.....SELAMAT DATANG DI BLOG RISANDRIANTO........

TRANSLATE BAHASA

Minggu, 29 Januari 2012

BERMEWAH-MEWAH,NIKMAT YANG MEMBINASAKAN

"Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri,maka Kami perintahkan kepada orang yang hidup mewah dinegeri itu(supaya taat kepada Allah)tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu,maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan(ketentuan Kami),maka Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya."(al-israa':16)

Mukadimah
  Orang yang hidup mewah ialah orang yang bergelimang dengan kenikmatan dan kesenangan duniawi serta keindahan-keindahan yang ada didalamnya.Dalam ajaran Islam,hidup bermewah-mewah termasuk salah satu diantara dosa besar(al-kabair).
  Allah SWT secara khusus mensifati orang-orang yang hidup penuh dengan kemewahan dengan predikat zhalim(Huud:116),atau orang-orang yang melanggar batas-batas aturanNya.Dan Allah memberi siksaan didunia maupun di akhirat bagi orang-orang yang hidup bermewah-mewah.

  Hidup mewah mempunyai dampak amat fatal bagi seseorang ,kelompok masyarakat,bahkan eksistensi suatu bangsa.Mereka bakal dilanda berbagai persoalan dan kebingungan hidup.
  Orang yang hidup bermewah-mewah bagai mendaki bukit terjal yang menanti dibawahnya harimau dan srigala.Setiap saat makhluq-makhluq buas itu siap menerkam dan melahapnya.
Dampak Kemewahan
  Suatu umat atau bangsa ketika sudah mencapai puncak tertinggi dalam peradaban dan kekuasaan,akan merasa aman dan tenteram dari usikan negara lain.Akibatnya mereka menjadi hilang rasa waspadanya.
  Ada dua kemungkinan bagi bagsa yang dalam kondisi puncak seperti ini,yakni mereka akan usil mengganggu negara lain karena telah terpenuhinya hajat-hajat primer warganya atau terlena diatas kemampanannya sehingga mengalami keruntuhan dari dalam.
  Mari kita tengok faktor utama yang menyebabkan runtuhnya bangsa Romawi dan Persia.Juga rontoknya kerajaan Abbasiyah dan hilangnya Andalusia(spanyol) dari genggaman tangan kaum muslimin.penyebab dari kehancuran negeri-negeri tersebut lebih didominasi oleh faktor kedua yakni terlalu tenggelam dalam kemewahan hidup.
  Masyarakat lebih banyak berpesta dan mabuk-mabukan ketika puncak kemenangan ada ditangan.Karena telah tenggelam dalam kemewahan,mentalitas umat atau bangsa menjadi menurun.Bangsa lain yang semula segan untuk mengganggu,mulai mengintai untuk mencoba menguasai.
  Memang pada kenyataannya,golongan mewah tidaklah berjumlah banyak.Akan tetapi karena mereka kerap mengeksploitasi golongan lemah yang justru mayoritas,maka timbul rasa iri dalam jiwa kelompok kedua ini.
  Kekecewaan,rasa iri,dan kemarahan yang terkumpul dalam dada kaum lemah terus mengkristal dan menjadi satu kekuatan sambil menunggu saat-saat yang tepat untuk menumbangkan golongan yang hidup dalam kemewahan.Bom itu pada saatnya akan meledak.
  Sungguh fatal akibat yang akan diterima bagi suatu bangsa atau umat yang tenggelam dalam kemewahan.Sebagaimana Firman diatas,apabila Allah berkehendak menghancurkan suatu negeri lanataran merajalelanya kemaksiatan.Allah tidak menurunkan siksaanNya dengan segera.Allah terlebih dahulu memerintahkan orang-orang yang hidup mewah agar bertaubat.Apabila mereka berkeras kepala tidak mau meninggalkan kemaksiatan atau bahkan malah menumbuhsuburkan maka kala itu Allah akan segera menurunkan azabNya tanpa ampun.
  Orang-orang yang hidup mewah biasanya meraih jabatan karena kekayaan yang mereka miliki.Karena berangkat dari modal yang tidak sedikit,maka mereka akan berusaha membuat undang-undang yang dapat melestarikan kemewahannya.Setidaknya bila tidak dalam posisi berkuasa,maka mereka akan bergandengtangan dengan penguasa yang zhalim untuk mengamankan kekayaannya.Inilah faktor yang menghambat anjuran pada jalan kebaikan.
  Termasuk diantara kenyataan yang dikemukakan oleh Alqur'an ialah orang-orang yang bergelimangan kemewahan biasanya bersikap menentang ajaran Rasulullah.Sebaiknya risalah kenabian sesungguhnya sangat menentang kemewahan,kerusakan(kemaksiatan),dan fasilitas-fasilitas batil yang mereka dapatkan.Itu karena kemewahan lebih dekat dengan setan laknatullah alaih daripada dengan ketaatan.
  Rasulullah pernah bersabda,"mewah dan merah itu kesayangan setan(alhadits).Allah pun berfirman,"Dan demikianlah,Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatan pun dalam suatu negeri,melainkan orang-orang yang hidup mewah dinegeri itu berkata,"sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka"."(Az-zukhruf:23).Mewah juga satu pengerian dengan zhalim.Mereka zhalim terhadap kaum fakir miskin.Apabila perbuatan zhalim sudah merajalela dalam suatu masyarakat maka itu pertanda akan turunnya siksa Allah.
  Kenyataannya,demontrasi tindak kezhaliman sedang menari-nari didepan mata kita.Dari yang besar berupa serbuan tempat-tempat belanja mewah,sampai yang samar berujud pamer-pamer.Iramanya benar-benar berisik dan memekakkan gendang jiwa kita.Terkadang Allah menyebut orang-orang yang suka hidup mewah sebagai orang yang berdosa disamping sebagai orang-orang yang zhalim sebagaimana dalam firmanNya,"Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada(mengerjakan)kerusakan dimuka bumi,kecuali sebagian kecil orang-orang yang telah Kami selamatkan diantara mereka dan orang-orang yang zhalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah  yang ada pada mereka,dan mereka adalah orang-orang yang berdosa."(huud:116)

Khatimah
  Perjalanan hidup Rasulullah adalah teladan bagi kita semua.Beliau hidup serba sederhana dan jauh dari kemewahan.Hal ini patut dicontoh oleh umatnya.
Salah seorang sahabat berkata,"Pada suatu hari,saya masuk ke rumah Rasulullah SAW.Tiba-tiba saya menjumpai Beliau sedang terbaring diatas tikar yang kasar sehingga membekas pada punggung Beliau,dan bantal yang Beliau pakai terbuat dari kulit yang dijejali dengan serabut.Nabi melarang dan mencegah agar umat yang disayanginya tidak tenggelam dalam hidup mewah.Beliau bersabda,"Barangsiapa yang memakai sutera di dunia maka ia tak akan memakainya diakhirat."(Riwayat Bukhari).Rasulullah juga mencegah umatnya memakai cawan dari emas dan perak atau piring yang terbuat dari kedua barang tersebut."Rasulullah mencegah kita minum dengan memakai gelas dari emas dan perak,atau makan dalam piring yang terbuat dari kedua barang tersebut.Dan Beliau melarang kita memakai sutera atau duduk pada bahan yang terbuat dari sutera."(Riwayat Bukhari).
  Bagaimana dengan kita sebagai umat yang sangat disayanginya?Mudah-mudahan kita dapat mengambil pelajaran dari hal tersebut.


.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar