Saat ini banyak sekolah dasar memberlakukan test baca bagi anak-anak prasekolah yang mendaftar.Test ini menimbulkan pro-kontra karena ternyata kesiapan membaca pada anak tidaklah sama.Menurut Dra.Evita E.Singgih-Salim M.Psi:"ada anak yang sudah tertarik dan mau belajar membaca pada usia 3 tahun,ada pula pada usia 6 tahun.
Ada 2 tahap yang bisa dimanfaatkan untuk mempersiapkan minat membaca pada anak.Pertama pada saat bayi usia 3 bulan, ke dua pada saat anak berusia 2-4 tahun.
Di usia 3 bulan,mulailah dengan membangun kemampuan membedakan dan mengingat aneka bentuk visula.Misalnya dengan mengenalka bayi pada mainan berbentuk segitiga,segiempat,lingkaran,kubus,kerucut,dan sebagainya.lalu cobalah membacakan buku-buku cerita.Awali dengan buku-buku cerita yang sederhana dengan gambar-gambar yang indah dan penuh warna,sehingga anak dirangsang kepekaannya akan bunyi yang menjadi dasar pengenalan bunyi huruf(fonem)Bayi pun memahami adanya kegiatan membaca yang menyenangkan dan memperoleh kedekatan dan kenyamanan dari orang tua saat dibacakan cerita.
Memasuki usa 2-4 tahun,asahlah kepekaannya akan bunyi.Hal ini memungkinkan anak untuk membedakan ragam bunyi huruf/fonem(vokal,konsonan,dan diftong).Misalnya beda bunyi "bu","pa",dan "dong",sehingga lebih mudah baginya mengaitkan antara huruf dan bunyi.Anak juga mulai mengumpulkan kosakat yang bermanfaat dalam proses belajar membaca.Anak akan berusaha mencocokkan antara satu kata yang dibaca dengan artinya.Jadi saat membaca tak sekedar membunyikan tapi juga mampu menangkap maknanya.Untuk memudahkan anak memahami makna kata-kata dalam bentuk tulisan,gambar akan sangat membantu.
Ada beberapa cara yag lebih terfokus untuk mempersiapkan anak belajar membaca.Lakukan persiapan ini secara bertahap:
1.Tumbuhkan minat anak pada bacaan
Ceritakan tentang kehebatan buku.Didalam buku ada banyak hal yang dapat diketahui,dan buku mampu menjawab semua pertanyaannya.Bacakan buku cerita yang menarik saat menjelang tidur.Bedakanlah antara kegiatan membaca dan mendongeng.Saat membaca buku,orang tua lebih baik tidak mengubah kata yang tertulis dibuku.Sambil mendengarkan apa yang dibacakan orangtuanya,anak mulai berusaha mengenali berbagai huruf yang dirangkai menjadi kata,kata menjadi kalimatnya,dan seterusnya.Anak jadi tahu ada bunyi yang dihasilkan dari rangkaian bentuk diatas kertas dan ada arti dari rangkaian bunyi itu.
2.Amati kesiapan anak untuk belajar membaca
Anak yang telah siap belajar membaca kerap minta diajarkan membaca.Namun kalau dia malas-malasan,tandanya anak belum siap untuk belajar membaca.
3.Perkenalkan kegiatan membaca melalui bermain
Umumnya dalam bermain anak akan lebih mudah memahami materi yang disampaikan.Sesuaikan permainannya dengan minat anak.
Misalnya anak-anak yang menyukai binatang mulai dikenalkan pada kosakata dan tulisan dari jenis-jenis binatang."c" untuk cacing,"d"untuk domba,dan sebagainya.Bisa juga dengan mendongengkan cerita asal usul huruf yang kita karang sendiri.Kemudian sampaikan bahwa huruf itu kelak akan membentuk tulisan.Selanjutnya tulisan itu bermanfaat sebagai alat komunikasi.Dari situ anak paham bahwa tulisan dibuat dengan maksud khusus.
4.Kenalkan huruf kecil terlebih dahulu
Hindari menggunakan huruf besar semua,sebab anak terlebih dahulu mengamati kontur atau garis tulisan.Kalau huruf besar semua maka kontur tulisannya akan membuat anak bingung.Beda halnya jika yang digunakan adalah huruf-huruf kecil.
Jika anak telah merasa siap untuk belajar membaca,orang tua hendaknya menyediakan waktu dan fasilitas-fasilitas pendukungnya.Sediakanlah buku-buku menarik dan sederhana.Untuk pemula,pilihkan buku-buku dengan kalimat -kalimat yang pendek,kata-kata yang sederhana,dan gambar-gambar yang menarik.Budayakanlah cinta buku dirumah.Hendaknya orang tua pun harus memiliki minat baca yang tinggi.Dengan demikian orang tua dapat menjadi teladan bagi anak-anaknya.Anak yang melihat orang tuanya sering membaca,umumnya akan lebih mudah tertarik pada buku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar