan air sejuk. Di sekitar air terjun, terdapat cekungan-cekungan sungai yang biasa dimanfaatkan sebagai tempat berenang.
Selain menikmati keindahan air terjun, pengunjung Taman Nasional Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan, juga bisa mengunjungi Gua Mimpi yang terkenal dengan stalaktit beningnya. Bantimurung juga terkenal sebagai "Kerajaan Kupu-kupu" karena taman ini adalah habitat bagi ribuan kupu-kupu.
Sumber: http://thegaulia.blogspot.com/2011/06/5-air-terjun-dengan-panorama-eksotis-di.html#ixzz1PGI0gpdv
Daftar Ilmuwan Islam yang Terlupakan Atau Disembunyikan
IBNU RUSHD (Averroes)
Abu Walid Muhammad bin Rusyd lahir di Kordoba (Spanyol) pada tahun 520 Hijriah (1128 Masehi). Ayah dan kakek Ibnu Rusyd adalah hakim-hakim terkenal pada masanya. Ibnu Rusyd kecil sendiri adalah seorang anak yang mempunyai banyak minat dan talenta. Dia mendalami banyak ilmu, seperti kedokteran, hukum, matematika, dan filsafat. Ibnu Rusyd mendalami filsafat dari Abu Ja'far Harun dan Ibnu Baja.
Ibnu Rusyd adalah seorang jenius yang berasal dari Andalusia dengan pengetahuanensiklopedik. Masa hidupnya sebagian besar diberikan untuk mengabdi sebagai "Kadi"(hakim) dan fisikawan. Di dunia barat, Ibnu Rusyd dikenal sebagai Averroes dan komentator terbesar atas filsafat Aristoteles yang mempengaruhi filsafat Kristen di abad pertengahan, termasuk pemikir semacam St. Thomas Aquinas. Banyak orang mendatangi Ibnu Rusyd untuk mengkonsultasikan masalah kedokteran dan masalah hukum.Pemikiran Ibnu Rusyd
Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk karangan, ulasan, essai dan resume. Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi) sehingga kemungkinan besar karya-karya aslinya sudah tidak ada.
Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu filsafat Ibnu Rusyd seperti yang dipahami oleh orang Eropa pada abad pertengahan; dan filsafat Ibnu Rusyd tentang akidah dan sikap keberagamaannya.
Karya :
·Bidayat Al-Mujtahid (kitab ilmu fiqih)
·Kulliyaat fi At-Tib (buku kedokteran)
·Fasl Al-Maqal fi Ma Bain Al-Hikmat Wa Asy-Syari’at (filsafat dalam Islam dan menolak segala paham yang bertentangan dengan filsafat)
IBNU SINA (Avisena)
Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat adalah seorang filsuf,ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang sudah menjadi bagian Uzbekistan). Beliau juga seorang penulis yang produktif dimana sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan. Bagi banyak orang, beliau adalah “Bapak Pengobatan Modern” dan masih banyak lagi sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.
Karya Ibnu Sina, fisikawan terbesar Persia abad pertengahan , memainkan peranan penting pada Pembangunan kembali Eropa.
Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak diantaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai “bapak kedokteran modern.” George Sarton menyebut Ibnu Sina “ ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu.” pekerjaannya yang paling terkenal adalah The Book of Healing danThe Canon of Medicine, dikenal juga sebagai sebagai Qanun (judul lengkap: Al-Qanun fi At Tibb).
Kehidupannya dikenal lewat sumber - sumber berkuasa. Suatu autobiografi membahas tiga puluh tahun pertama kehidupannya, dan sisanya didokumentasikan oleh muridnya al-Juzajani, yang juga sekretarisnya dan temannya.
Ibnu Sina lahir pada tahun 370 (H) / 980 (M) di rumah ibunya Afshana, sebuah kota kecil sekarang wilayah Uzbekistan (bagian dari Persia). Ayahnya, seorang sarjana terhormat Ismaili, berasal dari Balkh Khorasan, dan pada saat kelahiran putranya dia adalah gubernur suatu daerah di salah satu pemukiman Nuh ibn Mansur, sekarang wilayah Afghanistan (dan juga Persia). Dia menginginkan putranya dididik dengan baik di Bukhara.
Meskipun secara tradisional dipengaruhi oleh cabang Islam Ismaili, pemikiran Ibnu Sina independen dengan memiliki kepintaran dan ingatan luar biasa, yang mengizinkannya menyusul para gurunya pada usia 14 tahun.
Ibn Sina dididik dibawah tanggung jawab seorang guru, dan kepandaiannya segera membuatnya menjadi kekaguman diantara para tetangganya; dia menampilkan suatu pengecualian sikap intellectual dan seorang anak yang luar biasa kepandaiannya / Child prodigy yang telah menghafal Al-Quran pada usia 5 tahun dan juga seorang ahli puisi Persia. Dari seorang pedagan sayur dia mempelajari aritmatika, dan dia memulai untuk belajar yang lain dari seorang sarjana yang memperoleh suatu mata pencaharian dari merawat orang sakit dan mengajar anak muda.
Meskipun bermasalah besar pada masalah - masalah metafisika dan pada beberapa tulisan Aristoteles. Sehingga, untuk satu setengah tahun berikutnya, dia juga mempelajari filosofi, dimana dia menghadapi banyak rintangan. pada beberapa penyelidikan yang membingungkan, dia akan meninggalkan buku - bukunya, mengambil air wudhu, lalu pergi ke masjid, dan terus sholat sampai hidayah menyelesaikan kesulitan - kesulitannya. Pada larut malam dia akan melanjutkan kegiatan belajarnya, menstimulasi perasaannya dengan kadangkala segelas susu kambing, dan meskipun dalam mimpinya masalah akan mengikutinya dan memberikan solusinya. Empat puluh kali, dikatakan, dia membaca Metaphysics dari Aristoteles, sampai kata - katanya tertulis dalam ingatannya; tetapi artinya tak dikenal, sampai suatu hari mereka menemukan pencerahan, dari uraian singkat oleh Farabi, yang dibelinya di suatu bookstall seharga tiga dirham. Yang sangat mengagumkan adalah kesenangannya pada penemuan, yang dibuat dengan bantuan yang dia harapkan hanya misteri, yang mempercepat untuk berterima kasih kepada Allah SWT, dan memberikan sedekah atas orang miskin.
Dia mempelajari kedokteran pada usia 16, dan tidak hanya belajar teori kedokteran, tetapi melalui pelayanan pada orang sakit, melalui perhitungannya sendiri, menemukan metode - metode baru dari perawatan. Anak muda ini memperoleh predikat sebagai seorang fisikawan pada usia 18 tahun dan menemukan bahwa “Kedokteran tidaklah ilmu yang sulit ataupun menjengkelkan, seperti matematika dan metafisika, sehingga saya cepat memperoleh kemajuan; saya menjadi dokter yang sangat baik dan mulai merawat para pasien, menggunakan obat - obat yang sesuai.” Kemasyuran sang fisikawan muda menyebar dengan cepat, dan dia merawat banyak pasien tanpa meminta bayaran.
AL-BIRUNI
merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis ensiklopedia, filsuf,pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang banyak menyumbang kepada bidangmatematika, filsafat, obat-obatan.Abu Raihan Al-Biruni dilahirkan di Khawarazm di Asia Tengah yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran Persia. Dia belajar matematika dan pengkajian bintang dari Abu Nashr Mansur.Abu Raihan Al-Biruni merupakan teman filsuf dan ahli obat-obatan Abu Ali Al-Hussain Ibn Abdallah Ibn Sina/Ibnu Sina, sejarawan, filsuf, dan pakar etik Ibnu Miskawaih, di universitas dan pusat sains yang didirikan oleh putera Abu Al Abbas Ma'mun Khawarazmshah. Abu Raihan Al-Biruni juga mengembara ke India dengan Mahmud dari Ghazni dan menemani beliau dalam ketenteraannya di sana, mempelajari bahasa, falsafah dan agama mereka dan menulis buku mengenainya. Dia juga mengetahui bahasa Yunani, bahasa Suriah, dan bahasa Berber. Dia menulis bukunya dalam bahasa Persia (bahasa ibunya) dan bahasa Arab.Sebahagian karyanya ialah:· Ketika berusia 17 tahun, dia meneliti garis lintang bagi Kath, Khwarazm, dengan menggunakan altitude maksima matahari. · Ketika berusia 22, dia menulis beberapa hasil kerja ringkas, termasuk kajian proyeksi peta, "Kartografi", yang termasuk metodologi untuk membuat proyeksi belahan bumi pada bidang datar. ·
Ketika berusia 27, dia telah menulis buku berjudul "Kronologi" yang merujuk kepada hasil kerja lain yang dihasilkan oleh beliau (sekarang tiada lagi) termasuk sebuah buku tentang astrolab, sebuah buku tentang sistem desimal, 4 buku tentang pengkajian bintang, dan 2 buku tentang sejarah. ·
Beliau membuat penelitian radius Bumi kepada 6.339,6 kilometer (hasil ini diulang di Barat pada abad ke 16)
Hasil karya Al-Biruni melebihi 120 buah buku.
Sumbangannya kepada matematika termasuk:
*aritmatika teoritis and praktis
*penjumlahan seri
*analisis kombinatorial
*kaidah angka 3
*bilangan irasional
*teori perbandingan
*definisi aljabar
*metode pemecahan penjumlahan aljabar
*geometri
*teorema Archimedes
*sudut segitiga
Sumber: http://thegaulia.blogspot.com/2011/06/daftar-ilmuwan-islam-yang-terlupakan.html#ixzz1PGGP03HZ
Abu Walid Muhammad bin Rusyd lahir di Kordoba (Spanyol) pada tahun 520 Hijriah (1128 Masehi). Ayah dan kakek Ibnu Rusyd adalah hakim-hakim terkenal pada masanya. Ibnu Rusyd kecil sendiri adalah seorang anak yang mempunyai banyak minat dan talenta. Dia mendalami banyak ilmu, seperti kedokteran, hukum, matematika, dan filsafat. Ibnu Rusyd mendalami filsafat dari Abu Ja'far Harun dan Ibnu Baja.
Ibnu Rusyd adalah seorang jenius yang berasal dari Andalusia dengan pengetahuanensiklopedik. Masa hidupnya sebagian besar diberikan untuk mengabdi sebagai "Kadi"(hakim) dan fisikawan. Di dunia barat, Ibnu Rusyd dikenal sebagai Averroes dan komentator terbesar atas filsafat Aristoteles yang mempengaruhi filsafat Kristen di abad pertengahan, termasuk pemikir semacam St. Thomas Aquinas. Banyak orang mendatangi Ibnu Rusyd untuk mengkonsultasikan masalah kedokteran dan masalah hukum.Pemikiran Ibnu Rusyd
Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk karangan, ulasan, essai dan resume. Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi) sehingga kemungkinan besar karya-karya aslinya sudah tidak ada.
Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu filsafat Ibnu Rusyd seperti yang dipahami oleh orang Eropa pada abad pertengahan; dan filsafat Ibnu Rusyd tentang akidah dan sikap keberagamaannya.
Karya :
·Bidayat Al-Mujtahid (kitab ilmu fiqih)
·Kulliyaat fi At-Tib (buku kedokteran)
·Fasl Al-Maqal fi Ma Bain Al-Hikmat Wa Asy-Syari’at (filsafat dalam Islam dan menolak segala paham yang bertentangan dengan filsafat)
IBNU SINA (Avisena)
Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat adalah seorang filsuf,ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang sudah menjadi bagian Uzbekistan). Beliau juga seorang penulis yang produktif dimana sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan. Bagi banyak orang, beliau adalah “Bapak Pengobatan Modern” dan masih banyak lagi sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.
Karya Ibnu Sina, fisikawan terbesar Persia abad pertengahan , memainkan peranan penting pada Pembangunan kembali Eropa.
Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak diantaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai “bapak kedokteran modern.” George Sarton menyebut Ibnu Sina “ ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu.” pekerjaannya yang paling terkenal adalah The Book of Healing danThe Canon of Medicine, dikenal juga sebagai sebagai Qanun (judul lengkap: Al-Qanun fi At Tibb).
Kehidupannya dikenal lewat sumber - sumber berkuasa. Suatu autobiografi membahas tiga puluh tahun pertama kehidupannya, dan sisanya didokumentasikan oleh muridnya al-Juzajani, yang juga sekretarisnya dan temannya.
Ibnu Sina lahir pada tahun 370 (H) / 980 (M) di rumah ibunya Afshana, sebuah kota kecil sekarang wilayah Uzbekistan (bagian dari Persia). Ayahnya, seorang sarjana terhormat Ismaili, berasal dari Balkh Khorasan, dan pada saat kelahiran putranya dia adalah gubernur suatu daerah di salah satu pemukiman Nuh ibn Mansur, sekarang wilayah Afghanistan (dan juga Persia). Dia menginginkan putranya dididik dengan baik di Bukhara.
Meskipun secara tradisional dipengaruhi oleh cabang Islam Ismaili, pemikiran Ibnu Sina independen dengan memiliki kepintaran dan ingatan luar biasa, yang mengizinkannya menyusul para gurunya pada usia 14 tahun.
Ibn Sina dididik dibawah tanggung jawab seorang guru, dan kepandaiannya segera membuatnya menjadi kekaguman diantara para tetangganya; dia menampilkan suatu pengecualian sikap intellectual dan seorang anak yang luar biasa kepandaiannya / Child prodigy yang telah menghafal Al-Quran pada usia 5 tahun dan juga seorang ahli puisi Persia. Dari seorang pedagan sayur dia mempelajari aritmatika, dan dia memulai untuk belajar yang lain dari seorang sarjana yang memperoleh suatu mata pencaharian dari merawat orang sakit dan mengajar anak muda.
Meskipun bermasalah besar pada masalah - masalah metafisika dan pada beberapa tulisan Aristoteles. Sehingga, untuk satu setengah tahun berikutnya, dia juga mempelajari filosofi, dimana dia menghadapi banyak rintangan. pada beberapa penyelidikan yang membingungkan, dia akan meninggalkan buku - bukunya, mengambil air wudhu, lalu pergi ke masjid, dan terus sholat sampai hidayah menyelesaikan kesulitan - kesulitannya. Pada larut malam dia akan melanjutkan kegiatan belajarnya, menstimulasi perasaannya dengan kadangkala segelas susu kambing, dan meskipun dalam mimpinya masalah akan mengikutinya dan memberikan solusinya. Empat puluh kali, dikatakan, dia membaca Metaphysics dari Aristoteles, sampai kata - katanya tertulis dalam ingatannya; tetapi artinya tak dikenal, sampai suatu hari mereka menemukan pencerahan, dari uraian singkat oleh Farabi, yang dibelinya di suatu bookstall seharga tiga dirham. Yang sangat mengagumkan adalah kesenangannya pada penemuan, yang dibuat dengan bantuan yang dia harapkan hanya misteri, yang mempercepat untuk berterima kasih kepada Allah SWT, dan memberikan sedekah atas orang miskin.
Dia mempelajari kedokteran pada usia 16, dan tidak hanya belajar teori kedokteran, tetapi melalui pelayanan pada orang sakit, melalui perhitungannya sendiri, menemukan metode - metode baru dari perawatan. Anak muda ini memperoleh predikat sebagai seorang fisikawan pada usia 18 tahun dan menemukan bahwa “Kedokteran tidaklah ilmu yang sulit ataupun menjengkelkan, seperti matematika dan metafisika, sehingga saya cepat memperoleh kemajuan; saya menjadi dokter yang sangat baik dan mulai merawat para pasien, menggunakan obat - obat yang sesuai.” Kemasyuran sang fisikawan muda menyebar dengan cepat, dan dia merawat banyak pasien tanpa meminta bayaran.
AL-BIRUNI
merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis ensiklopedia, filsuf,pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang banyak menyumbang kepada bidangmatematika, filsafat, obat-obatan.Abu Raihan Al-Biruni dilahirkan di Khawarazm di Asia Tengah yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran Persia. Dia belajar matematika dan pengkajian bintang dari Abu Nashr Mansur.Abu Raihan Al-Biruni merupakan teman filsuf dan ahli obat-obatan Abu Ali Al-Hussain Ibn Abdallah Ibn Sina/Ibnu Sina, sejarawan, filsuf, dan pakar etik Ibnu Miskawaih, di universitas dan pusat sains yang didirikan oleh putera Abu Al Abbas Ma'mun Khawarazmshah. Abu Raihan Al-Biruni juga mengembara ke India dengan Mahmud dari Ghazni dan menemani beliau dalam ketenteraannya di sana, mempelajari bahasa, falsafah dan agama mereka dan menulis buku mengenainya. Dia juga mengetahui bahasa Yunani, bahasa Suriah, dan bahasa Berber. Dia menulis bukunya dalam bahasa Persia (bahasa ibunya) dan bahasa Arab.Sebahagian karyanya ialah:· Ketika berusia 17 tahun, dia meneliti garis lintang bagi Kath, Khwarazm, dengan menggunakan altitude maksima matahari. · Ketika berusia 22, dia menulis beberapa hasil kerja ringkas, termasuk kajian proyeksi peta, "Kartografi", yang termasuk metodologi untuk membuat proyeksi belahan bumi pada bidang datar. ·
Ketika berusia 27, dia telah menulis buku berjudul "Kronologi" yang merujuk kepada hasil kerja lain yang dihasilkan oleh beliau (sekarang tiada lagi) termasuk sebuah buku tentang astrolab, sebuah buku tentang sistem desimal, 4 buku tentang pengkajian bintang, dan 2 buku tentang sejarah. ·
Beliau membuat penelitian radius Bumi kepada 6.339,6 kilometer (hasil ini diulang di Barat pada abad ke 16)
Hasil karya Al-Biruni melebihi 120 buah buku.
Sumbangannya kepada matematika termasuk:
*aritmatika teoritis and praktis
*penjumlahan seri
*analisis kombinatorial
*kaidah angka 3
*bilangan irasional
*teori perbandingan
*definisi aljabar
*metode pemecahan penjumlahan aljabar
*geometri
*teorema Archimedes
*sudut segitiga
Sumber: http://thegaulia.blogspot.com/2011/06/daftar-ilmuwan-islam-yang-terlupakan.html#ixzz1PGGP03HZ
Jumat, 10 Juni 2011
Ketika Politisi Muslim Bicara Kematian
dakwatuna.com – Selasa, 24 Mei 2011 atau 21 Jumadil Akhir 1432 H situs www.dakwatuna.com merilis sebuah artikel berjudul “In Memoriam: Artikel Terakhir Ustadzah Yoyoh Yusroh“. Tulisan dengan judul asli “Kematian adalah Sebuah Misteri” mungkin merupakan satu dari beberapa tulisan terakhir Ustadzah Yoyoh yang belum dipublikasikan atau diterbitkan. Sekedar informasi, Yoyoh Yusroh merupakan seorang da’iyah sekaligus anggota DPR RI dari Fraksi PKS, yang meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan di Tol Palikanci, Sabtu 21 Mei 2011. Bagi saya tulisan ini sangat menarik dan berkesan, bukan semata-mata karena membahas tentang kematian yang selang beberapa waktu kemudian menjemput penulisnya sendiri. Berikut ini terlebih dahulu saya kutipkan beberapa bagian dari artikel tersebut:
Siapa pun manusia di dunia ini, baik ulama, cendikiawan, dokter, psikolog, para normal atau apapun statusnya tidak akan tahu kapan hari, jam, dan tanggal kematiannya. Karena kematian seseorang merupakan hak prerogative Allah SWT yang tidak pernah diumumkan kepada manusia.
Untuk para hamba yang memiliki pemahaman seperti ini, ia akan selalu siaga untuk menghadapi hari kematiannya dengan berbagai amal yang diridhai Allah SWT. Siaga menghadapi kematian melebihi kesiagaan dalam hal lain………………………………………………………….
…………………………………………………………………….
……………………………………………………………………..
…………………………………………………………………….
Ada lagi peristiwa yang sangat memilukan. Seorang ibu yang baru selesai menunaikan ibadah haji meninggal di pesawat GA 981. Ketika ia menaiki tangga, pas di anak tangga yang terakhir dekat pintu ia terjatuh dalam posisi duduk. Kebetulan penulis duduk di dekat pintu sehingga terlihat jelas bagaimana ia terjatuh dan dibantu suaminya untuk duduk. Ia terlihat sangat lemah , sehingga dibaringkan dan di gotong oleh teman-temannya sesama jamaah haji dari Solo. Saat digotong dan lewat di hadapan penulis, penulis berdiri dan sempat memegang kakinya yang terasa sangat dingin. Kemudian pramugari melalui pengeras suara menanyakan siapa penumpang yang dokter. Ia mohon bantuannya untuk menolong pasien yang sedang sakit. Ternyata ada dua dokter laki-laki dan perempuan yang siap menolong, kemudian agak ramai mereka mondar mandir karena posisi duduk ibu Hartati-nama ibu itu- di kelas ekonomi agak rumit untuk mendapat bantuan. Akhirnya kebijakan crew pesawat ibu Hartati dipindahkan ke kelas bisnis untuk memudahkan pengurusannya.
Setelah pesawat take-off beberapa menit dan suasana agak tenang, masing-masing petugas duduk kembali ke kursi masing-masing. Penulis mencoba melihat ibu Hartati di tempatnya, ternyata beliau tidur mendengkur di sebelah suaminya. Tidak lama kemudian terlihat suasana yang agak ribut. Ternyata ibu Hartati sudah meninggal. Ia meninggal dalam posisi duduk. Terpikir oleh penulis tidak mungkin selama 9 jam mayat bisa bertahan duduk di kursi. Akhirnya setelah musyawarah dengan crew pesawat jenazah ibu Hartati diletakkan di belakang barisan kursi bisnis terakhir dengan beralaskan plastik.
Hal ini menjadi PR bagi penulis untuk memberi masukan kepada pihak penerbangan. Ketika rapat kerja bulan Mei 2010 dengan pengelola maskapai Garuda di komisi VIII yang membincang masalah biaya penerbangan haji, penulis sampaikan kepada Dirut Garuda pak Emir Sattar bahwa penerbangan harus selalu mempersiapkan KIT untuk jenazah berupa kantong mayat, karena sangat mungkin dalam penerbangan jauh atau dekat ada seseorang yang tiba ajalnya. Saat itu beliau mengaminkan, dan mudah-mudahan sekarang sudah direalisasikan.
Mungkin bagi sebagian orang, tulisan tersebut hanya berisi perkara sepele dan bukanlah sesuatu yang urgen. Bahkan sebagian orang mungkin akan berkomentar, “Ah, anggota DPR cuma bisa bicara masalah seperti itu? Apa tidak ada yang lebih penting?” Namun, bagi saya justru tulisan ini menunjukkan perpaduan spiritualitas dan intelektualitas yang menarik dan seharusnya dimiliki oleh pemimpin-pemimpin masyarakat kita, sekaligus menunjukkan responsibilitas Bunda Yoyoh sebagai wakil rakyat.
Lalu, di manakah letak perpaduan spiritualitas dan intelektualitas yang saya maksud? Pertama, mari kita bicara mengenai spirit kematian. Sebagai orang beragama, tentu kita yakin bahwa kematian merupakan hak prerogatif Tuhan yang dapat menimpa seseorang kapan dan di mana saja. Oleh karena itu, selalu ada nasihat bijak bahwa yang paling penting adalah selalu menyiapkan diri menghadapi kematian yang bisa datang kapan dan di mana saja tersebut. Namun, mungkin karena masih tipisnya spirit tersebut seringkali dalam suatu tempat atau perjalanan yang nyaman kita seringkali lupa bahwa diri ini bisa saja bertemu kematian. Ini baru terhadap diri sendiri lho, bagaimana terhadap orang lain? Maka wajarlah spirit ini juga belum mampu membimbing logika kita untuk ikut memikirkan bagaimana jika ada orang lain yang meninggal dunia dalam suatu tempat atau perjalanan yang nyaman tersebut. Spirit kematian inilah yang berhasil dicermati dan diajarkan kepada kita dengan sangat menarik oleh Bunda Yoyoh kepada kita melalui tulisannya.
Kedua, marilah kita berbicara mengenai logika pelayanan publik yang menjadi harapan kita. Sudah menjadi tuntutan kita selaku konsumen untuk selalu mendapat pelayanan prima, tidak terkecuali layanan penerbangan dalam pesawat. Tetapi pernahkah logika kita sampai memikirkan dan mengajukan tuntutan serupa bagi orang yang meninggal dunia. Padahal kita sadar bahwa seseorang yang telah meninggal dunia pun tetaplah makhluk Tuhan yang layak untuk dihormati dan diperlakukan dengan baik. Padahal kita juga sadar bahwa kematian bisa terjadi saat kita berada dalam pesawat, sehingga sudah sewajarnya lah tuntutan pelayanan prima juga harus dipersiapkan dan disediakan untuk saudara kita jika meninggal dunia dalam perjalanan pesawat. Sekali lagi, logika pelayanan publik inilah yang berhasil dicermati dan diajarkan kepada kita dengan sangat menarik oleh Bunda Yoyoh kepada kita melalui tulisannya.
Terakhir, sebagai wujud tanggung jawab sebagai wakil rakyat Bunda Yoyoh tidak berhenti cukup pada kecermatan spiritualitas dan intelektualitas tersebut. Beliau meneruskannya dengan menyampaikan pemikiran dan memperjuangkan tuntutan tersebut kepada pihak penyedia layanan penerbangan, yang dalam hal ini PT Garuda Indonesia. Suatu tuntutan yang bahkan tidak sempat dilihat hasilnya oleh yang memperjuangkannya karena Bunda Yoyoh telah mendahului kita bertemu kematian itu sendiri. Maka, suatu hari jika tuntutan ini terwujud, maka sudah selayaknya kita harus mengenang dan tidak melupakan jasa-jasa dan responsibilitas beliau ini. Untuk pihak manajemen Garuda, semoga tulisan Bunda Yoyoh ini terasa lebih berkesan dan bermakna karena berisi semacam penagihan terakhir atas janji yang pernah diucapkan oleh Bapak Dirut.
Selamat jalan Bunda Yoyoh! Terima kasih atas segala pengajaran dan perjuangannya!
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لها وَارْحَمْها وَعَافِها وَاعْفُ عَنْها وَأَكْرِمْ نُزُلَها وَوَسِّعْ مُدْخَلَها وَاغْسِلْها بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّها مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْها دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِها وَأَدْخِلْها الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ
Artikel kiriman sdr. Pujo Hariyanto, Cimahi, Jawa Barat
(smb)
Siapa pun manusia di dunia ini, baik ulama, cendikiawan, dokter, psikolog, para normal atau apapun statusnya tidak akan tahu kapan hari, jam, dan tanggal kematiannya. Karena kematian seseorang merupakan hak prerogative Allah SWT yang tidak pernah diumumkan kepada manusia.
Untuk para hamba yang memiliki pemahaman seperti ini, ia akan selalu siaga untuk menghadapi hari kematiannya dengan berbagai amal yang diridhai Allah SWT. Siaga menghadapi kematian melebihi kesiagaan dalam hal lain………………………………………………………….
…………………………………………………………………….
……………………………………………………………………..
…………………………………………………………………….
Ada lagi peristiwa yang sangat memilukan. Seorang ibu yang baru selesai menunaikan ibadah haji meninggal di pesawat GA 981. Ketika ia menaiki tangga, pas di anak tangga yang terakhir dekat pintu ia terjatuh dalam posisi duduk. Kebetulan penulis duduk di dekat pintu sehingga terlihat jelas bagaimana ia terjatuh dan dibantu suaminya untuk duduk. Ia terlihat sangat lemah , sehingga dibaringkan dan di gotong oleh teman-temannya sesama jamaah haji dari Solo. Saat digotong dan lewat di hadapan penulis, penulis berdiri dan sempat memegang kakinya yang terasa sangat dingin. Kemudian pramugari melalui pengeras suara menanyakan siapa penumpang yang dokter. Ia mohon bantuannya untuk menolong pasien yang sedang sakit. Ternyata ada dua dokter laki-laki dan perempuan yang siap menolong, kemudian agak ramai mereka mondar mandir karena posisi duduk ibu Hartati-nama ibu itu- di kelas ekonomi agak rumit untuk mendapat bantuan. Akhirnya kebijakan crew pesawat ibu Hartati dipindahkan ke kelas bisnis untuk memudahkan pengurusannya.
Setelah pesawat take-off beberapa menit dan suasana agak tenang, masing-masing petugas duduk kembali ke kursi masing-masing. Penulis mencoba melihat ibu Hartati di tempatnya, ternyata beliau tidur mendengkur di sebelah suaminya. Tidak lama kemudian terlihat suasana yang agak ribut. Ternyata ibu Hartati sudah meninggal. Ia meninggal dalam posisi duduk. Terpikir oleh penulis tidak mungkin selama 9 jam mayat bisa bertahan duduk di kursi. Akhirnya setelah musyawarah dengan crew pesawat jenazah ibu Hartati diletakkan di belakang barisan kursi bisnis terakhir dengan beralaskan plastik.
Hal ini menjadi PR bagi penulis untuk memberi masukan kepada pihak penerbangan. Ketika rapat kerja bulan Mei 2010 dengan pengelola maskapai Garuda di komisi VIII yang membincang masalah biaya penerbangan haji, penulis sampaikan kepada Dirut Garuda pak Emir Sattar bahwa penerbangan harus selalu mempersiapkan KIT untuk jenazah berupa kantong mayat, karena sangat mungkin dalam penerbangan jauh atau dekat ada seseorang yang tiba ajalnya. Saat itu beliau mengaminkan, dan mudah-mudahan sekarang sudah direalisasikan.
Mungkin bagi sebagian orang, tulisan tersebut hanya berisi perkara sepele dan bukanlah sesuatu yang urgen. Bahkan sebagian orang mungkin akan berkomentar, “Ah, anggota DPR cuma bisa bicara masalah seperti itu? Apa tidak ada yang lebih penting?” Namun, bagi saya justru tulisan ini menunjukkan perpaduan spiritualitas dan intelektualitas yang menarik dan seharusnya dimiliki oleh pemimpin-pemimpin masyarakat kita, sekaligus menunjukkan responsibilitas Bunda Yoyoh sebagai wakil rakyat.
Lalu, di manakah letak perpaduan spiritualitas dan intelektualitas yang saya maksud? Pertama, mari kita bicara mengenai spirit kematian. Sebagai orang beragama, tentu kita yakin bahwa kematian merupakan hak prerogatif Tuhan yang dapat menimpa seseorang kapan dan di mana saja. Oleh karena itu, selalu ada nasihat bijak bahwa yang paling penting adalah selalu menyiapkan diri menghadapi kematian yang bisa datang kapan dan di mana saja tersebut. Namun, mungkin karena masih tipisnya spirit tersebut seringkali dalam suatu tempat atau perjalanan yang nyaman kita seringkali lupa bahwa diri ini bisa saja bertemu kematian. Ini baru terhadap diri sendiri lho, bagaimana terhadap orang lain? Maka wajarlah spirit ini juga belum mampu membimbing logika kita untuk ikut memikirkan bagaimana jika ada orang lain yang meninggal dunia dalam suatu tempat atau perjalanan yang nyaman tersebut. Spirit kematian inilah yang berhasil dicermati dan diajarkan kepada kita dengan sangat menarik oleh Bunda Yoyoh kepada kita melalui tulisannya.
Kedua, marilah kita berbicara mengenai logika pelayanan publik yang menjadi harapan kita. Sudah menjadi tuntutan kita selaku konsumen untuk selalu mendapat pelayanan prima, tidak terkecuali layanan penerbangan dalam pesawat. Tetapi pernahkah logika kita sampai memikirkan dan mengajukan tuntutan serupa bagi orang yang meninggal dunia. Padahal kita sadar bahwa seseorang yang telah meninggal dunia pun tetaplah makhluk Tuhan yang layak untuk dihormati dan diperlakukan dengan baik. Padahal kita juga sadar bahwa kematian bisa terjadi saat kita berada dalam pesawat, sehingga sudah sewajarnya lah tuntutan pelayanan prima juga harus dipersiapkan dan disediakan untuk saudara kita jika meninggal dunia dalam perjalanan pesawat. Sekali lagi, logika pelayanan publik inilah yang berhasil dicermati dan diajarkan kepada kita dengan sangat menarik oleh Bunda Yoyoh kepada kita melalui tulisannya.
Terakhir, sebagai wujud tanggung jawab sebagai wakil rakyat Bunda Yoyoh tidak berhenti cukup pada kecermatan spiritualitas dan intelektualitas tersebut. Beliau meneruskannya dengan menyampaikan pemikiran dan memperjuangkan tuntutan tersebut kepada pihak penyedia layanan penerbangan, yang dalam hal ini PT Garuda Indonesia. Suatu tuntutan yang bahkan tidak sempat dilihat hasilnya oleh yang memperjuangkannya karena Bunda Yoyoh telah mendahului kita bertemu kematian itu sendiri. Maka, suatu hari jika tuntutan ini terwujud, maka sudah selayaknya kita harus mengenang dan tidak melupakan jasa-jasa dan responsibilitas beliau ini. Untuk pihak manajemen Garuda, semoga tulisan Bunda Yoyoh ini terasa lebih berkesan dan bermakna karena berisi semacam penagihan terakhir atas janji yang pernah diucapkan oleh Bapak Dirut.
Selamat jalan Bunda Yoyoh! Terima kasih atas segala pengajaran dan perjuangannya!
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لها وَارْحَمْها وَعَافِها وَاعْفُ عَنْها وَأَكْرِمْ نُزُلَها وَوَسِّعْ مُدْخَلَها وَاغْسِلْها بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّها مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْها دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِها وَأَدْخِلْها الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ
Artikel kiriman sdr. Pujo Hariyanto, Cimahi, Jawa Barat
(smb)
Mursyid ‘Am Ikhwanul Muslimin Turut Berbelasungkawa Atas Wafatnya Yoyoh Yusroh
dakwatuna.com – Mesir. Mursyid Am Ikhwanul Muslimin, Muhammad Badi’, turut menyampaikan bela sungkawa atas wafatnya Yoyoh Yusroh. Ucapan belasungkawa yang dimuat di situs ikhwanonline.com tersebut, selengkapnya adalah sebagai berikut:
Mursyid Am Jamaah Ikhwanul Muslimin, Muhammad Badi’, menyampaikan bela sungkawa kepada Presiden Partai Keadilan Sejahtera atas wafatnya Ustadzah Yoyoh Yusroh, seorang anggota DPR-RI dan salah seorang dewan pimpinan The Internasional Islamic Forum For Family And Women (IIFFW), Forum Islam Internasional untuk Keluarga dan Wanita. Beliau meninggal dalam kecelakaan lalu lintas yang sangat menyedihkan.
Ustadzah Yoyoh adalah seorang akhwat yang sangat aktif dalam hal keluarga. Beliau banyak mempunyai kontribusi berkaitan dengan tarbiyah anak.
Selain itu, pengunjung situs ikhwanonline.com juga turut menyampaikan rasa duka. Beberapa di antaranya adalah:
Dr. As-Sayid Ra’fat Al-Abid (Suez, Mesir): semoga Allah SWT merahmati almarhumah, dan menempatkannya di surga-Nya yang luas. Saya pribadi mengenalnya sebagai seorang yang banyak memperjuangkan umat dalam berbagai permasalahan.
Dr. Faridah (Ghana, Afrika): Dengan penuh sedih dan pilu, kami menerima berita wafatnya Ukhti Yoyoh Yusroh yang berasal dari Indonesia. Semoga kita semua mendapatkan pahala yang besar karena bersabar dalam musibah ini, Almarhumah ditempatkan di surga-Nya yang luas, suaminya dan anak-anaknya diberi kesabaran dan ketabahan. Ya Allah, janganlah engkau beratkan ujian kami setelah wafatnya, janganlah engkau halangi kami bisa berkumpul dan mendapat cintanya kembali. Ya Allah, kumpulkan kami kembali di tempat yang paling tinggi di surga Firdaus dengan Rasulullah SAW dan para sahabat.
Abeer (Alexandria): Inna lillahi wa Inna ilaihi Raji’un
Abul Abd (Mesir): Inna lillahi wa Inna ilaihi Raji’un.
Sahm Abdurrahman (Al-Manshura, Mesir): Beginilah, orang-orang ikhwan, mereka setia selamanya.
(ikhwanonline.com/sfwn/hdn)
Mursyid Am Jamaah Ikhwanul Muslimin, Muhammad Badi’, menyampaikan bela sungkawa kepada Presiden Partai Keadilan Sejahtera atas wafatnya Ustadzah Yoyoh Yusroh, seorang anggota DPR-RI dan salah seorang dewan pimpinan The Internasional Islamic Forum For Family And Women (IIFFW), Forum Islam Internasional untuk Keluarga dan Wanita. Beliau meninggal dalam kecelakaan lalu lintas yang sangat menyedihkan.
Ustadzah Yoyoh adalah seorang akhwat yang sangat aktif dalam hal keluarga. Beliau banyak mempunyai kontribusi berkaitan dengan tarbiyah anak.
Selain itu, pengunjung situs ikhwanonline.com juga turut menyampaikan rasa duka. Beberapa di antaranya adalah:
Dr. As-Sayid Ra’fat Al-Abid (Suez, Mesir): semoga Allah SWT merahmati almarhumah, dan menempatkannya di surga-Nya yang luas. Saya pribadi mengenalnya sebagai seorang yang banyak memperjuangkan umat dalam berbagai permasalahan.
Dr. Faridah (Ghana, Afrika): Dengan penuh sedih dan pilu, kami menerima berita wafatnya Ukhti Yoyoh Yusroh yang berasal dari Indonesia. Semoga kita semua mendapatkan pahala yang besar karena bersabar dalam musibah ini, Almarhumah ditempatkan di surga-Nya yang luas, suaminya dan anak-anaknya diberi kesabaran dan ketabahan. Ya Allah, janganlah engkau beratkan ujian kami setelah wafatnya, janganlah engkau halangi kami bisa berkumpul dan mendapat cintanya kembali. Ya Allah, kumpulkan kami kembali di tempat yang paling tinggi di surga Firdaus dengan Rasulullah SAW dan para sahabat.
Abeer (Alexandria): Inna lillahi wa Inna ilaihi Raji’un
Abul Abd (Mesir): Inna lillahi wa Inna ilaihi Raji’un.
Sahm Abdurrahman (Al-Manshura, Mesir): Beginilah, orang-orang ikhwan, mereka setia selamanya.
(ikhwanonline.com/sfwn/hdn)
Beruswah Kepada Nabi Muhammad
Oleh: Aidil Heryana, S.Sosi
dakwatuna.com – Sahabatku, kita punya cara untuk mengenang orang paling mulia di dunia, Nabi Muhammad saw.. Catatan ringkas ini semoga menjadi renungan buat kita. Berteladan kepada Nabi saw. Dia sejatinya uswah, pasti tidak akan membuat kita kecewa!
1) Kalau ada pakaian yang koyak, Nabi saw menambalnya sendiri tanpa perlu menyuruh isterinya. Beliau juga memerah susu kambing untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual.
2) Setiap kali pulang ke rumah, bila belum tersaji makanan karena masih dimasak, sambil tersenyum beliau menyingsingkan lengan bajunya untuk membantu isterinya di dapur. Aisyah menceritakan bahwa kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumahtangga.
3) Jika mendengar azan, beliau cepat-cepat berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pula kembali sesudahnya.
4) Pernah beliau pulang menjelang pagi hari. Tentulah beliau teramat lapar waktu itu. Namun dilihatnya tiada apa pun yang tersedia untuk sarapan. Bahkan bahan mentah pun tidak ada karena ‘Aisyah belum ke pasar. Maka Nabi bertanya, “Belum ada sarapan ya Khumaira?’ Aisyah menjawab dengan agak serba salah, ‘Belum ada apa-apa wahai Rasulullah.’ Rasulullah lantas berkata, ‘Jika begitu aku puasa saja hari ini.’ tanpa sedikit tergambar rasa kesal di raut wajah beliau.
5) Sebaliknya Nabi saw sangat marah tatkala melihat seorang suami sedang memukul isterinya. Rasulullah menegur, ‘Mengapa engkau memukul isterimu?’ Lantas lelaki itu menjawab dengan gementar, “Isteriku sangat keras kepala! Sudah diberi nasihat dia tetap membangkang juga, jadi aku pukul dia.” Jelas lelaki itu.
“Aku tidak bertanya alasanmu,” sahut Nabi saw.
“Aku menanyakan mengapa engkau memukul teman tidurmu dan ibu dari anak-anakmu?”
6) Kemudian Nabi saw bersabda,”Sebaik-baik suami adalah yang paling baik, kasih dan lemah-lembut terhadap isterinya.’ Prihatin, sabar dan tawadlu’nya beliau dalam posisinya sebagai kepala keluarga langsung tidak sedikitpun merubah kedudukannya sebagai pemimpin umat.
7) Pada suatu ketika Nabi saw menjadi imam shalat. Dilihat oleh para sahabat, pergerakan Nabi antara satu rukun ke rukun yang lain agak melambat dan terlihat sukar sekali. Dan mereka mendengar bunyi gemeretak seakan sendi-sendi di tubuh Nabi mulia itu bergeser antara satu dengan yang lain. Lalu Umar ra tidak tahan melihat keadaan Nabi yang seperti itu langsung bertanya setelah shalat.
‘Ya Rasulullah, kami melihat sepertinya engkau menanggung penderitaan yang amat berat. Sakitkah engkau ya Rasulullah?”
“Tidak, ya Umar. Alhamdulillah, aku sehat wal ‘afiat.”
“Ya Rasulullah.. .mengapa setiap kali engkau menggerakkan tubuh, kami mendengar suara gemeretak pada sendi-sendi tulangmu? Kami yakin engkau sedang sakit…” desak Umar penuh cemas.
Akhirnya Rasulullah mengangkat jubahnya. Para sahabat amat terkejut. Ternyata perut beliau yang kempis, kelihatan dililit sehelai kain yang berisi batu kerikil, untuk menahan rasa lapar beliau. Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi gemeretak setiap kali bergeraknya tubuh beliau.
“Ya Rasulullah! Apakah saat engkau menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kemudian kami tidak akan mengusahakannya buat engkau?’
Lalu Nabi saw menjawab dengan lembut, “Tidak para sahabatku. Aku tahu, apa pun akan engkau korbankan demi Rasulmu. Tetapi apakah akan aku jawab di hadapan ALLAH nanti, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban kepada umatnya?’ ‘Biarlah kelaparan ini
sebagai hadiah ALLAH buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini lebih-lebih lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak.”
8) Nabi saw pernah tanpa rasa canggung sedikitpun makan di sebelah seorang tua yang dipenuhi kudis, miskin dan kotor.
9) Beliaupun hanya diam dan bersabar ketika kain sorbannya ditarik dengan kasar oleh seorang Arab Badawi hingga berbekas merah di lehernya. Begitupun dengan penuh rasa kehambaan beliau membersihkan tempat yang dikencingi seorang arab Badawi di dalam masjid sebelum beliau tegur dengan lembut perbuatan itu.
10) Kecintaannya yang tinggi terhadap ALLAH swt dan rasa penghambaan yang sudah menghunjam dalam diri Rasulullah saw menolak sama sekali rasa ingin diistimewakan (dipertuan).
11) Seolah-olah anugerah kemuliaan dari ALLAH langsung tidak dijadikan sebab untuknya merasa lebih dari yang lain, ketika di depan keramaian (publik) maupun saat seorang diri.
12) Pintu Syurga terbuka seluas-luasnya untuk Nabi, namun beliau masih tetap berdiri di sepinya malam, terus-menerus beribadah hingga pernah beliau terjatuh lantaran kakinya bengkak-bengkak.
13) Fisiknya sudah tidak mampu menanggung kemauan jiwanya yang tinggi. Bila ditanya oleh ‘Aisyah, ‘Ya Rasulullah, bukankah engaku telah dijamin Syurga? Mengapa engkau masih bersusah payah begini?’ Jawab baginda dengan lembut, ‘Ya ‘Aisyah, bukankah aku ini hanyalah seorang hamba? Sesungguhnya aku ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur.’
آللّهُمَ صَلّیۓِ ۈسَلّمْ عَلۓِ سَيّدنَآ مُحَمّدْ وَ عَلۓِ آلِ سَيّدنَآ مُحَمَّدٍ
dakwatuna.com – Sahabatku, kita punya cara untuk mengenang orang paling mulia di dunia, Nabi Muhammad saw.. Catatan ringkas ini semoga menjadi renungan buat kita. Berteladan kepada Nabi saw. Dia sejatinya uswah, pasti tidak akan membuat kita kecewa!
1) Kalau ada pakaian yang koyak, Nabi saw menambalnya sendiri tanpa perlu menyuruh isterinya. Beliau juga memerah susu kambing untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual.
2) Setiap kali pulang ke rumah, bila belum tersaji makanan karena masih dimasak, sambil tersenyum beliau menyingsingkan lengan bajunya untuk membantu isterinya di dapur. Aisyah menceritakan bahwa kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumahtangga.
3) Jika mendengar azan, beliau cepat-cepat berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pula kembali sesudahnya.
4) Pernah beliau pulang menjelang pagi hari. Tentulah beliau teramat lapar waktu itu. Namun dilihatnya tiada apa pun yang tersedia untuk sarapan. Bahkan bahan mentah pun tidak ada karena ‘Aisyah belum ke pasar. Maka Nabi bertanya, “Belum ada sarapan ya Khumaira?’ Aisyah menjawab dengan agak serba salah, ‘Belum ada apa-apa wahai Rasulullah.’ Rasulullah lantas berkata, ‘Jika begitu aku puasa saja hari ini.’ tanpa sedikit tergambar rasa kesal di raut wajah beliau.
5) Sebaliknya Nabi saw sangat marah tatkala melihat seorang suami sedang memukul isterinya. Rasulullah menegur, ‘Mengapa engkau memukul isterimu?’ Lantas lelaki itu menjawab dengan gementar, “Isteriku sangat keras kepala! Sudah diberi nasihat dia tetap membangkang juga, jadi aku pukul dia.” Jelas lelaki itu.
“Aku tidak bertanya alasanmu,” sahut Nabi saw.
“Aku menanyakan mengapa engkau memukul teman tidurmu dan ibu dari anak-anakmu?”
6) Kemudian Nabi saw bersabda,”Sebaik-baik suami adalah yang paling baik, kasih dan lemah-lembut terhadap isterinya.’ Prihatin, sabar dan tawadlu’nya beliau dalam posisinya sebagai kepala keluarga langsung tidak sedikitpun merubah kedudukannya sebagai pemimpin umat.
7) Pada suatu ketika Nabi saw menjadi imam shalat. Dilihat oleh para sahabat, pergerakan Nabi antara satu rukun ke rukun yang lain agak melambat dan terlihat sukar sekali. Dan mereka mendengar bunyi gemeretak seakan sendi-sendi di tubuh Nabi mulia itu bergeser antara satu dengan yang lain. Lalu Umar ra tidak tahan melihat keadaan Nabi yang seperti itu langsung bertanya setelah shalat.
‘Ya Rasulullah, kami melihat sepertinya engkau menanggung penderitaan yang amat berat. Sakitkah engkau ya Rasulullah?”
“Tidak, ya Umar. Alhamdulillah, aku sehat wal ‘afiat.”
“Ya Rasulullah.. .mengapa setiap kali engkau menggerakkan tubuh, kami mendengar suara gemeretak pada sendi-sendi tulangmu? Kami yakin engkau sedang sakit…” desak Umar penuh cemas.
Akhirnya Rasulullah mengangkat jubahnya. Para sahabat amat terkejut. Ternyata perut beliau yang kempis, kelihatan dililit sehelai kain yang berisi batu kerikil, untuk menahan rasa lapar beliau. Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi gemeretak setiap kali bergeraknya tubuh beliau.
“Ya Rasulullah! Apakah saat engkau menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kemudian kami tidak akan mengusahakannya buat engkau?’
Lalu Nabi saw menjawab dengan lembut, “Tidak para sahabatku. Aku tahu, apa pun akan engkau korbankan demi Rasulmu. Tetapi apakah akan aku jawab di hadapan ALLAH nanti, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban kepada umatnya?’ ‘Biarlah kelaparan ini
sebagai hadiah ALLAH buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini lebih-lebih lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak.”
8) Nabi saw pernah tanpa rasa canggung sedikitpun makan di sebelah seorang tua yang dipenuhi kudis, miskin dan kotor.
9) Beliaupun hanya diam dan bersabar ketika kain sorbannya ditarik dengan kasar oleh seorang Arab Badawi hingga berbekas merah di lehernya. Begitupun dengan penuh rasa kehambaan beliau membersihkan tempat yang dikencingi seorang arab Badawi di dalam masjid sebelum beliau tegur dengan lembut perbuatan itu.
10) Kecintaannya yang tinggi terhadap ALLAH swt dan rasa penghambaan yang sudah menghunjam dalam diri Rasulullah saw menolak sama sekali rasa ingin diistimewakan (dipertuan).
11) Seolah-olah anugerah kemuliaan dari ALLAH langsung tidak dijadikan sebab untuknya merasa lebih dari yang lain, ketika di depan keramaian (publik) maupun saat seorang diri.
12) Pintu Syurga terbuka seluas-luasnya untuk Nabi, namun beliau masih tetap berdiri di sepinya malam, terus-menerus beribadah hingga pernah beliau terjatuh lantaran kakinya bengkak-bengkak.
13) Fisiknya sudah tidak mampu menanggung kemauan jiwanya yang tinggi. Bila ditanya oleh ‘Aisyah, ‘Ya Rasulullah, bukankah engaku telah dijamin Syurga? Mengapa engkau masih bersusah payah begini?’ Jawab baginda dengan lembut, ‘Ya ‘Aisyah, bukankah aku ini hanyalah seorang hamba? Sesungguhnya aku ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur.’
آللّهُمَ صَلّیۓِ ۈسَلّمْ عَلۓِ سَيّدنَآ مُحَمّدْ وَ عَلۓِ آلِ سَيّدنَآ مُحَمَّدٍ
Tafsir Surat Al-Kaafiruun
dakwatuna.com – Surat Al-Kaafiruun merupakan surat Makkiyah yang terdiri dari enam ayat. Surat ini memutus keinginan orang-orang kafir dan menjelaskan perbedaan antara ibadah mereka dan ibadah Nabi SAW yang lebih luas.
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ ﴿١﴾ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ ﴿٢﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٣﴾ وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ ﴿٤﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٥﴾ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ ﴿٦﴾
Artinya:
1. Katakanlah: “Hai orang-orang kafir,
2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah.
4. Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah.
6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.”
Diriwayatkan bahwa setelah para pemimpin Quraisyberputus asa menghadapi Nabi, mereka mendatangi beliau. Mereka melihat adanya kebaikan dalam dakwah beliau namun mereka enggan mengikutinya karena kecintaan mereka bertaqlid buta. Mereka berkata, “Marilah, kami menyembah Tuhanmu untuk suatu masa dan kamu menyembah Tuhan kami untuk suatu masa. Dengan demikian ada perdamaian di antara kita dan permusuhan lenyap. Jika pada ibadah kami ada kebenaran Anda bisa mengambil sebagian dan jika pada ibadahmu ada kebenaran kami mengambilnya. Maka surat ini turun untuk membantah mereka dan memupus harapan mereka.
Syarah:
Ya Muhammad, katakan kepada orang-orang kafir yang tidak ada kebaikannya sedikit pun pada mereka dan tidak ada harapan untuk beriman. Katakan kepada mereka, aku tidak menyembah apa yang kalian sembah. Sebab kalian menyembah tuhan-tuhan yang kalian jadikan sebagai perantara kepada Allah yang Esa lagi Maha Perkasa. Kalian menyembah tuhan-tuhan yang kalian kira terwujud dalam bentuk patung atau berhala. Sedangkan aku menyembah Tuhan yang Esa, Satu, Tunggal, Tempat bergantung yang tidak perlu istri dan anak, tiada yang menyamai dan tiada pesaing. Tidak terwujud dalam fisik atau pribadi seseorang. Tidak membutuhkan perantara dan tidak ada yang mendekati-Nya melalui makhluk. Sarana yang mendekatkan seseorang kepada-Nya hanyalah ibadah. Jadi, antara apa yang aku sembah dan kalian sembah sangat berbeda. Maka aku tidak menyembah apa yang kalian sembah dan kalian tidak menyembah apa yang aku sembah.
Hai orang-orang kafir yang mantap dengan kekafiran. Aku tidak menggunakan cara ibadah kalian dan kalian tidak menggunakan cara ibadahku. Ayat 2 dan 3 menunjukkan perbedaan antar kedua Tuhan yang disembah. Nabi menyembah Allah sedangkan mereka menyembah patung dan berhala berikut perantara lainnya. Sementara ayat 4 dan 5 menunjukkan perbedaan ungkapan. Ibadah Nabi itu murni dan tidak terkontaminasi oleh kesyirikan serta jauh dari ketidaktahuan tentang Tuhan yang disembah itu. Ibadah kalian penuh dengan kesyirikan juga tawasul tanpa usaha. Bagaimana mungkin kedua jenis ibadah ini bisa bertemu. Sebagian ulama berkata, membantah pengulangan pada surat ini. Pengertiannya, aku tidak menyembah apa yang kalian di masa lalu demikian pula kalian, tidak menyembah apa yang aku sembah. Jelas dan akhirnya sama.
Bagi kalian agama kalian termasuk dosanya kalian tanggung sendiri dan bagi kami agama kami, aku bertanggung jawab terhadap memikul bebannya. Kedua ungkapan untuk menguatkan ungkapan sebelumnya.
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ ﴿١﴾ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ ﴿٢﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٣﴾ وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ ﴿٤﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٥﴾ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ ﴿٦﴾
Artinya:
1. Katakanlah: “Hai orang-orang kafir,
2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah.
4. Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah.
6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.”
Diriwayatkan bahwa setelah para pemimpin Quraisyberputus asa menghadapi Nabi, mereka mendatangi beliau. Mereka melihat adanya kebaikan dalam dakwah beliau namun mereka enggan mengikutinya karena kecintaan mereka bertaqlid buta. Mereka berkata, “Marilah, kami menyembah Tuhanmu untuk suatu masa dan kamu menyembah Tuhan kami untuk suatu masa. Dengan demikian ada perdamaian di antara kita dan permusuhan lenyap. Jika pada ibadah kami ada kebenaran Anda bisa mengambil sebagian dan jika pada ibadahmu ada kebenaran kami mengambilnya. Maka surat ini turun untuk membantah mereka dan memupus harapan mereka.
Syarah:
Ya Muhammad, katakan kepada orang-orang kafir yang tidak ada kebaikannya sedikit pun pada mereka dan tidak ada harapan untuk beriman. Katakan kepada mereka, aku tidak menyembah apa yang kalian sembah. Sebab kalian menyembah tuhan-tuhan yang kalian jadikan sebagai perantara kepada Allah yang Esa lagi Maha Perkasa. Kalian menyembah tuhan-tuhan yang kalian kira terwujud dalam bentuk patung atau berhala. Sedangkan aku menyembah Tuhan yang Esa, Satu, Tunggal, Tempat bergantung yang tidak perlu istri dan anak, tiada yang menyamai dan tiada pesaing. Tidak terwujud dalam fisik atau pribadi seseorang. Tidak membutuhkan perantara dan tidak ada yang mendekati-Nya melalui makhluk. Sarana yang mendekatkan seseorang kepada-Nya hanyalah ibadah. Jadi, antara apa yang aku sembah dan kalian sembah sangat berbeda. Maka aku tidak menyembah apa yang kalian sembah dan kalian tidak menyembah apa yang aku sembah.
Hai orang-orang kafir yang mantap dengan kekafiran. Aku tidak menggunakan cara ibadah kalian dan kalian tidak menggunakan cara ibadahku. Ayat 2 dan 3 menunjukkan perbedaan antar kedua Tuhan yang disembah. Nabi menyembah Allah sedangkan mereka menyembah patung dan berhala berikut perantara lainnya. Sementara ayat 4 dan 5 menunjukkan perbedaan ungkapan. Ibadah Nabi itu murni dan tidak terkontaminasi oleh kesyirikan serta jauh dari ketidaktahuan tentang Tuhan yang disembah itu. Ibadah kalian penuh dengan kesyirikan juga tawasul tanpa usaha. Bagaimana mungkin kedua jenis ibadah ini bisa bertemu. Sebagian ulama berkata, membantah pengulangan pada surat ini. Pengertiannya, aku tidak menyembah apa yang kalian di masa lalu demikian pula kalian, tidak menyembah apa yang aku sembah. Jelas dan akhirnya sama.
Bagi kalian agama kalian termasuk dosanya kalian tanggung sendiri dan bagi kami agama kami, aku bertanggung jawab terhadap memikul bebannya. Kedua ungkapan untuk menguatkan ungkapan sebelumnya.
Mari Belajar Kokoh dari Ustadzah Yoyoh Yusroh
dakwatuna.com – Hari ini Sabtu 21 Mei 2011 bertepatan dengan 18 Jumadits Tsani, kita kehilangan seorang mujahidah dakwah, ustadzah, muballighoh, bunda yang penuh kesabaran : Yoyoh Yusroh. Masyarakat banyak mengenalnya sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi PKS yang sangat gigih memperjuangkan RUU pornografi. Usulan cerdas beliau tentang kemungkinan tentara TNI wanita berjilbab juga menarik banyak pihak untuk mencermati langkah beliau. Keterlibatannya di kerja dewan sejak tahun 1999 tidak menyurutkan langkahnya dalam dakwah dan tarbiyah di tengah masyarakat. Taujihat dan ceramahnya senantiasa dinanti setiap kader dakwah khususnya akhwat muslimat. Panggilan Bunda yang dialamatkan kepada beliau menunjukan penghargaan dan arti khusus diri beliau di hati setiap akhwat kader dakwah. Beliau kini telah meninggal, namun catatan kebaikan telah banyak ditorehkan, saatnya bagi kita untuk meneladani dan melanjutkan perjuangannya.
Setiap kematian meninggalkan pesan, pesan untuk mengingat betapa dekatnya kita dengan alam barzah. Pesan untuk mengingat dan menyebut kebaikan yang meninggal agar ada langkah yang nyata dalam mengikuti kebaikan-kebaikan yang ada. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila kamu menghadiri orang yang sakit atau orang yang meninggal, maka katakanlah yang baik, maka sesungguhnya malaikat mengaminkan (membaca amin) atas apa yang kamu katakan.” (HR. Muslim)
Dalam riwayat lain dari al-Bukhari, bahwasanya satu jenazah dibawa melewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabat radiyallahu ‘anhum, lalu mereka menyebutkan kebaikan-kebaikan orang tersebut. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Wajib”. Lalu lewat lagi satu jenazah yang lain, lalu mereka menyebutkan kejahatan kejahatannya.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda lagi, “Wajib”. Maka Umar bin Khatab radiyallahu ‘anhu bertanya, “Apakah gerangan yang wajib?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ini yang kamu sebutkan atasnya kebaikan, maka wajiblah baginya surga; dan ini yang kamu sebutkan atasnya kejahatan, maka wajiblah baginya neraka. Kalian adalah saksi-saksi Allah di muka bumi.” (HR. Bukhari)
Air mata akan segera mengering, gundukan tanah akan segera membatu, kesedihan akan segera ditumpuki dengan agenda kesibukan lainnya, maka marilah sejenak kita mengenang kebaikan beliau, kebaikan dan hanya kebaikanlah yang layak untuk dikenang dari setiap insan. Mari belajar kokoh dari ustadzah Yoyoh Yusroh
Pertama: Teladan Fisik yang Kuat dan Komitmen dalam menjaga kesehatan
Aktifitas dakwah membutuhkan energi yang luar biasa. Ini yang disadari oleh ustadzah Yoyoh Yusroh, maka beliau punya komitmen yang sangat tinggi dalam menjaga kesehatan, dan juga mengingatkan kader dakwah yang lain agar peduli kesehatan. Afifah Afra menuliskan kenangannya bersama ustadzah Yoyoh Yusroh dalam suatu kesempatan memberikan tausiah di depan para muslimah Semarang. Beliau sangat menganjurkan para muslimah untuk menjaga kesehatan. Menekankan untuk mengonsumsi banyak sayur dan buah-buahan, serta meninggalkan segala jenis makanan instan yang berpengawet. Lebih tegas ustadzah Yoyoh Yusroh menjelaskan: “Rahim seorang wanita harus dipersiapkan untuk menghasilkan generasi yang terbaik. Jadi, makanlah hanya sesuatu yang halal dan toyib.” Komitmen beliau yang tinggi ini pun bisa dengan mudah dibuktikan di depan mata. Melahirkan 13 putra dan putri tentu dibutuhkan penjagaan fisik yang luar biasa, belum ditambahi aktifitas dakwah dan kegiatan yang sangat padat. Beliau mampu melewati hari-hari sibuknya dengan stamina yang kuat. Saat ditanya seorang akhwat tentang resep fitnya, beliau mengingatkan untuk jangan lupa mengonsumsi habbatus sauda dan madu.
Kedua: Kesabaran Luar Biasa
Melahirkan, merawat dan membesarkan 13 orang anak adalah hal luar biasa yang mutlak membutuhkan kesabaran yang luar biasa. Betapa banyak kader dakwah yang hari ini mengumbar keluhkesah dan berteriak kerepotan, sementara mereka baru dikarunia satu dua anak, dengan amanah dakwah yang tak seberapa. Kegiatan beliau yang begitu padat tentulah membutuhkan kesabaran luar biasa. Dalam kehidupan rumah tangga beliau adalah contoh kesabaran seorang ummahat, karena beliau seringkali diminta –terkadang bersama suaminya- untuk mengisi talkshow dan seminar dengan teman keluarga islami. Beliau berpesan tentang kunci sukses membina rumah tangga: “Dalam membina rumah tangga, yang penting prinsipnya saling memberi. Tidak ada yang superordinat atau subordinat antara laki-laki dan wanita. Sejak awal menikah komitmen itu harus ada. Laki dan wanita punya keistimewaan.”. Banyak lagi pesan dan petuah beliau tentang rumah tangga, yang sungguh telah dibuktikan sejak awal dalam kesabaran beliau mengarungi rumah tangga. Sekali lagi, dengan 13 orang anak!
Ketiga: Aktif Bergerak
Ustadzah Yoyoh Yusroh juga menjadi teladan akhwat muslimah dalam kiprah bagi dakwah dan masyarakat. Amanah beliau yang begitu banyak senantiasa beliau tuntaskan dengan sebaik-baiknya. Bukan hanya dalam konteks internal partai atau dalam negeri, namun juga tampil aktif dalam organisasi internasional bahkan perjuangan internasional membela Palestina. Beliau memimpin rombongan Viva Palestina yang dikoordinir oleh Komite Nasional Rakyat Palestina (KNRP), dan melalui perjuangan berat akhirnya mampu menembus Gaza dengan dikawal barisan panser tentara Mesir. Kiprah beliau yang sangat padat bisa dilihat dari rentetan tugas dan penghargaan yang beliau dapat. Selain di DPR beliau juga aktif sebagai anggota Dewan Pakar ICMI (Tahun 2005-2010), bidang Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Lansia. Tak hanya itu, sejumlah tanda jasa pun pernah diterimanya, seperti International Muslim Women Union (IMWU) tahun 2000, International Muslim Women Union (IMWU) tahun 2003, dan Mubaligh National dari Departemen Agama RI tahun 2001. Sebuah gambaran sekaligus teladan, seorang ummahat yang sukses meramu antara ranah domestik dengan pengabdian kemasyarakatan.
Keempat: Ruhiyah Tinggi
Aktivitas dakwah dan kemasyarakatan yang begitu padat akan sangat melelahkan tanpa siraman ruhiyah yang teratur dan pada porsi yang istimewa. Ustadzah Yoyoh Yusroh tahu dan meyakini dengan pasti hal tersebut. Karenanya beliau senantiasa menghiasi hari-hari padat aktifitasnya dengan charger ruhiyah yang terus dijaga dan ditingkatkan. Tilawah dan mengulang hafalan Quran adalah rutinitas harian yang tak terlewatkan. Salim A Fillah pernah mendapati beliau bersama suami tengah asyik mengulang hafalan berdua, bergantian menyimak dan membenarkan. Secara khusus, beliau senantiasa menyelesaikan tilawah tiga juz setiap harinya. Tentu sebuah capaian yang luar biasa, yang barangkali tak terbayangkan dalam benak banyak kader yang selalu gagal menyelesaikan satu juz tilawah karena alasan kesibukan. Ketika ditanya bagaimana mungkin menyempatkan diri untuk tilawah sebanyak itu dalam setiap harinya, ustadzah Yoyoh Yusroh menjawab dengan yakin dan mantap: “Justru karena sibuk dan banyak hadapi aneka persoalan serta begitu beragam manusia, maka harus memperbanyak Al-Qur’an”. Subhanallah
Kelima: Penyayang dan Peduli
Banyak akhwat yang terkesan dengan kesederhanaan dan ketawadhukan beliau, dan lebih dari itu kedekatan personal dan ukhuwah yang dibuktikan dengan langkah nyata. Panggilan bunda dan ummi menandakan tempat khusus di hati para akhwat. Seorang akhwat muda begitu terkesan saat dalam sebuah pertemuan kedua dengan beliau, ustadzah Yoyoh Yusroh masih mengingat betul nama dan asalnya, serta menanyakan tentang kegiatan dan aktifitas terbarunya. Hal ini jelas menunjukkan kepedulian dan kasih sayang beliau yang tulus kepada para akhwat, tanpa pamrih, seperti kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.
Akhirnya, tentulah masih banyak teladan kebaikan yang telah ditorehkan oleh ustadzah Yoyoh Yusroh, coretan singkat ini tak akan pernah mampu mewakili kebaikan dan keteladanan dari sosok daiyah dan mujahidah ini. Sekali lagi marilah belajar kokoh dari ustadzah Yoyoh Yusroh. Mari belajar memuhasabahi diri atas langkah yang amal yang telah kita torehkan setiap hari.
Beberapa hari sebelum meninggal, beliau menuliskan SMS berisikan kegelisahan dan muhasabah hatinya kepada seorang akhwat: “ Ya rabb, aku sedang memikirkan posisiku kelak diakhirat. Mungkinkah aku berdampingan dengan penghulu para wanita Khadijah Al-Kubra yang berjuang dengan harta dan jiwanya? Atau dengan Hafshah binti Umar yang dibela oleh Allah saat akan dicerai karena shawwamah (rajin puasa-red) dan qawwamahnyaI (rajin tahajud-red)? Atau dengan Aisyah yang telah hafal 3500 an hadits, sedang aku…. ehm 500 juga belum… atau dengan Ummu Sulaim yang shabiroh (penyabar) atau dengan Asma yang mengurus kendaraan suaminya dan mencela putranya saat istirahat dari jihad… atau dengan siapa ya. Ya Allah, tolong beri kekuatan untuk mengejar amaliah mereka… sehingga aku layak bertemu mereka bahkan bisa berbincang dengan mereka di taman firdaus-Mu.
Setiap kematian meninggalkan pesan, pesan untuk mengingat betapa dekatnya kita dengan alam barzah. Pesan untuk mengingat dan menyebut kebaikan yang meninggal agar ada langkah yang nyata dalam mengikuti kebaikan-kebaikan yang ada. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila kamu menghadiri orang yang sakit atau orang yang meninggal, maka katakanlah yang baik, maka sesungguhnya malaikat mengaminkan (membaca amin) atas apa yang kamu katakan.” (HR. Muslim)
Dalam riwayat lain dari al-Bukhari, bahwasanya satu jenazah dibawa melewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabat radiyallahu ‘anhum, lalu mereka menyebutkan kebaikan-kebaikan orang tersebut. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Wajib”. Lalu lewat lagi satu jenazah yang lain, lalu mereka menyebutkan kejahatan kejahatannya.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda lagi, “Wajib”. Maka Umar bin Khatab radiyallahu ‘anhu bertanya, “Apakah gerangan yang wajib?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ini yang kamu sebutkan atasnya kebaikan, maka wajiblah baginya surga; dan ini yang kamu sebutkan atasnya kejahatan, maka wajiblah baginya neraka. Kalian adalah saksi-saksi Allah di muka bumi.” (HR. Bukhari)
Air mata akan segera mengering, gundukan tanah akan segera membatu, kesedihan akan segera ditumpuki dengan agenda kesibukan lainnya, maka marilah sejenak kita mengenang kebaikan beliau, kebaikan dan hanya kebaikanlah yang layak untuk dikenang dari setiap insan. Mari belajar kokoh dari ustadzah Yoyoh Yusroh
Pertama: Teladan Fisik yang Kuat dan Komitmen dalam menjaga kesehatan
Aktifitas dakwah membutuhkan energi yang luar biasa. Ini yang disadari oleh ustadzah Yoyoh Yusroh, maka beliau punya komitmen yang sangat tinggi dalam menjaga kesehatan, dan juga mengingatkan kader dakwah yang lain agar peduli kesehatan. Afifah Afra menuliskan kenangannya bersama ustadzah Yoyoh Yusroh dalam suatu kesempatan memberikan tausiah di depan para muslimah Semarang. Beliau sangat menganjurkan para muslimah untuk menjaga kesehatan. Menekankan untuk mengonsumsi banyak sayur dan buah-buahan, serta meninggalkan segala jenis makanan instan yang berpengawet. Lebih tegas ustadzah Yoyoh Yusroh menjelaskan: “Rahim seorang wanita harus dipersiapkan untuk menghasilkan generasi yang terbaik. Jadi, makanlah hanya sesuatu yang halal dan toyib.” Komitmen beliau yang tinggi ini pun bisa dengan mudah dibuktikan di depan mata. Melahirkan 13 putra dan putri tentu dibutuhkan penjagaan fisik yang luar biasa, belum ditambahi aktifitas dakwah dan kegiatan yang sangat padat. Beliau mampu melewati hari-hari sibuknya dengan stamina yang kuat. Saat ditanya seorang akhwat tentang resep fitnya, beliau mengingatkan untuk jangan lupa mengonsumsi habbatus sauda dan madu.
Kedua: Kesabaran Luar Biasa
Melahirkan, merawat dan membesarkan 13 orang anak adalah hal luar biasa yang mutlak membutuhkan kesabaran yang luar biasa. Betapa banyak kader dakwah yang hari ini mengumbar keluhkesah dan berteriak kerepotan, sementara mereka baru dikarunia satu dua anak, dengan amanah dakwah yang tak seberapa. Kegiatan beliau yang begitu padat tentulah membutuhkan kesabaran luar biasa. Dalam kehidupan rumah tangga beliau adalah contoh kesabaran seorang ummahat, karena beliau seringkali diminta –terkadang bersama suaminya- untuk mengisi talkshow dan seminar dengan teman keluarga islami. Beliau berpesan tentang kunci sukses membina rumah tangga: “Dalam membina rumah tangga, yang penting prinsipnya saling memberi. Tidak ada yang superordinat atau subordinat antara laki-laki dan wanita. Sejak awal menikah komitmen itu harus ada. Laki dan wanita punya keistimewaan.”. Banyak lagi pesan dan petuah beliau tentang rumah tangga, yang sungguh telah dibuktikan sejak awal dalam kesabaran beliau mengarungi rumah tangga. Sekali lagi, dengan 13 orang anak!
Ketiga: Aktif Bergerak
Ustadzah Yoyoh Yusroh juga menjadi teladan akhwat muslimah dalam kiprah bagi dakwah dan masyarakat. Amanah beliau yang begitu banyak senantiasa beliau tuntaskan dengan sebaik-baiknya. Bukan hanya dalam konteks internal partai atau dalam negeri, namun juga tampil aktif dalam organisasi internasional bahkan perjuangan internasional membela Palestina. Beliau memimpin rombongan Viva Palestina yang dikoordinir oleh Komite Nasional Rakyat Palestina (KNRP), dan melalui perjuangan berat akhirnya mampu menembus Gaza dengan dikawal barisan panser tentara Mesir. Kiprah beliau yang sangat padat bisa dilihat dari rentetan tugas dan penghargaan yang beliau dapat. Selain di DPR beliau juga aktif sebagai anggota Dewan Pakar ICMI (Tahun 2005-2010), bidang Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Lansia. Tak hanya itu, sejumlah tanda jasa pun pernah diterimanya, seperti International Muslim Women Union (IMWU) tahun 2000, International Muslim Women Union (IMWU) tahun 2003, dan Mubaligh National dari Departemen Agama RI tahun 2001. Sebuah gambaran sekaligus teladan, seorang ummahat yang sukses meramu antara ranah domestik dengan pengabdian kemasyarakatan.
Keempat: Ruhiyah Tinggi
Aktivitas dakwah dan kemasyarakatan yang begitu padat akan sangat melelahkan tanpa siraman ruhiyah yang teratur dan pada porsi yang istimewa. Ustadzah Yoyoh Yusroh tahu dan meyakini dengan pasti hal tersebut. Karenanya beliau senantiasa menghiasi hari-hari padat aktifitasnya dengan charger ruhiyah yang terus dijaga dan ditingkatkan. Tilawah dan mengulang hafalan Quran adalah rutinitas harian yang tak terlewatkan. Salim A Fillah pernah mendapati beliau bersama suami tengah asyik mengulang hafalan berdua, bergantian menyimak dan membenarkan. Secara khusus, beliau senantiasa menyelesaikan tilawah tiga juz setiap harinya. Tentu sebuah capaian yang luar biasa, yang barangkali tak terbayangkan dalam benak banyak kader yang selalu gagal menyelesaikan satu juz tilawah karena alasan kesibukan. Ketika ditanya bagaimana mungkin menyempatkan diri untuk tilawah sebanyak itu dalam setiap harinya, ustadzah Yoyoh Yusroh menjawab dengan yakin dan mantap: “Justru karena sibuk dan banyak hadapi aneka persoalan serta begitu beragam manusia, maka harus memperbanyak Al-Qur’an”. Subhanallah
Kelima: Penyayang dan Peduli
Banyak akhwat yang terkesan dengan kesederhanaan dan ketawadhukan beliau, dan lebih dari itu kedekatan personal dan ukhuwah yang dibuktikan dengan langkah nyata. Panggilan bunda dan ummi menandakan tempat khusus di hati para akhwat. Seorang akhwat muda begitu terkesan saat dalam sebuah pertemuan kedua dengan beliau, ustadzah Yoyoh Yusroh masih mengingat betul nama dan asalnya, serta menanyakan tentang kegiatan dan aktifitas terbarunya. Hal ini jelas menunjukkan kepedulian dan kasih sayang beliau yang tulus kepada para akhwat, tanpa pamrih, seperti kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.
Akhirnya, tentulah masih banyak teladan kebaikan yang telah ditorehkan oleh ustadzah Yoyoh Yusroh, coretan singkat ini tak akan pernah mampu mewakili kebaikan dan keteladanan dari sosok daiyah dan mujahidah ini. Sekali lagi marilah belajar kokoh dari ustadzah Yoyoh Yusroh. Mari belajar memuhasabahi diri atas langkah yang amal yang telah kita torehkan setiap hari.
Beberapa hari sebelum meninggal, beliau menuliskan SMS berisikan kegelisahan dan muhasabah hatinya kepada seorang akhwat: “ Ya rabb, aku sedang memikirkan posisiku kelak diakhirat. Mungkinkah aku berdampingan dengan penghulu para wanita Khadijah Al-Kubra yang berjuang dengan harta dan jiwanya? Atau dengan Hafshah binti Umar yang dibela oleh Allah saat akan dicerai karena shawwamah (rajin puasa-red) dan qawwamahnyaI (rajin tahajud-red)? Atau dengan Aisyah yang telah hafal 3500 an hadits, sedang aku…. ehm 500 juga belum… atau dengan Ummu Sulaim yang shabiroh (penyabar) atau dengan Asma yang mengurus kendaraan suaminya dan mencela putranya saat istirahat dari jihad… atau dengan siapa ya. Ya Allah, tolong beri kekuatan untuk mengejar amaliah mereka… sehingga aku layak bertemu mereka bahkan bisa berbincang dengan mereka di taman firdaus-Mu.
Beberapa Bukti Kerasulan Muhammad SAW
دلائل نبوة محمد صلى الله عليه وسلم
dakwatuna.com – Apa saja ayat (tanda), bayyinat (bukti), atau mukjizat yang menjadi pendukung kerasulan Muhammad SAW? Bukti-bukti kenabian Nabi Muhammad SAW cukup banyak, dua di antaranya adalah bisyarat dan mukjizat. Penjelasan rincinya adalah sebagai berikut:
1. Bisyarat (Pengabaran dari Kitab-Kitab sebelumnya) – البشارات
Kitab-kitab Allah sebelum Al-Qur’an telah memberi kabar gembira tentang kenabian Muhammad SAW sebelum beliau dilahirkan, bahkan kitab-kitab tersebut telah mengabarkan sifat-sifat pribadi Nabi Muhammad, ciri-ciri negeri tempat kemunculannya, keadaan kaumnya, dan kapan (waktu) beliau diutus. Allah SWT berfirman:
الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِندَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنجِيلِ يَأْمُرُهُم
“(yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka.” (Al-A’raf: 157)
Para Ahbar (ulama Yahudi) dan Qissis (pendeta Nasrani) terdahulu telah memberikan berita gembira dengan kedatangan Nabi Muhammad SAW sebelum beliau diutus. Allah SWT berfirman membujuk dan mengingatkan orang-orang Arab musyrik yang telah mendengar berita ini dari ulama Bani Israil agar mereka beriman:
وَإِنَّهُ لَفِي زُبُرِ الْأَوَّلِينَ ﴿١٩٦﴾ أَوَلَمْ يَكُن لَّهُمْ آيَةً أَن يَعْلَمَهُ عُلَمَاءُ بَنِي إِسْرَائِيلَ ﴿١٩٧﴾
“Dan Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar (tersebut) dalam kitab-kitab orang yang dahulu. Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya?” (Asy-Syu’ara: 196)
Ketika Nabi Muhammad SAW benar-benar diutus oleh Allah SWT, sebagian mereka dan ahli kitab pun beriman kepada beliau dan yang lainnya tetap kafir. Dan alasan terbesar keimanan mereka adalah kesesuaian bisyarat yang mereka dapatkan dalam Taurat Dan Injil dengan pribadi Rasulullah SAW.
الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ مِن قَبْلِهِ هُم بِهِ يُؤْمِنُونَ ﴿٥٢﴾
“Orang-orang yang telah Kami datangkan kepada mereka Al-Kitab sebelum Al-Qur’an, mereka beriman (pula) dengan Al-Qur’an itu.” (Al-Qashash: 52)
2. Mukjizat – المعجزات
Tidak ada seorang nabi yang diutus oleh Allah melainkan diperkuat dengan mukjizat. Mukjizat itu ada yang berupa fisik (hissiah) dan ada yang berbentuk ma’nawiyah.
a. Mukjizat hissiyah - حسية
Contoh mukjizat hissiah yang diberikan kepada Nabi Muhammad di antaranya; menangisnya kayu kurma (mimbar) Rasulullah ketika Rasul pindah ke mimbarnya yang baru, berdzikirnya batu-batu kerikil yang ada di genggaman Rasul, keluarnya air dari sela-sela jemari beliau sehingga semuanya dapat meminumnya, memperbanyak makanan yang sedikit sehingga cukup untuk banyak orang, menyembuhkan dengan izin-Nya orang-orang yang beliau doakan, berbicara dengan pohon dan kesaksian pohon itu atas kerasulannya, dan momen-momen lain yang menakjubkan dll.
b. Mukjizat ma’nawiyah (mukjizat al-Qur’an) - معنوية(القران)
Allah SWT telah mengutus Muhammad SAW dengan membawa sebuah Kitab dari-Nya yang mengandung mukjizat, ayat-ayat, dan bukti-bukti yang nyata kebenaran risalah ilahiyyahnya. Mukjizat Qur’aniyah ini di antaranya sebagai berikut:
i. mukjizat dalam kefasihan lafalnya, uslub (cara penyampaian) nya, dan tarkib (susunan kata dan kalimat) nya. Al-Qur’an telah menantang semua manusia dan jin untuk membuat semisalnya. Firman Allah SWT:
قُل لَّئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنسُ وَالْجِنُّ عَلَىٰ أَن يَأْتُوا بِمِثْلِ هَٰذَا الْقُرْآنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا ﴿٨٨﴾
Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”. (Al-Isra: 88)
ii. Al-Qur’an di antaranya berisi akhbar ghaibiyyah (berita-berita ghaib) tentang masa lalu yang jauh, juga tentang berita masa depan yang kemudian telah terjadi dan masih terus akan terjadi di waktu mendatang. Allah SWT berfirman:
تِلْكَ مِنْ أَنبَاءِ الْغَيْبِ نُوحِيهَا إِلَيْكَ ۖ مَا كُنتَ تَعْلَمُهَا أَنتَ وَلَا قَوْمُكَ مِن قَبْلِ هَٰذَا ۖ فَاصْبِرْ ۖ إِنَّ الْعَاقِبَةَ لِلْمُتَّقِينَ ﴿٤٩﴾
“Itu adalah di antara berita-berita penting tentang yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah; sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa.” (Hud: 49)
iii. mukjizat dalam mempengaruhi jiwa manusia. Jika Anda membacanya Anda akan merasakan pengaruh besar itu dalam jiwa Anda dan ada perasaan bahwa yang sedang berbicara kepada Anda adalah Allah SWT. Dia berfirman tentang karakter Al-Qur’an ini:
اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُّتَشَابِهًا مَّثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَن يَشَاءُ ۚ وَمَن يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ ﴿٢٣﴾
“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang [1], gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.” (Az-Zumar: 23)
Ta’tsir (pengaruh) Al-Qur’an terhadap jiwa ini akan semakin kuat dengan peningkatan tadabbur dan tafakkur terhadap ayat-ayatnya.
iv. Al-Qur’an adalah mukjizat karena kandungan petunjuk dan hukum-hukumnya yang terbukti telah berhasil mencetak umat terbaik bagi manusia dan kemanusiaan. Firman Allah SWT:
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (Ali Imran: 110)
Adalah sebuah hal yang mustahil bila seorang ummiy dari padang pasir yang tidak dapat membaca dan menulis dapat mendatangkan sendiri sistem hidup, hukum-hukum dan petunjuk yang mampu memproduk generasi terbaik sepanjang zaman, lalu mereka menjadi hakim dan pemimpin dunia yang terdiri dari berbagai bangsa dengan berbagai budaya dan peradabannya masing-masing.
v. Al-Qur’an adalah mukjizat karena kandungan keilmuannya dan pengungkapannya atau isyaratnya terhadap hakikat ilmiyyah alam semesta. Seiring kemajuan zaman semakin terungkap kebenaran dan keakuratan informasi Al-Qur’an. Allah SWT berfirman:
سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ ۗ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar.” (Fushshilat: 53)
vi. Al-Qur’an adalah mukjizat karena telah mendatangkan berbagai hal yang agung lewat lisan seorang ummiy yang tidak dapat membaca dan menulis. Allah SWT menyifati Rasulullah SAW di depan musuh-musuhnya maupun para pengikutnya:
وَمَا كُنتَ تَتْلُو مِن قَبْلِهِ مِن كِتَابٍ وَلَا تَخُطُّهُ بِيَمِينِكَ ۖ إِذًا لَّارْتَابَ الْمُبْطِلُونَ ﴿٤٨﴾
“Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Quran) sesuatu Kitab pun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu).” (Al-Ankabut: 48)
Dukungan Allah SWT dalam Bentuk lain Kepada Rasulullah SAW
Awalnya, hanya sedikit orang-orang yang beriman kepada Muhammad SAW dan mereka disakiti bahkan diperangi karena keimanan mereka oleh orang-orang musyrik. Kemudian Allah SWT mendukung beliau dengan pertolongan dalam menghadapi musuh-musuh dakwah dengan mengirimkan malaikat, rasa kantuk yang menimbulkan kedamaian, mengirimkan angin, dan bantuan lain yang disaksikan sendiri oleh orang-orang kafir. Mereka yang objektif berkata: “Tidak ada yang melakukan ini kecuali Allah SWT.”
Ketika Rasulullah SAW menampakkan mukjizatnya banyak orang-orang yang tadinya kafir dan memusuhinya berubah menjadi beriman dan berjihad dengan harta dan jiwa mereka demi meninggikan kalimat Allah SWT.
وَلَقَدْ أَنزَلْنَا إِلَيْكَ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ ۖ وَمَا يَكْفُرُ بِهَا إِلَّا الْفَاسِقُونَ ﴿٩٩﴾
“Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas; dan tak ada yang ingkar kepadanya, melainkan orang-orang yang fasik.” (Al-Baqarah: 99)
Kesimpulan
Allah SWT telah memberikan ta’yid (dukungan dan bantuan) kepada rasul-Nya Muhammad SAW berupa ayat atau mukjizat sehingga tak ada alasan bagi manusia untuk mendustakan beliau.
Kitab-kitab samawi terdahulu telah mengabarkan kedatangan Muhammad SAW, tanda-tanda zamannya, tanda-tanda negerinya, juga keadaan beliau dan kaumnya. Muhammad SAW datang dengan semua tanda-tanda yang sesuai dengan semua berita para rasul dan kitab-kitab mereka sehingga ahli kitab yang objektif pun beriman dan mengikuti beliau seperti Salman Al-Farisi dan Abdullah bin Salam radhiyallahu ‘anhuma.
Allah SWT telah mendukung Nabi Muhammad SAW dengan berbagai hal yang luar biasa seperti mukjizat rasul-rasul yang lain.
Allah SWT telah menurunkan sebuah kitab kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan mukjizat dalam kefasihan lafalnya, uslubnya, informasi ghaib, informasi masa lalu dan masa depan, mukjizat dalam kekuatan pengaruhnya bagi jiwa, informasi tentang hakikat alam semesta yang sebagiannya telah dibuktikan oleh kemajuan sains dan teknologi, juga mukjizat dalam petunjuk dan arahannya sehingga melahirkan umat terbaik yang pernah dikenal oleh manusia, padahal yang menyampaikan Al-Qur’an ini hanyalah seorang ummiy yang tidak dapat membaca dan menulis.
Dengan mukjizat yang diberikan Allah kepada Rasulnya, membuktikan bahwa risalah dan ajaran yang disampaikannya adalah haq bersumber dari Al-Haq Allah SWT.
Catatan Kaki:
[1] maksud berulang-ulang di sini ialah hukum-hukum, pelajaran dan kisah-kisah itu diulang-ulang menyebutnya dalam Al Quran supaya lebih kuat pengaruhnya dan lebih meresap. Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa maksudnya itu ialah bahwa ayat-ayat Al Quran itu diulang-ulang membacanya seperti tersebut dalam mukaddimah surat Al-Fatihah.
(hdn)
dakwatuna.com – Apa saja ayat (tanda), bayyinat (bukti), atau mukjizat yang menjadi pendukung kerasulan Muhammad SAW? Bukti-bukti kenabian Nabi Muhammad SAW cukup banyak, dua di antaranya adalah bisyarat dan mukjizat. Penjelasan rincinya adalah sebagai berikut:
1. Bisyarat (Pengabaran dari Kitab-Kitab sebelumnya) – البشارات
Kitab-kitab Allah sebelum Al-Qur’an telah memberi kabar gembira tentang kenabian Muhammad SAW sebelum beliau dilahirkan, bahkan kitab-kitab tersebut telah mengabarkan sifat-sifat pribadi Nabi Muhammad, ciri-ciri negeri tempat kemunculannya, keadaan kaumnya, dan kapan (waktu) beliau diutus. Allah SWT berfirman:
الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِندَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنجِيلِ يَأْمُرُهُم
“(yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka.” (Al-A’raf: 157)
Para Ahbar (ulama Yahudi) dan Qissis (pendeta Nasrani) terdahulu telah memberikan berita gembira dengan kedatangan Nabi Muhammad SAW sebelum beliau diutus. Allah SWT berfirman membujuk dan mengingatkan orang-orang Arab musyrik yang telah mendengar berita ini dari ulama Bani Israil agar mereka beriman:
وَإِنَّهُ لَفِي زُبُرِ الْأَوَّلِينَ ﴿١٩٦﴾ أَوَلَمْ يَكُن لَّهُمْ آيَةً أَن يَعْلَمَهُ عُلَمَاءُ بَنِي إِسْرَائِيلَ ﴿١٩٧﴾
“Dan Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar (tersebut) dalam kitab-kitab orang yang dahulu. Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya?” (Asy-Syu’ara: 196)
Ketika Nabi Muhammad SAW benar-benar diutus oleh Allah SWT, sebagian mereka dan ahli kitab pun beriman kepada beliau dan yang lainnya tetap kafir. Dan alasan terbesar keimanan mereka adalah kesesuaian bisyarat yang mereka dapatkan dalam Taurat Dan Injil dengan pribadi Rasulullah SAW.
الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ مِن قَبْلِهِ هُم بِهِ يُؤْمِنُونَ ﴿٥٢﴾
“Orang-orang yang telah Kami datangkan kepada mereka Al-Kitab sebelum Al-Qur’an, mereka beriman (pula) dengan Al-Qur’an itu.” (Al-Qashash: 52)
2. Mukjizat – المعجزات
Tidak ada seorang nabi yang diutus oleh Allah melainkan diperkuat dengan mukjizat. Mukjizat itu ada yang berupa fisik (hissiah) dan ada yang berbentuk ma’nawiyah.
a. Mukjizat hissiyah - حسية
Contoh mukjizat hissiah yang diberikan kepada Nabi Muhammad di antaranya; menangisnya kayu kurma (mimbar) Rasulullah ketika Rasul pindah ke mimbarnya yang baru, berdzikirnya batu-batu kerikil yang ada di genggaman Rasul, keluarnya air dari sela-sela jemari beliau sehingga semuanya dapat meminumnya, memperbanyak makanan yang sedikit sehingga cukup untuk banyak orang, menyembuhkan dengan izin-Nya orang-orang yang beliau doakan, berbicara dengan pohon dan kesaksian pohon itu atas kerasulannya, dan momen-momen lain yang menakjubkan dll.
b. Mukjizat ma’nawiyah (mukjizat al-Qur’an) - معنوية(القران)
Allah SWT telah mengutus Muhammad SAW dengan membawa sebuah Kitab dari-Nya yang mengandung mukjizat, ayat-ayat, dan bukti-bukti yang nyata kebenaran risalah ilahiyyahnya. Mukjizat Qur’aniyah ini di antaranya sebagai berikut:
i. mukjizat dalam kefasihan lafalnya, uslub (cara penyampaian) nya, dan tarkib (susunan kata dan kalimat) nya. Al-Qur’an telah menantang semua manusia dan jin untuk membuat semisalnya. Firman Allah SWT:
قُل لَّئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنسُ وَالْجِنُّ عَلَىٰ أَن يَأْتُوا بِمِثْلِ هَٰذَا الْقُرْآنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا ﴿٨٨﴾
Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”. (Al-Isra: 88)
ii. Al-Qur’an di antaranya berisi akhbar ghaibiyyah (berita-berita ghaib) tentang masa lalu yang jauh, juga tentang berita masa depan yang kemudian telah terjadi dan masih terus akan terjadi di waktu mendatang. Allah SWT berfirman:
تِلْكَ مِنْ أَنبَاءِ الْغَيْبِ نُوحِيهَا إِلَيْكَ ۖ مَا كُنتَ تَعْلَمُهَا أَنتَ وَلَا قَوْمُكَ مِن قَبْلِ هَٰذَا ۖ فَاصْبِرْ ۖ إِنَّ الْعَاقِبَةَ لِلْمُتَّقِينَ ﴿٤٩﴾
“Itu adalah di antara berita-berita penting tentang yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah; sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa.” (Hud: 49)
iii. mukjizat dalam mempengaruhi jiwa manusia. Jika Anda membacanya Anda akan merasakan pengaruh besar itu dalam jiwa Anda dan ada perasaan bahwa yang sedang berbicara kepada Anda adalah Allah SWT. Dia berfirman tentang karakter Al-Qur’an ini:
اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُّتَشَابِهًا مَّثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَن يَشَاءُ ۚ وَمَن يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ ﴿٢٣﴾
“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang [1], gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.” (Az-Zumar: 23)
Ta’tsir (pengaruh) Al-Qur’an terhadap jiwa ini akan semakin kuat dengan peningkatan tadabbur dan tafakkur terhadap ayat-ayatnya.
iv. Al-Qur’an adalah mukjizat karena kandungan petunjuk dan hukum-hukumnya yang terbukti telah berhasil mencetak umat terbaik bagi manusia dan kemanusiaan. Firman Allah SWT:
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (Ali Imran: 110)
Adalah sebuah hal yang mustahil bila seorang ummiy dari padang pasir yang tidak dapat membaca dan menulis dapat mendatangkan sendiri sistem hidup, hukum-hukum dan petunjuk yang mampu memproduk generasi terbaik sepanjang zaman, lalu mereka menjadi hakim dan pemimpin dunia yang terdiri dari berbagai bangsa dengan berbagai budaya dan peradabannya masing-masing.
v. Al-Qur’an adalah mukjizat karena kandungan keilmuannya dan pengungkapannya atau isyaratnya terhadap hakikat ilmiyyah alam semesta. Seiring kemajuan zaman semakin terungkap kebenaran dan keakuratan informasi Al-Qur’an. Allah SWT berfirman:
سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ ۗ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar.” (Fushshilat: 53)
vi. Al-Qur’an adalah mukjizat karena telah mendatangkan berbagai hal yang agung lewat lisan seorang ummiy yang tidak dapat membaca dan menulis. Allah SWT menyifati Rasulullah SAW di depan musuh-musuhnya maupun para pengikutnya:
وَمَا كُنتَ تَتْلُو مِن قَبْلِهِ مِن كِتَابٍ وَلَا تَخُطُّهُ بِيَمِينِكَ ۖ إِذًا لَّارْتَابَ الْمُبْطِلُونَ ﴿٤٨﴾
“Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Quran) sesuatu Kitab pun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu).” (Al-Ankabut: 48)
Dukungan Allah SWT dalam Bentuk lain Kepada Rasulullah SAW
Awalnya, hanya sedikit orang-orang yang beriman kepada Muhammad SAW dan mereka disakiti bahkan diperangi karena keimanan mereka oleh orang-orang musyrik. Kemudian Allah SWT mendukung beliau dengan pertolongan dalam menghadapi musuh-musuh dakwah dengan mengirimkan malaikat, rasa kantuk yang menimbulkan kedamaian, mengirimkan angin, dan bantuan lain yang disaksikan sendiri oleh orang-orang kafir. Mereka yang objektif berkata: “Tidak ada yang melakukan ini kecuali Allah SWT.”
Ketika Rasulullah SAW menampakkan mukjizatnya banyak orang-orang yang tadinya kafir dan memusuhinya berubah menjadi beriman dan berjihad dengan harta dan jiwa mereka demi meninggikan kalimat Allah SWT.
وَلَقَدْ أَنزَلْنَا إِلَيْكَ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ ۖ وَمَا يَكْفُرُ بِهَا إِلَّا الْفَاسِقُونَ ﴿٩٩﴾
“Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas; dan tak ada yang ingkar kepadanya, melainkan orang-orang yang fasik.” (Al-Baqarah: 99)
Kesimpulan
Allah SWT telah memberikan ta’yid (dukungan dan bantuan) kepada rasul-Nya Muhammad SAW berupa ayat atau mukjizat sehingga tak ada alasan bagi manusia untuk mendustakan beliau.
Kitab-kitab samawi terdahulu telah mengabarkan kedatangan Muhammad SAW, tanda-tanda zamannya, tanda-tanda negerinya, juga keadaan beliau dan kaumnya. Muhammad SAW datang dengan semua tanda-tanda yang sesuai dengan semua berita para rasul dan kitab-kitab mereka sehingga ahli kitab yang objektif pun beriman dan mengikuti beliau seperti Salman Al-Farisi dan Abdullah bin Salam radhiyallahu ‘anhuma.
Allah SWT telah mendukung Nabi Muhammad SAW dengan berbagai hal yang luar biasa seperti mukjizat rasul-rasul yang lain.
Allah SWT telah menurunkan sebuah kitab kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan mukjizat dalam kefasihan lafalnya, uslubnya, informasi ghaib, informasi masa lalu dan masa depan, mukjizat dalam kekuatan pengaruhnya bagi jiwa, informasi tentang hakikat alam semesta yang sebagiannya telah dibuktikan oleh kemajuan sains dan teknologi, juga mukjizat dalam petunjuk dan arahannya sehingga melahirkan umat terbaik yang pernah dikenal oleh manusia, padahal yang menyampaikan Al-Qur’an ini hanyalah seorang ummiy yang tidak dapat membaca dan menulis.
Dengan mukjizat yang diberikan Allah kepada Rasulnya, membuktikan bahwa risalah dan ajaran yang disampaikannya adalah haq bersumber dari Al-Haq Allah SWT.
Catatan Kaki:
[1] maksud berulang-ulang di sini ialah hukum-hukum, pelajaran dan kisah-kisah itu diulang-ulang menyebutnya dalam Al Quran supaya lebih kuat pengaruhnya dan lebih meresap. Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa maksudnya itu ialah bahwa ayat-ayat Al Quran itu diulang-ulang membacanya seperti tersebut dalam mukaddimah surat Al-Fatihah.
(hdn)
Rambu-Rambu Kehidupan Bermasyarakat
dakwatuna.com – Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dari shahabat Nu’man bin Basyir radhiallahu anhuma, Rasulullah saw bersabda,
مَثَلُ الْقَائِمِ عَلَى حُدُودِ اللَّهِ وَالْوَاقِعِ فِيهَا كَمَثَلِ قَوْمٍ اسْتَهَمُوا عَلَى سَفِينَةٍ ، فَأَصَابَ بَعْضُهُمْ أَعْلَاهَا وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا ، فَكَانَ الَّذِينَ فِي أَسْفَلِهَا إِذَا اسْتَقَوْا مِنْ الْمَاءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ ، فَقَالُوا: لَوْ أَنَّا خَرَقْنَا فِي نَصِيبِنَا خَرْقًا وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا ، فَإِنْ يَتْرُكُوهُمْ وَمَا أَرَادُوا هَلَكُوا جَمِيعًا ، وَإِنْ أَخَذُوا عَلَى أَيْدِيهِمْ نَجَوْا وَنَجَوْا جَمِيعًا
“Perumpamaan orang yang teguh menjalankan ajaran Allah dan tidak melanggar ajaran-ajaran-Nya dengan orang yang terjerumus dalam perbuatan melanggar ajaran Allah, adalah bagaikan satu kaum yang melakukan undian dalam kapal laut. Sebagian mendapat jatah di atas dan sebagian lagi mendapat jatah di bawah. Penumpang yang berada di bawah, jika mereka hendak mengambil air, mereka harus melewati penumpang yang berada di atas. Lalu mereka berkata, “Seandainya kita lobangi saja kapal ini, maka kita dapat mengambil air tanpa mengganggu penumpang di atas. Jika perbuatan mereka itu mereka biarkan, maka semuanya akan binasa. Namun jika mereka mencegahnya, maka semuanya akan selamat.” (Shahih Bukhari, no. 2493)
Sebagai makhluk sosial, hidup bermasyarakat adalah perkara yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan ini. Tentu dengan segala konsekwensi yang terdapat di dalamnya.; Adanya berbagai problem dalam kehidupan bermaysrakat bukan merupakan alasan bagi seseorang untuk menghindar, lalu menarik diri untuk bergaul di tengah masyrakatnya. Selain hal tersebut dapat dikatagorikan sebagai tindakan yang mengabaikan kebutuhan fitrah manusia, sifat tersebut juga boleh dikatakan sebagai bentuk lari dari tanggung jawab.
Islam mengajarkan umatnya untuk hidup membaur di tengah msyarakatnya dan sabar menghadapi berbagai konseksenwensi yang harus ditanggungnya.
Rasulullalh saw bersabda,
الْمُؤْمِنُ الَّذِي يُخَالِطُ النَّاسَ ، وَيَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ ، أَفْضَلُ مِنَ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لا يُخَالِطُ النَّاسَ ، وَلا يَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ
“Seorang mu’min yang bergaul di tengah masyarakatnya dan sabar terhadap gangguan mereka, lebih baik dari mu’min yang tidak berbaur dengan masyarakat dan tidak sabar terhadap gangguan mereka.” (HR. Ahmad dan Bihaqi. Dinyatakan shahih oleh Al-Albany dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 939)
Karenanya ajaran Islam telah banyak membekali kita dengan seperangkat ajaran tentang bagaimana kita menempatkan diri dengan tepat di tengah masyarakt.
Salah satu hadits yang memberikan pelajaran penting tentang hal tersebut adalah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari di atas.
Baik tersurat maupun tersirat, hadits di atas memberikan pelajaran yang sangat berarti kepada kita sebagai bekal untuk memahami posisi dan apa yang seharusnya kita sikapi terhadap persoalan kemasyarakatan. Di antaranya;
1. Hidup ini bagaikan mengarungi samudera bersama-sama dalam perahu besar.
Maka setiap kita memiliki andil dalam menjaga keselamatan bersama. Kebebasan individu hendaknya terbingkai dengan kemaslahatan umum. Karena itu, dalam Islam, kualitas pribadi seseorang sering dikaitkan dengan kualitas sosialnya. Misalnya dalam sebuah hadits yang cukup terkenal Rasulullah saw mengaitkan kualitas keimanan seseorang kepada Allah Ta’ala dengan kebaikan ucapannya, serta kebaikan terhadap tamu dan tetangganya (Muttafaf alaih).
Hal ini pada gilirannya menuntut kita untuk selalu berupaya menjadi unsur positif dalam kehidupan masayarakat setelah kebaikan indvidu. Istilahnya adalah kesalehan pribadi dan kesalehan sosial.
2. Kebaikan dan Keburukan selalu ada di tengah masyarakat
Selama masyarakat itu terdiri dari manusia, maka kedua hal tersebut merupakan sunnatullah dalam kehiduan ini, kapan saja dan dimana saja. Bahkan pada masa generasi terbaik sekalipun.
Khusus mengenai keburukan, saking kuatnya Allah hendak menegaskan perkara ini, Rasulullah saw menyatakan bahwa jika di suatu kaum tidak ada yang berbuat dosa, Allah akan mengganti mereka dengan kaum lain yang berbuat dosa. Agar tampak salah satu keagungan Allah Ta’ala sebagai Maha Pengampun.
وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَوْ لَمْ تُذْنِبُوا لَذَهَبَ اللَّهُ بِكُمْ وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُونَ فَيَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ
“Demi yang jikwaku ada di tangan-Nya, seandainya kalian tidak ada yang berdosa, Allah akan gantikan kalian dengan kaum yang berdosa, lalu mereka bersitghar kepada Allah kemudian Allah mengampuni mereka.” (HR. Muslim, Shahih Muslim, no. 7141)
Namun tentu saja penyikapannya harus berbeda. Kebaikan selain merupakan sunnatullah, dia pun merupakan sesuatu yang di sukai-Nya. Berbeda dengan keburukan, meskipun dia merupakan sunnatullah, namun dia tidak disukai-Nya. Karena itu kita harus selalu berusaha berada di pihak kebaikan dan menjadikannya sebagai perkara yang dominan di tengah msyarakat.
Sedangkan keburukan, jika hal tersebut ada pada orang lain, dia adalah kesempatan bagi kita untuk berbuat baik dengan mengajaknya pada jalan kebaikan. Adapun jika dia ada pada diri kita, itu adalah kesempatan bagi kita untuk bertaubat dan mohon ampunan kepada Allah. Betapa Allah Ta’ala sangat senang dengan hamba-Nya yang suka mengajak kebaikan dan bertaubat kepada-Nya.
Adanya keburukan di tengah masyarakat, sebesar apapun pengaruh-nya, jangan dijadikan sebagai justifikasi (pembenaran) atas keburukan tersebut.
3. Pentingnya membangun komunikasi yang sehat.
Para penumpang yang berada di geladak kapal tentu tidak hrus mengambil keputusan seperti itu, kalau mereka mampu mengkomunikasi-kannya dengan penumpang yang berada di atas. Begitu pula halnya jika penumpang yang di atas tanggap dan komunikiatif dengan kebutuhan dan keinginan penumpang yang di bawah.
Banyak sekali permasalahan yang muncul akibat tersumbatnya komunikasi. Mulai dari kesalahpahaman hingga pertikaian. Permasalah ini berlaku baik dalam ruang lingkup kecil seperti keluarga maupun ruang lingkup yang lebih besar seperti bermasyarakat dan bernegara. Komunikasi lebih dibutuhkan dalam hubungan lintas lapisan; Tua-muda, atasan–bawahan, pejabat-rakyat, kaya-miskin, antara suku, antara pemeluk agama, dll. Karena kalau dalam satu lapisan saja komunikasi yang tersumbat dapat mengakibatkan problem, apalagi jika berbeda lapisan.
Sebagai seorang muslim kita diajarkan untuk banyak berkomunikasi. Justeru inilah yang menjadi salah satu hikmah mengapa kita diciptakan berbeda-beda suku bangsa (Al-Hujurat: 13). Dari sini pula kita dapat memahani betapa Islam sangat menganjurkan kita untuk mengucapkan salam, bersiltarrahim bahkan berdialog kepada orang kafir. Sebaliknya, Islam mengecam tindakan memutus silturrahim sebagai wujud dari meniadakan komunikasi.
Maka, hendaknya kita suka mengkomunikasikan apa yang menjadi keinginan, perasaan, keyakinan dan sikap-sikap kita. Sebaliknya kita juga harus dapat menyerap keinginan, perasaan, keyakinan dan sikap-sikap pihak lain. Dari sana kita harapkan ada kesepahaman dan langkah bersama dalam menyikapi beberapa persoalan di tengah masyarakat.
Dalam Al-Quran dan sirah Rasululah saw, kita banyak mendapatkan bagaimana komunikasi tersebut dibangun sehingga lahir kesepahaman. Kita dapat membaca bagaimana komunikasi antara para nabi dengan umatnya ketika mereka mendakwahkan ajaran Allah Ta’ala. Bahkan di sana ada dialog antara Nabi Sulaiman dengan burung Hud-hud, Nabi Ibrahim dengan puteranya Ismail, juga antara Rasulullah dengan para shahabatnya, bahkan juga terhadap orang kafir yang memusuhinya.
4. Pelanggaran kecil dapat memicu bencana besar. Bencana besar selalu diawali dengan pelanggaran kecil.
Segala sesuatu biasanya bermula dari perkara kecil atau yang kita anggap kecil. Termasuk dalam masalah pelanggaran. Pelanggaran kecil jika kita biarkan terus menerus akan membesar. Hal ini Rasulullah saw tamsilkan dalam hadits riwayat Imam Ahmad, bagaikan orang yang mengumpulkan sebatang demi sebatang kayu bakar yang lama kelamaan dapat menjadi tungku api.
Karena itu beliau berpesan.
إِيَّاكُمْ وَمُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ
“Hendaknya kalian menghindari dosa-dosa sepele.” (HR. Ahmad. Dinyatakan shahih oleh Al-Albany dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 3102)
Ibnu Qoyim memberikan kita resep untuk menghindar dari pelanggaran sejak kesempatan pertama benih pelanggran itu muncul, yaitu ketika masih berupa lintasan pikiran. Beliau berkata dalam kitabnya, Al-Fawaid, hal. 31.
دَافِعْ الْخَطْرَةَ ، فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ صَارَتْ فِكْرَةً ، فَدَافِعْ الْفِكْرَةَ ، فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ صَارَتْ شَهْوَةً ، فَحَارِبْهَا، فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ صَارَتْ عَزِيْمَةً وَهِمَّةً ، فَإِنْ لَمْ تُدَافِعْهَا صَارَتْ فِعْلاً ، فَإِنْ لَمْ تَتَدَارَكْهُ بِضِدِّهِ صَارَ عَادَةً فَيَصْعُبُ عَلَيْكَ الاِنْتِقَالُ عَنْهَا
“Usirlah lintasan pikiran (buruk), sebab jika tidak engkau cegah, dia berubah menjadi pemikiran. Cegahlah pemikiran (buruk), jika tidak engkau halau, dia akan berubah menjadi syahwat. Perangilah (syahwat buruk), sebab jika hal itu tidak engkau lakukan, dia akan berubah menjadi tekad kuat (azimah) dan keinginan besar (himmah). Jika tidak juga engkau cegah, maka dia akan berubah menjadi sebuah perbuatan. Lalu jika engkau tidak lakukan langkah penangkalnya, dia akan menjadi kebiasaan. Dan ketika itu, sulit bagimu meninggalkannya.”
5. Solusi instan tidak akan menyelesaikan masalah.
Para penumpang kapal yang di bawah berpikir sederhana, jika mereka lobangi kapal, maka problem kekurangan air akan segera teratasi. Di sini sangat tampak betapa mencari silusi instan bagi sebuah problem tidak akan menyelesaikan masalah.
Sunnatullah dalam kehidupan manusia bahwa untuk meraih sesuatu harus melalui tahapan-tahapan dalam sebuah proses. Karena itu, dalam hal apa saja, apakah urusan dunia ataupun urusan agama, mengabaikan tahapan-tahapan yang seharusnya dilewati, secara umum akan mengakibatkan hilangnya keseimbangan terhadap ciptaan Allah. Perhatikanlah dampak buruk dari prilaku orang yang ingin sehat, pintar, kaya, populer, meraih jabatan, namun ditempuh dengan cara instan. Kalau dampaknya sebatas individu mungkin masih ringan, tapi jika dampaknya berpengaruh pada kehidupan bermasyarakat, maka problem-nya kian terasa berat.
Islam telah mengajarkan kita untuk tidak terjebak dalam solusi instan dengan memerintahkan bersabar, mengikuti tahapan-tahapannya, mencari sebab akibat yang dapat dipercaya, mecari solusi yang integral dalam sebuah sistem, serta meyakini bahwa akhir lebih baik dari permulaan. Penderitaan di awal namun di akhiri dengan kebahagiaan jelas lebih baik dari kesenangan di awal namun akhirnya menderita.
6. Pentingnya menjadi unsur perbaikan di tengah masyarakat
Rasulullah saw mengisyaratkan dalam hadits di atas, apabila tindakan penumpang di bawah yang ingin melobangi kapal tidak dicegah, maka bencana akan menimpa semua penumpang, sedangkan jika dicegah, maka semuanya akan selamat.
Siapapun kita, semuanya dituntut untuk memiliki andil dalam menjaga kehidupan bermasyarakat yang kondusif bagi nilai-nilai kebaikan. Salah satunya adalah dengan berperan menebar kebaikan dan pencegah kemunkaran.
Jadilah kita seperti orang disinyalir Rasulullah saw.
إِنَّ مِنْ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلْخَيْرِ مَغَالِيقَ لِلشَّرِّ ، وَإِنَّ مِنْ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلشَّرِّ مَغَالِيقَ لِلْخَيْرِ ، فَطُوبَى لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مَفَاتِيحَ الْخَيْرِ عَلَى يَدَيْهِ ، وَوَيْلٌ لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مَفَاتِيحَ الشَّرِّ عَلَى يَدَيْهِ
“Sesungguhnya ada orang yang menjadi kunci pembuka bagi kebaikan dan kunci penutup bagi keburukan. Namun ada juga yang menjuadi kunci pembuka bagi keburukan dan kunci penutup bagi kebaikan. Beruntunglah orang yang Allah jadikan kunci kebaikan ada di tangannya, dan celakalah orang yang Allah jadikan kunci keburukan ada di tangannya.” (HR. Ibnu Majah. Dinyatakan shahih oleh Al-Albany dalam Shahih Al-Jami, no. 3986)
Jika kita belum merasa mampu untuk mencegah kemungkaran dalam ruang lingkup yang lebih besar, cegahlah dalam ruang lingkup yang kita mampu. Di keluarga misalnya, tentu dengan adab-adab yang berlaku. Atau paling tidak, kita harus mempertegas sikap bahwa kita berada di pihak kebenaran. Sebab, hal itu besar peranannya dalam menambah bobot kebenaran untuk menghadapi kebatilan.
Fenomena ironis yang kerap terjadi di tengah masyarakat; Pelaku kebatilan dengan bangganya dan percaya diri mempertontonkan kebatilannyau. Bahkan jika ada yang menghujat, mereka siap dengan bantahan-bantahannya walau sekenanya, padahal jumlah merek sedikit. Sementara para pengusung kebaikan, sering malu-mal. Tidak tegas menyatakan sikapnya. Jangan menjadi silent majority (mayoritas diam) terhadap kebenaran. Sebenarnya jumlahnya banyak, namun tidak menyatakan sikapnya. Atau –meminjam istilah politik- menjadi floating mass (massa mengambang). Al-Quran menyebutkan dengan istilah muzabzabin..
مُّذَبْذَبِينَ بَيْنَ ذَلِكَ لاَ إِلَى هَؤُلاء وَلاَ إِلَى هَؤُلاء وَمَن يُضْلِلِ اللّهُ فَلَن تَجِدَ لَهُ سَبِيلاً (سورة النساء: 143)
“Mereka dalam keadaan ragu-ragu antra yang demikian (iman dan kafir); Tidak masuk pada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang kafir).” (QS. An-Nisa: 143)
Seharusnya kita meningkatkan kadar kebaikan kita dari sekedar saleh (orang baik) menjadi muslih (orang yang memperbaiki). Dari sekedar qaabilun lil islah (menerima perbaikan) menjadi anashir ishlah (unsure perbaikan) dari sekedar syakhsyiah Islamiyah (pribadi muslim) menjadi syakhsiah da’iyah (pribadi da’i).
Wallahua’lam.
مَثَلُ الْقَائِمِ عَلَى حُدُودِ اللَّهِ وَالْوَاقِعِ فِيهَا كَمَثَلِ قَوْمٍ اسْتَهَمُوا عَلَى سَفِينَةٍ ، فَأَصَابَ بَعْضُهُمْ أَعْلَاهَا وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا ، فَكَانَ الَّذِينَ فِي أَسْفَلِهَا إِذَا اسْتَقَوْا مِنْ الْمَاءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ ، فَقَالُوا: لَوْ أَنَّا خَرَقْنَا فِي نَصِيبِنَا خَرْقًا وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا ، فَإِنْ يَتْرُكُوهُمْ وَمَا أَرَادُوا هَلَكُوا جَمِيعًا ، وَإِنْ أَخَذُوا عَلَى أَيْدِيهِمْ نَجَوْا وَنَجَوْا جَمِيعًا
“Perumpamaan orang yang teguh menjalankan ajaran Allah dan tidak melanggar ajaran-ajaran-Nya dengan orang yang terjerumus dalam perbuatan melanggar ajaran Allah, adalah bagaikan satu kaum yang melakukan undian dalam kapal laut. Sebagian mendapat jatah di atas dan sebagian lagi mendapat jatah di bawah. Penumpang yang berada di bawah, jika mereka hendak mengambil air, mereka harus melewati penumpang yang berada di atas. Lalu mereka berkata, “Seandainya kita lobangi saja kapal ini, maka kita dapat mengambil air tanpa mengganggu penumpang di atas. Jika perbuatan mereka itu mereka biarkan, maka semuanya akan binasa. Namun jika mereka mencegahnya, maka semuanya akan selamat.” (Shahih Bukhari, no. 2493)
Sebagai makhluk sosial, hidup bermasyarakat adalah perkara yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan ini. Tentu dengan segala konsekwensi yang terdapat di dalamnya.; Adanya berbagai problem dalam kehidupan bermaysrakat bukan merupakan alasan bagi seseorang untuk menghindar, lalu menarik diri untuk bergaul di tengah masyrakatnya. Selain hal tersebut dapat dikatagorikan sebagai tindakan yang mengabaikan kebutuhan fitrah manusia, sifat tersebut juga boleh dikatakan sebagai bentuk lari dari tanggung jawab.
Islam mengajarkan umatnya untuk hidup membaur di tengah msyarakatnya dan sabar menghadapi berbagai konseksenwensi yang harus ditanggungnya.
Rasulullalh saw bersabda,
الْمُؤْمِنُ الَّذِي يُخَالِطُ النَّاسَ ، وَيَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ ، أَفْضَلُ مِنَ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لا يُخَالِطُ النَّاسَ ، وَلا يَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ
“Seorang mu’min yang bergaul di tengah masyarakatnya dan sabar terhadap gangguan mereka, lebih baik dari mu’min yang tidak berbaur dengan masyarakat dan tidak sabar terhadap gangguan mereka.” (HR. Ahmad dan Bihaqi. Dinyatakan shahih oleh Al-Albany dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 939)
Karenanya ajaran Islam telah banyak membekali kita dengan seperangkat ajaran tentang bagaimana kita menempatkan diri dengan tepat di tengah masyarakt.
Salah satu hadits yang memberikan pelajaran penting tentang hal tersebut adalah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari di atas.
Baik tersurat maupun tersirat, hadits di atas memberikan pelajaran yang sangat berarti kepada kita sebagai bekal untuk memahami posisi dan apa yang seharusnya kita sikapi terhadap persoalan kemasyarakatan. Di antaranya;
1. Hidup ini bagaikan mengarungi samudera bersama-sama dalam perahu besar.
Maka setiap kita memiliki andil dalam menjaga keselamatan bersama. Kebebasan individu hendaknya terbingkai dengan kemaslahatan umum. Karena itu, dalam Islam, kualitas pribadi seseorang sering dikaitkan dengan kualitas sosialnya. Misalnya dalam sebuah hadits yang cukup terkenal Rasulullah saw mengaitkan kualitas keimanan seseorang kepada Allah Ta’ala dengan kebaikan ucapannya, serta kebaikan terhadap tamu dan tetangganya (Muttafaf alaih).
Hal ini pada gilirannya menuntut kita untuk selalu berupaya menjadi unsur positif dalam kehidupan masayarakat setelah kebaikan indvidu. Istilahnya adalah kesalehan pribadi dan kesalehan sosial.
2. Kebaikan dan Keburukan selalu ada di tengah masyarakat
Selama masyarakat itu terdiri dari manusia, maka kedua hal tersebut merupakan sunnatullah dalam kehiduan ini, kapan saja dan dimana saja. Bahkan pada masa generasi terbaik sekalipun.
Khusus mengenai keburukan, saking kuatnya Allah hendak menegaskan perkara ini, Rasulullah saw menyatakan bahwa jika di suatu kaum tidak ada yang berbuat dosa, Allah akan mengganti mereka dengan kaum lain yang berbuat dosa. Agar tampak salah satu keagungan Allah Ta’ala sebagai Maha Pengampun.
وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَوْ لَمْ تُذْنِبُوا لَذَهَبَ اللَّهُ بِكُمْ وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُونَ فَيَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ
“Demi yang jikwaku ada di tangan-Nya, seandainya kalian tidak ada yang berdosa, Allah akan gantikan kalian dengan kaum yang berdosa, lalu mereka bersitghar kepada Allah kemudian Allah mengampuni mereka.” (HR. Muslim, Shahih Muslim, no. 7141)
Namun tentu saja penyikapannya harus berbeda. Kebaikan selain merupakan sunnatullah, dia pun merupakan sesuatu yang di sukai-Nya. Berbeda dengan keburukan, meskipun dia merupakan sunnatullah, namun dia tidak disukai-Nya. Karena itu kita harus selalu berusaha berada di pihak kebaikan dan menjadikannya sebagai perkara yang dominan di tengah msyarakat.
Sedangkan keburukan, jika hal tersebut ada pada orang lain, dia adalah kesempatan bagi kita untuk berbuat baik dengan mengajaknya pada jalan kebaikan. Adapun jika dia ada pada diri kita, itu adalah kesempatan bagi kita untuk bertaubat dan mohon ampunan kepada Allah. Betapa Allah Ta’ala sangat senang dengan hamba-Nya yang suka mengajak kebaikan dan bertaubat kepada-Nya.
Adanya keburukan di tengah masyarakat, sebesar apapun pengaruh-nya, jangan dijadikan sebagai justifikasi (pembenaran) atas keburukan tersebut.
3. Pentingnya membangun komunikasi yang sehat.
Para penumpang yang berada di geladak kapal tentu tidak hrus mengambil keputusan seperti itu, kalau mereka mampu mengkomunikasi-kannya dengan penumpang yang berada di atas. Begitu pula halnya jika penumpang yang di atas tanggap dan komunikiatif dengan kebutuhan dan keinginan penumpang yang di bawah.
Banyak sekali permasalahan yang muncul akibat tersumbatnya komunikasi. Mulai dari kesalahpahaman hingga pertikaian. Permasalah ini berlaku baik dalam ruang lingkup kecil seperti keluarga maupun ruang lingkup yang lebih besar seperti bermasyarakat dan bernegara. Komunikasi lebih dibutuhkan dalam hubungan lintas lapisan; Tua-muda, atasan–bawahan, pejabat-rakyat, kaya-miskin, antara suku, antara pemeluk agama, dll. Karena kalau dalam satu lapisan saja komunikasi yang tersumbat dapat mengakibatkan problem, apalagi jika berbeda lapisan.
Sebagai seorang muslim kita diajarkan untuk banyak berkomunikasi. Justeru inilah yang menjadi salah satu hikmah mengapa kita diciptakan berbeda-beda suku bangsa (Al-Hujurat: 13). Dari sini pula kita dapat memahani betapa Islam sangat menganjurkan kita untuk mengucapkan salam, bersiltarrahim bahkan berdialog kepada orang kafir. Sebaliknya, Islam mengecam tindakan memutus silturrahim sebagai wujud dari meniadakan komunikasi.
Maka, hendaknya kita suka mengkomunikasikan apa yang menjadi keinginan, perasaan, keyakinan dan sikap-sikap kita. Sebaliknya kita juga harus dapat menyerap keinginan, perasaan, keyakinan dan sikap-sikap pihak lain. Dari sana kita harapkan ada kesepahaman dan langkah bersama dalam menyikapi beberapa persoalan di tengah masyarakat.
Dalam Al-Quran dan sirah Rasululah saw, kita banyak mendapatkan bagaimana komunikasi tersebut dibangun sehingga lahir kesepahaman. Kita dapat membaca bagaimana komunikasi antara para nabi dengan umatnya ketika mereka mendakwahkan ajaran Allah Ta’ala. Bahkan di sana ada dialog antara Nabi Sulaiman dengan burung Hud-hud, Nabi Ibrahim dengan puteranya Ismail, juga antara Rasulullah dengan para shahabatnya, bahkan juga terhadap orang kafir yang memusuhinya.
4. Pelanggaran kecil dapat memicu bencana besar. Bencana besar selalu diawali dengan pelanggaran kecil.
Segala sesuatu biasanya bermula dari perkara kecil atau yang kita anggap kecil. Termasuk dalam masalah pelanggaran. Pelanggaran kecil jika kita biarkan terus menerus akan membesar. Hal ini Rasulullah saw tamsilkan dalam hadits riwayat Imam Ahmad, bagaikan orang yang mengumpulkan sebatang demi sebatang kayu bakar yang lama kelamaan dapat menjadi tungku api.
Karena itu beliau berpesan.
إِيَّاكُمْ وَمُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ
“Hendaknya kalian menghindari dosa-dosa sepele.” (HR. Ahmad. Dinyatakan shahih oleh Al-Albany dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 3102)
Ibnu Qoyim memberikan kita resep untuk menghindar dari pelanggaran sejak kesempatan pertama benih pelanggran itu muncul, yaitu ketika masih berupa lintasan pikiran. Beliau berkata dalam kitabnya, Al-Fawaid, hal. 31.
دَافِعْ الْخَطْرَةَ ، فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ صَارَتْ فِكْرَةً ، فَدَافِعْ الْفِكْرَةَ ، فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ صَارَتْ شَهْوَةً ، فَحَارِبْهَا، فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ صَارَتْ عَزِيْمَةً وَهِمَّةً ، فَإِنْ لَمْ تُدَافِعْهَا صَارَتْ فِعْلاً ، فَإِنْ لَمْ تَتَدَارَكْهُ بِضِدِّهِ صَارَ عَادَةً فَيَصْعُبُ عَلَيْكَ الاِنْتِقَالُ عَنْهَا
“Usirlah lintasan pikiran (buruk), sebab jika tidak engkau cegah, dia berubah menjadi pemikiran. Cegahlah pemikiran (buruk), jika tidak engkau halau, dia akan berubah menjadi syahwat. Perangilah (syahwat buruk), sebab jika hal itu tidak engkau lakukan, dia akan berubah menjadi tekad kuat (azimah) dan keinginan besar (himmah). Jika tidak juga engkau cegah, maka dia akan berubah menjadi sebuah perbuatan. Lalu jika engkau tidak lakukan langkah penangkalnya, dia akan menjadi kebiasaan. Dan ketika itu, sulit bagimu meninggalkannya.”
5. Solusi instan tidak akan menyelesaikan masalah.
Para penumpang kapal yang di bawah berpikir sederhana, jika mereka lobangi kapal, maka problem kekurangan air akan segera teratasi. Di sini sangat tampak betapa mencari silusi instan bagi sebuah problem tidak akan menyelesaikan masalah.
Sunnatullah dalam kehidupan manusia bahwa untuk meraih sesuatu harus melalui tahapan-tahapan dalam sebuah proses. Karena itu, dalam hal apa saja, apakah urusan dunia ataupun urusan agama, mengabaikan tahapan-tahapan yang seharusnya dilewati, secara umum akan mengakibatkan hilangnya keseimbangan terhadap ciptaan Allah. Perhatikanlah dampak buruk dari prilaku orang yang ingin sehat, pintar, kaya, populer, meraih jabatan, namun ditempuh dengan cara instan. Kalau dampaknya sebatas individu mungkin masih ringan, tapi jika dampaknya berpengaruh pada kehidupan bermasyarakat, maka problem-nya kian terasa berat.
Islam telah mengajarkan kita untuk tidak terjebak dalam solusi instan dengan memerintahkan bersabar, mengikuti tahapan-tahapannya, mencari sebab akibat yang dapat dipercaya, mecari solusi yang integral dalam sebuah sistem, serta meyakini bahwa akhir lebih baik dari permulaan. Penderitaan di awal namun di akhiri dengan kebahagiaan jelas lebih baik dari kesenangan di awal namun akhirnya menderita.
6. Pentingnya menjadi unsur perbaikan di tengah masyarakat
Rasulullah saw mengisyaratkan dalam hadits di atas, apabila tindakan penumpang di bawah yang ingin melobangi kapal tidak dicegah, maka bencana akan menimpa semua penumpang, sedangkan jika dicegah, maka semuanya akan selamat.
Siapapun kita, semuanya dituntut untuk memiliki andil dalam menjaga kehidupan bermasyarakat yang kondusif bagi nilai-nilai kebaikan. Salah satunya adalah dengan berperan menebar kebaikan dan pencegah kemunkaran.
Jadilah kita seperti orang disinyalir Rasulullah saw.
إِنَّ مِنْ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلْخَيْرِ مَغَالِيقَ لِلشَّرِّ ، وَإِنَّ مِنْ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلشَّرِّ مَغَالِيقَ لِلْخَيْرِ ، فَطُوبَى لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مَفَاتِيحَ الْخَيْرِ عَلَى يَدَيْهِ ، وَوَيْلٌ لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مَفَاتِيحَ الشَّرِّ عَلَى يَدَيْهِ
“Sesungguhnya ada orang yang menjadi kunci pembuka bagi kebaikan dan kunci penutup bagi keburukan. Namun ada juga yang menjuadi kunci pembuka bagi keburukan dan kunci penutup bagi kebaikan. Beruntunglah orang yang Allah jadikan kunci kebaikan ada di tangannya, dan celakalah orang yang Allah jadikan kunci keburukan ada di tangannya.” (HR. Ibnu Majah. Dinyatakan shahih oleh Al-Albany dalam Shahih Al-Jami, no. 3986)
Jika kita belum merasa mampu untuk mencegah kemungkaran dalam ruang lingkup yang lebih besar, cegahlah dalam ruang lingkup yang kita mampu. Di keluarga misalnya, tentu dengan adab-adab yang berlaku. Atau paling tidak, kita harus mempertegas sikap bahwa kita berada di pihak kebenaran. Sebab, hal itu besar peranannya dalam menambah bobot kebenaran untuk menghadapi kebatilan.
Fenomena ironis yang kerap terjadi di tengah masyarakat; Pelaku kebatilan dengan bangganya dan percaya diri mempertontonkan kebatilannyau. Bahkan jika ada yang menghujat, mereka siap dengan bantahan-bantahannya walau sekenanya, padahal jumlah merek sedikit. Sementara para pengusung kebaikan, sering malu-mal. Tidak tegas menyatakan sikapnya. Jangan menjadi silent majority (mayoritas diam) terhadap kebenaran. Sebenarnya jumlahnya banyak, namun tidak menyatakan sikapnya. Atau –meminjam istilah politik- menjadi floating mass (massa mengambang). Al-Quran menyebutkan dengan istilah muzabzabin..
مُّذَبْذَبِينَ بَيْنَ ذَلِكَ لاَ إِلَى هَؤُلاء وَلاَ إِلَى هَؤُلاء وَمَن يُضْلِلِ اللّهُ فَلَن تَجِدَ لَهُ سَبِيلاً (سورة النساء: 143)
“Mereka dalam keadaan ragu-ragu antra yang demikian (iman dan kafir); Tidak masuk pada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang kafir).” (QS. An-Nisa: 143)
Seharusnya kita meningkatkan kadar kebaikan kita dari sekedar saleh (orang baik) menjadi muslih (orang yang memperbaiki). Dari sekedar qaabilun lil islah (menerima perbaikan) menjadi anashir ishlah (unsure perbaikan) dari sekedar syakhsyiah Islamiyah (pribadi muslim) menjadi syakhsiah da’iyah (pribadi da’i).
Wallahua’lam.
Langganan:
Postingan (Atom)